Wednesday, October 17, 2007


Kegilaan Agnes 6: Petualangan di Rambo

Agnes merasa birahinya sedang tinggi, ia butuh pleampiasan, dan ia ingin merasakan gangbang yang brutal yang selama ini menjadi pelampiasan nafsunya, namun semua lelaki yang pernah menidurinya selalu berlaku gentle, kecuali ketika ia digangbang di studio rekaman atau di villa puncak. Ia ingin tubuhnya dikasari, dihina, dilecehkan.

Tanpa disadari Honda Vario tunggangannya melaju ke daerah Rambo, Agnes memandang sekilas ke arah kawasan remang-remang itu, ia sudah banyak mendengar mengenai tempat pelacuran murahan itu, senyumnya tersungging. dengan santai ia memarkirkan motornya, lalu melenggang santai dengan hanya memakai t-shirt super ketat dan hotpants yang sangat menantang.
Bau minuman keras, sperma dan cairan kewanitaan begitu kental, namun Agnes tidak perduli, ia hanya ingin memuaskan birahinya.

Ia melihat sebuah warung yang super kumuh dengan banyak preman, pengangguran dan pemulung serta pengemis sedang mabuk.
Seakan ia biasa ke kawasan itu, Agnes langsung masuk dan duduk ditengah-tengah mereka. Semua orang kaget, melihat ada cina cantik, montok masuk ke sarang mereka. Agnes mendengar bisikan mereka, barang baru, cina pecun, montok, enak kalo di entot. Agnes tersenyum simpul mendengarnya.

Lalu seorang dari mereka yang nampaknya preman paling berpengaruh di kawasan itu duduk di samping Agnes dan memulai pembicaraan, sambil tangannya memegang paha montok Agnes.
'Non, orang baru, ya?'
'Iya bang' jawab Agnes sambil tersenyum genit, sambil menahan rangsangan yang ditimbulkan gesekan tangan kasar di pahanya.
'Non cantik deh... kaya... sap tuh, pecun yang suka nari seksi di tipi...Agnes. Iya, non mirip Agnes Monica' seru kepala preman disambut teriakan akur teman-temannya.
'Ah abang bisa aja' desah Agnes manja, 'Tapi kalau abang mau anggap saya Agnes, juga ngga apa-apa'
'Buset... paha non, montok banget'

Tangan itu terus menggerayangi paha dalam Agnes, bahkan sekarang sudah bersarang di wilayah segitiga emas Agnes, meremasinya kasar hingga cairan vagina Agnes mulai membasahi hotpants itu.
'Weleh-weleh.. non udah konak ya? udah basah gini' celoteh itu disambut tawa yang lain.
'Pahanya mulus, gimana dalemnya ya?
'Masukin aja bang, biar abang tau'
'Wah bener ya, non yang minta lho' lalu tangan itu menelusup masuk kedalam hotpants, ternyata Agnes tidak memakai celan dalam, dan sang preman kaget karena merasakan vagina Agnes yang licin
'Wuiiih, ngga ada jembutnya'
'bang'.. protes temannya'kita juga pingin liat dong'
'Diem luh.. gua beri ntar!'
Namun perbuatan Agnes berikutnya mengagetkan si kepala preman, dengan santai Agnes melolosi hotpantsnya dan berdiri dihadapan mereka , mempertotonkan pantat montoknya, vaginanya yang super terawat dan sepasang kaki yang jenjang dan kokoh
Sang kepala preman akhirnya tak bisa menahan anakbuahnya lebih lama lagi, akhirnya mereka semua serempak, meremas pantat, paha, dan mengobok vagina Agnes.
Desahan keras tidak bisa ditahan Agnes, demi merasakan serbuan mereka, permainan kasar tangan dan lidah mereka menjebol pertahanannya, dan dengan lenguhan keras, Agnes orgasme dihadapan mereka semua.

Kemudaian seorang pengemis mendekap Agnes dari belakan, ia menciumi tengkuk Agnes, sambil tangannya menelusup dalam t-shirt Agnes dan mengobok payudaranya yang tak tertutup BH,
Agnes hanyt dalam permainan pengemis itu, dan ia pasrah ketika t-shirt itu diangkat melalui kepalanya, tubuhnya bugil total, tinggal sepatu ketsnya yang tersisa.

