Tuesday, August 21, 2007


Poor Imelda

Imelda Therin tidak menyadari kalau dirinya sudah lama diamati oleh pengemudi taksi itu.
Well dengan tubuh indah, dada membusung dan bibir sensual yang dimilikinya, hampir mustahil ada orang yang tidak meliriknya.

Dan bagi supir taksi itu, kesempatannya akhirnya datang ketika imelda melambaikan tangan.
Imelda tidak menyadari tatapan penuh nafsu sopir taksi itu, melihat bungkahan dadanya yang mengiurkan, terbalut tanktop tipis dan rok mini ketat dengan high heel.
Dan ketika Imelda sadar, semuanya sudah terlambat. Tiga orang teman sopir taksi itu masuk dan mengepung Imelda.
Ia mencoba berteriak, namun pisau tajam yang menempel diperutnya dan menggores sedikit kulit indahnya membuat Imelda terdiam ngeri.

'A... ampun bang... jangan lukai saya' iba Imelda yang ketakutan setengah mati, ia bisa melihat bercak darah membasahi tanktop putihnya.
'Tergantung... sayang...' kata penjahat dengan pisau tetap menempel di perut Imelda..' apa yang kamu punya'
Imel semakin ketakutan, terlebih, penjahat lainnya menggerayangi tubuhnya, meremas kasar payudaranya, dan mengobok-obok vaginanya dengan kasar, yang membuat Imelda semakin shock.
'Sa...saya punya uang...saya akan berikan semuanya... tapi lepaskan saya' iba Imelda sambil memberikan seluruh harta bendanya.
'Hmmm.. ATM... no. pinnya berapa?'
Dengan berat hati Imelda memberitahu no. PINnya.

'Hei...hei...hei!' seru si penjahat dengan nada girang, si sopir yang dari tadi diam nyeletuk, 'ada apa?'
'Cewek ini Imelda Therin' katanya sambil melihat tanda pengenal di dompet Imelda
'Pantes rasanya kenal, diakan model dan aktris itu'
'Hahahaha, berarti pesta kita makin sempurna' seru si sopir di sambut tawa seram ketiga temannya.

Imelda ketakutan, ia menangis sejadi-jadinya sambil mengiba 'to..tolong lepaskan saya'
'Lepaskan?' ejek si penjahat berpisau, 'oke akan kami lepaskan...', Imelda serasa mendapat angin, namun semuanya hilang ditelan horor yang didengarnya kemudian.
'Pakaianmu!', Kata si penjahat sambil merobek-robek pakaian Imelda, melihat itu penjahat yang lainnya ikut merobek pakaian gadis itu dan membuangnya keluar jendela taksi yang dengan santainya dikemudikan keluar kota.

Imelda benar-benar tak berdaya, tubuh mulusnya segera menjadi bulan-bulanan penjahat itu, mereka berlomba meremasi payudaya Imel, mengaduk-aduk vaginanya, memaksa frenchkiss. Taksi itu kemudan keluar tol dan menuju suatu daerah sepi di luar kota, ke tempat persembunyian gang penjahat itu. Mereka membawanya ke sebuah gudang kosong, jauh dari keramaian dan menyeret Imelda ke dalamnya. Imelda terkejut mengetahui ada enam orang lagi dengan wajah sangar menatinya.

Sorakan girang, siulan dan kata-kata jorok segera memenuhi telinga Imelda yang sekarang berdiri kaku gemetaran dihadapan sepuluh orang penjahat itu, gemetar kedinginan dan ketakutan.
Si sopir berkata 'apapun yang kamu lakukan, kami akan tetap memperkosamu, kami akan membuatmu kesakitan!'
Imelda langsung jatuh bersimpuh mendengar ancaman itu, ternyata mereka adalah penganut aliran sadisme, dan benar saja, salah seorang penjahat langsung memecut tubuh Imelda, memaksanya merangkak dan mengoral semua orang disitu.

Dan mereka melakukannya dngan brutal, mereka meperkosa mulut sensual Imelda tanpa ampun, mereka memaksa Imel berdeepthroath. Mereka menekan wajah Imelda sampai ke selangkangan mereka, membuat imelda gelagapan karena hidung imutnya tertanam di rimbun rambut penis yang lebat, kotor dan bau, begitu juga penis mereka, yang rata-rata sebesar botol akua 600 ml, membuat mulut sensual Imelda membuka lebar.
Mereka menumbuk-numbukkan wajah pucat Imelda keselangkangan mereka dengan keras hingga darah mulai mengalir dari lubang hidungnya.

Dan satu jam kemudian Imelda sudah hampir muntah menelan semua sperma yang dikeluarkan dikerongokongannya, semuanya masuk ke perutnya.
Sebuah tendangan di rusuk Imelda membuatnya meringkuk kesakitan, lalu mereka menelentangkannya, dan si sopir yang ternyata pimpinan mereka langsung mengambil tempat di antara selangkangan Imelda dan tanpa pelumas, mengujamkan penisnya ke dalam vagina Imelda yang masih sangat kering itu.