Lalu mereka merebahkan menyingkirkan botol-botol bir dari meja dan menelentangkan Agnes di sana, dengan pinggul tepat berada dipinggir meja, sehingga kakinya menjuntai bebas.

Kepala preman, memposisikan dirinya diantara selangkangan Agnes, lalu menjamahi tubuh Agnes dengan brutal.
Agnes dapat merasakan kepala penis besar berada di depan vaginanya, ia mengaitkan kakinya ke pinggang sang kepala preman dan mendorongnya sehingga penis besar itu menerobos masuk ke vaginanya.
Agnes sedikit mengernyit merasakan besarnya penis itu, dan untuk sesaat kepala preman itu tertegun, karena selama ini biasanya wts murahan yang dipakainya tidak pernah seliar itu, sementara gadis dihadapannya sengaja meminta untuk disetubuhi.

Namun reaksi nafsu memang besar. hanya 5 detik pikiran kepala preman terganggu, ia lalu mulai menggarap vagina Agnes.
Agnes menggelinjang-gelinjang kenikmatan, gairah sexnya yang besar seakan mendapat saluran pengeluaran. Ia ingi liar, ia ingin brutal, lalu Agnes meraih dua penis, dan mulai mengocoknya sementara gerakan mulutnya seakan ingin merasakan penis dimulutnya.
Melihat itu, seorang pemulung cacad, duduk di dada Agnes dan dengan kasar memasukkan penisnya ke mulut Agnes hingga mentok, dan hidung Agnes tertanam di bulu penis yang lebat dan bau.

Namun Perbuatan itu malah membuat Agnes makin binal, kekasaran itu membuat birahinya makin meledak, ia menjilat bersih penis bau itu, hingga pemiliknya tak tahan dan menumpahkan spermanya langsung masuk ke perut Agnes.
Dua penis yang dikocoknya berkedut, dengan sigap Agnes megulum penis tersebut hingga keduanya orgasme di mulut sexy Agnes.

'Gila nih pecun, hobi banget neggak peju' kata si pemulung
'Iya, nyepong ama ngocokya juga jago' sahut yang lain.
Agnes merasa bangga karena bisa membehagiakan kaum hina ini, ia merasa sangat berguna karena bisa memberi kenikmatan duniawi pada mereka yang selalu bergulat dengan kerasnya hidup.

Agnes memandang dengan tatapan binal ke arah kepala preman yang masih mengerjai vaginanya, stamina kepala preman itu memang hebat, setengah jam ia mengerjai Agnes sebelum...
'Gue siram memek lu ama pejuuuuuuuuu!!!!!' lolongan itu menandai tersiramnya rahim Agnes dengan sperma panas sang kepala preman.
Baru saja penis sang kepala preman keluar dari bibir vaginanya, lima orang kembali maju, dua oreng merasakan tangan mulus Agnes, sato merasakan mulut, satu di vagina, dan satu di dadanya.

Orang di vaginanya keluar terlebih dahulu, dan langsung digantikan penis yang lain, orang yang mendapatkan mulutnya culup perkasa, sementara penis ditangannya mulai berkedut, maka Agnes mendekatkan penis itu ke wajahnya dan menyemprotkannya di sana, sementara ia membiarkan dadanya disiram sperma panas, baru kemudian orang di mulutnya orgasme.

Agnes-benar-benar puas, ia sendiri sudah orgasme berkali-kali, namun hasratnya begitu tinggi, dan ia tidak ingimn menyudahi kenikmatan ini, apalagi ia tau banyak pengunjung Rambo yang belum menikmati tubuhnya.
Kepala prema itu sudah siap untuk ronde berikutnya, namun ia melihat lelehan sperma yang mengalir tak tertampung dari vagina Agnes, serta merta ia membalikkan Agnes hingga menelungkup di meja, dan tanpa basa-basi menyodomi Agnes.

'Aduh... pelan-pelan, bang... masih seret nih' rintih Agnes
'Aaaaahhh diem luh pecun, elu kan yang minta di entot, lu tau kan pecun ngga punya pilihan? suka-suka gua mo ngentot lobang lu yang mana! Memek lu becek, tau!' bentak si kepala preman karena nafsunya yang sudah diubun ubun.
Birahi Agnes langsung melonjak mendengar makian itu, ini yang dicarinya, ia ingin dihina, direndahkan, dilecehkan.
'Iya bang... saya pecun, maaf bang, entot saya sesuka abang, entot saya bang...'
Mendengar itu, kepala preman makin bernafsu menyodomi dan menyabet pantat Agnes, bahkan sampai Agnes terkentut kentut, yang disambut tawa melecehkan gerombolan itu.

Lalu seorang pengemis yang penuh koreng dan kudis, meminta Agnes berwoman on top, Agnes dengan bernafsu melayaninya, ia juga pasrah ketika seorang lagi menekan punggungnya sehingga tubuhnya berhimpit dengan pengemis itu, dan pantanya kembali disodomi, sementara tangan dan mulutnya melayani penis yang lain. Kemudian gaya woman on top belakang, dengan penis di dalam anus, lalu mereka merebahkan punggung Agnes di dada pengemis kudis itu, dan bergantian mengerjai vagina, mulut, tangan, dada dan seluruh bagian tubuh Agnes.

Semua gaya barbar dalam sex dipraktekkan oleh gerombolan itu pada Agnes yang sama sekali tuidak berkeberatan malah membalasnya dengan nafsu berlipat. Lalu Agnes melihat ada seorang pelacur yang sedari tadi melihat dirinya di gangbang dengan brutal, wajahnya menunjukkan kebencian, Agnes menyadari, pastilah pelacur itu, kembang Rambo, yang merasa tersaingi dengan kedatangannya, yang seakan merebut semua langganannya.

Dengan santai Agnes menghampirinya, meninggalkan penikmantnya beristirahat. Pelacur itu terkejut melihat kenekatan Agnes berbugil ria di muka umum seperti itu, dan seperti ada pengaruh mistis dari sosok Agnes yang membuat pelacur itu menurut ketika Agnes membawanya ke tengah gerombolan itu, yang nampak sudah bangkit lagi gairahnya.

Dengan lembut Agnes membaringkan Widya, nama pelacur itu, di meja yang lengket dengan sperma dan cairan vagina, meminta dua orang memegangi tangan Widya dengan lembut. Dengan mesra Agnes, membuka rok mini dan celana dalam murahan milik widya, mengangkangkan kakinya, dan mendekatkan wajahnya ke vagina Widya yang berbulu lebat dan nampak tak terawat serta terlalu sering dipakai. Desahan nafas Agnes di vaginanya membuat birahi Widya bangkit, belum pernah ia merasakan sensasi seperti ini.

Tanpa jijik, Agnes kemudian membenamkan wajahnya ke vagina tak terawat milik Widya, dijilatinya vagina berbulu lebat itu hingga bersih, bahkan Agnes menjilati anus Widya tanpa rasa jijik. Widya tak dapat menguasai sensai itu terlalu berlebihan.
Seorang gelandangan mengangkat pinggul Agnes sehingga sejajar dengan wajahnya yang bersarang di vagina Widya, lalu dengan santainya menghujamkan penisnya ke vagina dan anus Agnes secara bergantian, sementara kepala prema maju ke atas meja dan mendapat sensai deeptroath dari Widya.

Pesta sex itu baru berakhir jam tujuh pagi, gerombolan itu pergi meninggalkan tubuh bugil Agnes dan Widya yang kepayahan dalam kepuasan dengan langkah lunglai.
Agnes benar-benar merasa puas, dan sudah pasti ia akan kembali ke kompleks itu untuk menikmati sex liar dan brutal seperti yang baru dialaminya.
Agnes pun kini bersahabat dengan Widya, dan berkat koneksi Agnes, Widya kini menjadi pelacur kelas tinggi yang sangat terawat, serta menjadi parter lesbi Agnes, namun begitu Widya selalu ikut Agnes untuk berbagi sex dengan kalangan bawah di Rambo.
Keduanya menjadi primadona di sana.

End.

Ririn Dwi Ariyani

Ririn menghentikan mobilnya di lampu merah dengan kesal, ia hampir terlambat shooting, dan kemacetan membuatnya sedikit berang.
Ia mendengus ketika seorang waria mengamen di samping mobilnya.

'Pergi sana, dasar banci...' usir Ririn dengan ketus. Dan kekasarannya harus ditebus mahal.
Tanpa disadarinya pintu belakang mobilnya tidak terkunci. Waria itu segera masuk ke kursi belakang, dan menghunuskan pisau ke leher Ririn.