Imelda menjerit-jerit kesakitan, tubuhnya melejang-lejang, namun si sopir tidak perduli, dengan brutal ia menyodok-nyodok rahim imelda. Bosan dengan posisi misionaris si sopir menggulingkan Imelda sehingga sekarang berada dalam posisi woman on top.
belum habis rasa sakit yang dirasakan Imelda, gelombang sakit itui datang lagi. Dengan brutalnya salah sorang penjahat menyodokkan penisnya ke anus Imelda tanpa peringatan, kembali jeritan kesakitan menyayat hati terdengar. Imelda merasakan anusnya berdarah-darah disodomi secara brutal seperti itu. Matanya membeliak, mulutnya membentuk huruf o dan segera diisi oleh sebuah penis.

Orang di anusnya yang pertama ejakulasi, mungkin karena sempitnya anus Imelda yang sekarang mulai terbuka, lalu yang di mulutnya, dan horor itu makin bertambah ketika penjahat yang menyodominya, menjejalkan penis yang berlumuran darah dan kotoran dari anusnya kedalam mulut Imelda, imelda shorck merasakan darah dan kotoran itu di dalam mulutnya, masuk ke dalam kerongkongannya, dan si penjahat memaju mundurkan penisnya dengan santai hingga ia yakin penisnya bersih kembali. Si sopir kembali pada posisi misionaris, dan bergerak semakin brutal dan cepat sambil meracau 'Gue bikin lo hamil lonte... rasain punya anak dari penjahat.. dasar pelacur.. lonte... lonteee' teriaknya brutal sambil menyemprotkan spermanya kedalam vagia Imelda yang panik, ia tidak mau hamil oleh pejahat ini, namun apa dayanya, tubuhnya dikunci, sehingga denga isak iba dan takut imel merasakan sperma itu berenang dengan lancarnya ke dalam rahimnya.

Orang berikutnya sangat gendut, dengan santainya ia duduk di dada Imelda yang langsung membuatnya sesak nafas, laludengan santainya si gendut menghimpitkan penisnya di antara payudara Imelda yang montok itu dan mulai mengocoknya di sana. dada imelda langsung merah-merah karena remasan dan gesekan penis yang tak diberi pelumas kecuali liur Immelda hasil deeptroath tadi, dan memuncratkan spermanya sembarangan di wajah Imelda.

Enam orang berikutnya langsung maju, kembali imelda menjadi bulan-bulanan mereka, dan nafsu mereka benar-benar besar karena sudah hampir 10 jam mereka memperkosanya tanpa henti, dengan segala gaya dan cara yang mereka mampu pikirkan dan jelas sangat menyakitkan juga sangat merendahkan bagi Imelda, karena beberapa kali mereka memaksa Imelda menjilati anus mereka dan sengaja buang angin di hidungnya, menjilati kaki mereka yang segaja dilumuri kotoran. Lalu para penjahat itu mengikat tangan Imelda dan menggantungkan ikatan itu dengan tali ke arah atap dan menariknya hingga ibu jari kaki imelda teranggkat sekitar 2 cm dari lantai. Dan para penjahat itu duduk santai memngelilingi tubuh Imelda yang tergantung, mereka mengagumi karya mereka yang sudah tidak berdaya dan dalam kondisi menyedihkan. Tubuh Imelda penuh dengan sperma kering, vagina dan anusnya memar, bahkan anusnya sekarang bukan berbentuk lubang kecil melainkan menggaris tak beraturan. Mulut sensualnya memerah, bengkak dan hidungnya mengucurkan darah. mereka tersenyum puas, duduk santai sambil merokok mengumpulkan tenaga.

Dering HP Imelda mengagetkan mereka, salah seorang penjahat mengambilnya dan membaca SMS yang masuk dengan keras.
'Mel, jangan lupa shooting nanti pagi jam tujuh'
Saat itu jam 2 subuh
Si sopir bangkit dan mendekati Imelda, ia menanyakan lokasi shooting Imelda, yang dijawab dengan suara parau berbisik Imelda, kerongkongannya jelas terluka dan memar.

'Oke Pecun, kalau begitu sebelum lo mulai shooting kita sudahi kencan kita dengan permainan terakhir' seru si sopir sambil menyundutkan rokoknya ke payudara Imelda, jerit parau kembali membahanya, dengan santai si sopir menghisap kembali rokonya, menyundutkannya lagi, dan yang lainnya ikut serta, ada yang menyundut rokok, ada yang mencambuk, ada yang dengan brutal memperkosa Imelda dengan gaya satu lubang dua batang, sehingga anus Imelda benar-benar hancur.
Ada sekitar sepuluh bungkus rokok yang dipakai menyundut Imelda, hampir tidak ada tempat bagi kulit mulus di tubuh Imelda, hanya wajahnya yang bebas sundutan. Sementara jejak cambukan berdarah jelas-jelas tertera diseluruh tubuhnya, bahkan di vagina dan anusnya.

Imelda sudah tidak tahan lagi dan ketika ia merasakan tangan si sopir dan temannya menyeruak masuk ke vagina dan anusnya sedalam yang mereka bisa, Ia pingsan
*****

Di sebuah rumah di komplex P....I...Jakarta Selatan tempat shooting berlangsung.

Si sutradara masuk ke kamar tempat schene dan berteriak
'Properti brengsek! Masak tempat tidur berantakan begini mau dipakai! Bereskan!'

Anggoata wanita team properti itu tergopoh-gopoh masuk kamar, ia heran karena kemarin tempat tidur itu rapi dan bed covernya tidak dihampar begini menutupi guling.
Ia menyibak bed cover itu. Dan

'YA TUHAN!!!!.... IMELDA!!!!.... KENAPA KAMU!!!!!....'

End