'Teriak... biar leher lu gua gorok... dasar pecun
Ririn ketakutan setengah mati. Ia merasakan dinginnya pisau itu menempel di lehernya.
Waria itu kemudian meyuruh Ririn menarahkan mobilnya kesebuah rumah kumuh dipinggiran kota dan menyuruhnya masuk . Waria tadi kemudian mengikat Ririn di sebuah kursi dan menutup kepala Ririn dengan sebuah karung.

Tiga jam berlalu, Ririn ketakuatn setengah mati menanti apa yang akan terjadi padanya. Ia kemudian mendengar banyak suara di dalam ruangan itu.
Karung yang bau itu kemudan diangkat dari wajah Ririn, matanya mengerjap membiasakan dengan cahaya, dan kemudian terbelalak tidak percaya.

Ada 15 orang waria di dalam ruangan itu termasuk yang menculiknya, dan mereka semua hanya memakai pakaian dalam. Ririn melihat tubuh-tubuh mereka yang seksi, dengan payudara indah hasil silikon, namun matanya memancarkan kengerian melihat penis-penis waria itu yang perlahan mulai menegang.

Penculikya yang dipanggil Janet menamparnya. Ririrn mengiba, ia minta dilepaskan, dan memohon maaf atas kekasarannya, namun semuanya itu disambut tawa sumbang para waria.
Mereka begitu dendam pada orang yang menghina jati diri mereka, dan mereka ingin merusak orang-orang yang menghina mereka, dan sekarang Ririn akan menerima hasil perbuatannya.

Kemudiam mereka menelanjangi Ririn, tangan mereka menggerayangi setiap inchi tubuh mulus Ririn, termasuk vaginanya yang licin bersih tanpa bulu. Ririrn merinding merasakan lidah para waria itu, menjelajahi tiap lekuk tubuhnya, bahkan memaksanya berciuman. Ririn hanya bisa pasrah, ia tidak bisa melawan 15 weria kesetanan, yang dengan sengaja merekam perkosaan itu.

Mereka memaksa Ririrn mengoral penis mereka, dan ini membuat ririn jijik, namun tamparan keras Janet membuatnya pasrah, dan mulutnya penuh dengan penis-penis waria yang ternyata besar dengan panjang rata-rata 20cm dan diameter 6cm, bahkan satu dari mereka yang dipanggil Anita memiliki penis terbesar di antara mereka semua sekitar 30cm dengan diamater 8cm.

Kemudian mereka mengangkat Ririn dan membaringkannya disebuah meja kayu yang nampkanya sengaja disiapkan untuk penyiksaan.
mereka mengikat kedua tangan Ririn ke ujung meja, kemudian menelikung tubuh Ririn, sehingga lututnya mengapit kepalanya, dan mengguakan strap hingga kakinya tidak bisa digerakkan, dan pantat serta pinggungya terangkat tinggi, pasrah untuk dihancurkan.

Ririn memandang ngeri ke arah Janet yang membawa alat suntik, ia takut kalau mereka akan merusak wajah dan tubuhnya dengna implant silikon.

'Hahaha, tenang, manis', ejek Janet, 'Kami ngga akan meng implant tubuh lo dengan silikon, kita mau ngerusak elo dengan cara lain'
lanjut Janet sambil menyuntikkan injektor itu ke daging vagina Ririn.
Ririn menjerit kesakitan, namun Janet tidak perduli, malah kembali ia menyuntikkan cairan kedalam vagina Ririn.

Kemudian ke 15 waria itu mengelilingi tubuhnya sambil mengocok penis masing-masing, kemudian Janet maju dan tanpa pemanasan menghujamkan penisnya dengan kasar ke dalam vagina Ririn. Jerit kesakitan kembali keluar dari mulut indah Ririn, ia mengiba-iba minta tolong, namun permohonannya hanya dibalas dengan tawa kejam. Janet makin mengentak setiap jeritan Ririn terdengar, ia sepertinya sangat menikmati penderitaan Ririn, dan sesaat sebelum ia ejakulasi, Janet berkata dengan suara berat.

'Elu, tau suntikan tadi... Itu obat penyubur kandungan yang paling kuat, sehingga setetes mani saja pasti bikin kamu hamil, hahahaha"
Ririrn menjerit mendengar itu terlebih ketika ia merasakan semburan sperma Janet di dalam rahimnya. Ia tidak mau hamil, appalagi dari seorang waria, namun apa daya, terlebih mendengar khasiat obat yang disuntikkan Janet tadi. Namun belum lama ia berfikir, waria lainnya naik dan memperkosanya.

ririrn menangis sejadi-jadinya ketika merasakan sperma demi sperma maskuk kedalam rahimnya. dan dalam posisinya ini, sperma itu tidak dpat keluar melainnkan tertampung sepenuhnya ke dalam rahimnya, terlebih Janet berulang-ulang menyuntikkan cairan itu selama sesaat sebelum teman-temannya mengambil bagian mendonor sperma ke rahim Ririn. Anita kemudian mengambil bagian... Ririn sudah pasrah, namun alangkah terkejutnya ketika Anita ternyata mengarahkan penis supernya ke lubang anus Ririn yang kecil. Ririrn berusaha berontak, namun strap dan cengkraman Anita yang kuat membuatnya terpasa menjerit kesakitan merasakan penis itu menerobos masuk ke dalam anusnya. ririn bisa merasakan darah mengalir dari anusnya yang terluka, akibat terobosan brutal itu, dan gesekan dengan penis Anita yang menggenjot anusnya dengan buas.

Tidak hanya itu, Anita kemudian meniju perut Ririn berkali-kali, sampai akhirnya Ririrn mengeluarkan kotoran di penis Anita. Naita merasa puas melihat kotoran Ririrn yang bercampur darah menutupi penisnya, lalu dengan santai ia menghujamkan penis kotor itu ker vagina Ririn yang kini hanay bisa terisak pilu, merasa harga dirnya sama sekali suadah hilang, bahkan organ terintimnya diperlakukan dengan brutal, dengan measkukkan kotoran ke dalamnya.

Ririn kini hanya bisa berharap mereka akan membebaskannya setelah puas menghancurkan harga dirinya, masa depannya dan karirnya, namun horor itu masih ada.
Ririn meronta sekuatnya demi melihat Janet membawa segelondong benang kasur dan jarum besar ke arahnya. dan jeritan pilu kembali terdengar ketika Janet dengan santainya menjahit vagina Ririrn dengan begitu rapinya dan kemudian menutupnya dengan lakban sehingga tak ada setetes spermapun yang bisa keluar dari vagina Ririn. Lalu mereka melepaskan Ririn dari meja, untuk kemudian manelikung kedua tangan Ririn ke belakan punggungnya dan mengikatnya ketat. Kemudian mereka beramai ramai menyodomi Ririn yang sudah kepayahan dan memaksanya melakukan deepthroath, Ririrn yang sudah kepayahan hanya menurut pasrah, walau penis itu banyak membawa kotoran dari pantatnya, dan perutnya sekarang penuh terisi sperma bercampur kotoran dan darah, anusnya sendiri yang sudah tak berbentuk disumpal kaleng bir oleh Janet.

Ketika akhirrya mereka melepaskan ikatan Ririn, tubuhnya sama sekali kehabisan daya, dan kesakitan, namun tendangan Janet memaksanya merangkak ke luar bangunan itu. Janet memaksa Ririn memakai kembali pakaiannya kecuali untuk celana dalam yang oleh Janet diberikan G-String super ketat sehingga menekan anus dan vagina Ririn yang hancur.

Lalu Janet memaksa Ririn berkendara seharian penuh membuat dirinya makin tersiksa, sebelum Janet mengijinkan Ririn mengarahkan kendaraanya ke rumahnya.
Di rumah Ririn, Janet mengaku sebagai makeup artist yang menemani Ririn karena kecapaian shooting, lalu mereka berdua naik ke kamar Ririn dan kembali teror disebarkan oleh Janet, ia memaksa Ririn telanjang bulat, dan berpose mengangkang, memperlihatkan vagina dan anusnya yang terluka. Janet lalu memerintahkan Ririrn untuk mengejan mengeluarkan kaleng bir dalam anusnya. Ririn sampai hampir kehabisan nafas sebelum akhirnya berhasil mengeluarkan kaleng bir itu berikut dengan kotorannya, lalu Janet memaksa Ririn menyentak lepas lakban yang menutupi vaginanya.

Ririn ingin menjerit namun ditahannya karena ancaman Janet yang akan menyebarkan rekaman tdirinya diperkosa waria, juga ancaman Janet yang akan meminta rombongannya menculik dan menyiksa Ririn hingga tewas. Janet berkata mereka akan menyayat-nyaat tubuhnya, memoting puting susu dan klitoris Ririn, dan menyirami lukanya dengan asam. Dan lanjut Janet lagi, korban terakhir mereka baru mati setelah satu bulan disiksa.

Badan Ririrn gemetar menahan sakit, ngilu dan linu ketika jari lentiknya menarik benang kasur yang dijahitkan ke vaginanya, bibir bawah Ririn sampai berdarah karena gigitannya dalam usahanya menahan jeritan. Ketika benang itu sudah terlepas, Ririn merasa sedikit lega, badanya menggeleak di kasur, ia tidak mau melihat vaginanya karena tau sekarang organ intimnya sudah terluka dan hancur. Mata Berkunag-kunang. Ia tidak menyadari kalau janet mengngeluarkan botol alkohol 100% dari tasnya dan menyiramkannya ke vagina Ririn yang terluka.

Badan Ririn seakan tersengat setrum 10000 watt, mulutnya membuka namun tak ada teriakan keluar, matanya membeliak, tubuhnya menegang, mengejang dan akhirnya Ririn pingsan. Dengan santai Janet turun, pamit ke orang tua Ririn dan meminta mereka tidak menggangu Ririn, yang sedang tertidur kecapaian. Orang tua Ririn berterimakasih atas kebaikan Janet yang mau menemani Ririn, bahkan mereka memesankan taksi untuk Janet, tanpa menyadari anak mereka pingsan di atas kasur yang digenangi darah dari vagina dan anus yang terluka.

Thursday, September 06, 2007

Sebenarnya saya sempat ragu untuk mempost kisah ini, karena unsur total exposurenya yang sangat sedikit, dan alurnya yang sangat melankolis, mungkin akan banyak yang kecewa. Saya bisa maklum.

Dan bila ada kritik, saran atau ide cerita, jangan ragu untuk mengungkapkannya.

So... Enjoy...

Erotisme Catherine dan Indah (Final Chapter)

Setelah pemerkosaan brutal selama tiga hari yang dialami Indah, keadaan berbalik. Keket memaksa Indah pindah ke apartemen yang disewa Keket dan menjadi budaknya. Di dalam apartemen itu Indah hanya diperkenankan menggunakan sport bra dan hotpants yang jelas menunjukkan kesexyan tubuh Indah.
Indah dipaksa melakukan semua pekerjaan di apartemen itu, mulai dari menyapu, memasak, mencuci bahkan memandikan Keket.
Keket juga merendahkan Indah dengan menyuruh menceboki dirinya setelah buang air besar atau kecil, membiarkan Indah tidur kedinginan di ruang tengah apartemen itu, atau tak jarang bila Keket merasa tidak puas akan pelayanan Indah, memaksanya tidur dalam sebuah lemari yang hanya muat bila Indah dalam posisi meringkuk, serta memaksa indah untuk makan bersimpuh dilantai dengan lauk sisa dan seadanya sementara keket dengan angkuhnya duduk di meja indah dengan lauk mewah. Isak tangis lirih Indah menjadi musik merdu di telinga Keket.

Namun ternyata semuanya tidak berakhir begitu saja. Keket bingung.
Dendamnya sudah terbayar, Indah sudah dalam genggamannya dan dapat diperlakukan sehina yang ia mau. Tapi ada suatu Perasaan yang masih mengganjal. Perasaan yang ia yakin dulu sempat terpercik namun padam oleh kebiadaban Indah.

Sampai pada suatu hari, Keket memandang Indah yang sedang mengolah makanan di dapur. Keringat yang membasahi tubuh Indah membuat kesexyannya makin nampak walaupun terganggu tetesan air mata yang mengalir dipipinya dan sesekali terjatuh ke dalam adonan.
Perasaan galau berkecamuk dalam hati Keket, rasa iba itu mendadak datang. Akhirnya ia sadar akan arti perasaan itu.

Dengan lembut Keket menggengam tangan Indah, membasuhnya, dan membawa Indah ke ruang tengah apartemen. Keket mendudukkan Indah di sofa yang nyaman, meloloskan hotpantsnya, merentangkan kaki Indak, dan membenamkan kepalannya ke selangkangan Indah.

Indah hanya terdiam, hatinya galau. Ia masih merasa hancur, ia merasa ini merupakan bagian siksaan Keket. Tangan Indah meraih pisau buah yang ada di meja samping sofa. Ia tau semuanya bisa diakhiri saat itu juga, walau konsekuensinya sangat berat.

Namun pisau itu tak kunjung juga melakukan tugasnya. Tangan Indah berheti di udara, gemetar. Hatinya berontak....
Suara lirih Keket mengejutkannya. 'Kenapa tidak kau lanjutkan...'
Mata keduanya bertemu....
Denting pisau memecah kesunyian...
Lama keduanya terdiam, memastikan perasaan itu, dan kemudian dengan ledakan tangis keduanya berpelukan, melepaskan perasaan yang selama ini mereka pendam. Perasan cinta antara keduanya, ternyata mereka saling mencinta dan saling memendam perasaan itu, dan rasa tidak dapat memiliki menyebabkan benci, dan benci berakhir pada tragedi. Namun akhirnya cinta bertahta dan rasa itu membara.

Setelah tangis mereda, perlahan wajah keduanya bertemu, bibir berpagutan, lidah beradu. Tubuh mereka merapat, pakaian sudah tidak lagi menutupi kepolosan mereka. Penjelajahan erotis meledakkan semua nafsu yang selama ini terkurung. Dan ketika mereka selesai, mereka berpelukan erat, seakan tak mau terpisahkan lagi.

Di sebuah tempat permaian sky di suatu negara Eropa, nampak Keket dan Indah sangat menikmati bulan madu mereka. Ya, mereka sengaja ke luar negeri untuk mengesahkan hubungan mereka, sekarang keduanya adalah sepasang 'suami-istri'. Dan Indah tapak begitu manja, menggelayutkan dirinya pada Keket.
Ketika Indah melihat anjing penarik kereta salju tubuhnya bergetar, keceriaanya pudar.
'Kenapa cinta....?' tanya Keket
Indah menyelusupkan wajahnya ke dada Keket dan berkata lirih 'maafkan aku, karena membiarkan mahluk-mahluk itu menghina tubuhmu...'
Memori itu kembali...
'Memang menyakitkan cinta...., but i've forgive you completely. Dan kau boleh memandangku rendah, namun mahluk itu memberikan sensasi berbeda, walau jelas kebersamaan kita jauh sangat membahagiakan dan menggairahkan.'
'Tidak sayang...'desah Indah...' aku tetap merasa bersalah...dan aku mau kau menghukumku... biar aku merasakan apa yang kau rasakan...'
'Honey'... kata Keket.
'Please....' isak Indah.

Maka malam itu, Keket membawa seekor white fang ke pondok mereka, dengan mesra Keket menelanjangi Indah, menelusuri semua lekuk tubuhnya dan memberi Indah orgasme yang sangat hebat. Lalu Keket merebahkan tubuh Indah di depan perapian, kemudian membimbing white fang itu.

Tubuh Indah menggeletar merasakan lidah hewan itu bergerak liar disekujur tubuhnya, dan orgasme yang baru didapatnya dari Keket membuat gairahnya cepat tinggi. Kemudian Keket membalikkan tubuh Indah, dan menaikkan pinggul dan pantat Indah hingga mencuat menantang. Dengan halus Keket membimbing hewan itu, dan membimbing penis hewan itu masuk ke dalam vagina Indah untuk kemudian memompanya dengan buas.

Indah menjerit kenikmatan, ia kini mengerti perkataan Keket tentang sensai berbeda, walau itu diterima Keket dalam keadaan terpaksa dan terhina kala itu. Keket sediri sudah sangat terangsang. Ia memposisikan tubuh telanjangnya di depan wajah Indah.
Dengan rakus Indah segera menerkam vagina Keket, Indah ingin membagi kenikmatan yang ia rasakan. Tubuh ketiganya begitu menyatu, keringat mereka membuat siluet tubuh yang sangat sexy tertimpa temaram perapian. Dan ketiganya orgasme bersamaan, dua teriakan dan satu lolongan memenuhi ruangan pondok itu, dan berulang, berulang, berulang.

Kembali di Jakarta....
Kamar apartemen itu sudah bagai kapal pecah... speri berantakan, pakaian berceceran tercabik-cabik, beberapa model dildo berserakan.
Sinar mentari membangunkan mereka, gumaman penuh cinta saling terucap.
Keket menyandarkan tubuhnya, membiarkan dada telanjangnya menjadi sandaran kepala Indah. Lalu Keket meraih remote TV yang tertanam di vaginanya dan menyalakan TV. Sebuah acara fashion show nasional sedang berlangsung.

Indah berkata, 'aku benci pecun itu, ia mengalahkan kita sayang.' sambil menunjuk sosok yang sedang berjalan anggung di catwalk, lalu lanjutnya 'aku mau dia hancur!'. Ada nada dendam dalam suara itu.
Keket membelai rambut Indah, ia memandang sosok itu.
'aku bisa minta kontakku untuk menghancurkannya, dan menjualnya ke suatu daerah pedalaman yang semua penduduknya adalah lelaki pemerkosa.'

Indah tertegun mendengarnya, ia beringsut dari dada Keket, lalu ia memegang lututnya dan mulai terisak. Ia sadar bahwa sebenarnya dirinyalah yang sejatinya akan dijual oleh Keket.
Dengan lembut Keket meraih tubuh Indah, mendekap kepalanya dan menenangkannya bagai seorang ibu menenangkan anaknya.

'Memang tadinya engkau. tapi sayangku, semuanya sudah berubah... tak mungkin aku menghianati perasaan ini. Aku 'suamimu', tak mungin aku menghancurkanmu, aku mencintaimu lebih dari segalanya...dan aku akan menjagamu dengan segenap jiwa ragaku.'
Dekapan itu makin kuat dan mesra
'yang aku pikirkan, bagaimana kalau kau menjebaknya hingga aku bisa menghubungi kontraknya dan menjualnya sebagai pelacur.'
'Benarkah?' tanya Indah
Sebuah anggukan menentramkan hati Indah. Keduanya berpandangan, senyuman iblis tersungging di wajah keduanya.
dan kembali kamar apartemen itu menjadi saksi keliaran nafsu dan cinta mereka berdua.

Sementara itu di TV... Mariana Renata sedang berlenggok dengan gemulai di catwalk tanpa menyadari sebuah rencana sedang disusun, rencana yang akan segera mengubah takdirnya dari seorang top model papan atas menjadi wanita yang jauh lebih hina dari pelacur. hanya menjadi seonggok daging dengan tiga lubang sebagai tempat pebuangan sperma...

End

Tuesday, August 21, 2007


Poor Imelda

Imelda Therin tidak menyadari kalau dirinya sudah lama diamati oleh pengemudi taksi itu.
Well dengan tubuh indah, dada membusung dan bibir sensual yang dimilikinya, hampir mustahil ada orang yang tidak meliriknya.

Dan bagi supir taksi itu, kesempatannya akhirnya datang ketika imelda melambaikan tangan.
Imelda tidak menyadari tatapan penuh nafsu sopir taksi itu, melihat bungkahan dadanya yang mengiurkan, terbalut tanktop tipis dan rok mini ketat dengan high heel.
Dan ketika Imelda sadar, semuanya sudah terlambat. Tiga orang teman sopir taksi itu masuk dan mengepung Imelda.
Ia mencoba berteriak, namun pisau tajam yang menempel diperutnya dan menggores sedikit kulit indahnya membuat Imelda terdiam ngeri.

'A... ampun bang... jangan lukai saya' iba Imelda yang ketakutan setengah mati, ia bisa melihat bercak darah membasahi tanktop putihnya.
'Tergantung... sayang...' kata penjahat dengan pisau tetap menempel di perut Imelda..' apa yang kamu punya'
Imel semakin ketakutan, terlebih, penjahat lainnya menggerayangi tubuhnya, meremas kasar payudaranya, dan mengobok-obok vaginanya dengan kasar, yang membuat Imelda semakin shock.
'Sa...saya punya uang...saya akan berikan semuanya... tapi lepaskan saya' iba Imelda sambil memberikan seluruh harta bendanya.
'Hmmm.. ATM... no. pinnya berapa?'
Dengan berat hati Imelda memberitahu no. PINnya.

'Hei...hei...hei!' seru si penjahat dengan nada girang, si sopir yang dari tadi diam nyeletuk, 'ada apa?'
'Cewek ini Imelda Therin' katanya sambil melihat tanda pengenal di dompet Imelda
'Pantes rasanya kenal, diakan model dan aktris itu'
'Hahahaha, berarti pesta kita makin sempurna' seru si sopir di sambut tawa seram ketiga temannya.

Imelda ketakutan, ia menangis sejadi-jadinya sambil mengiba 'to..tolong lepaskan saya'
'Lepaskan?' ejek si penjahat berpisau, 'oke akan kami lepaskan...', Imelda serasa mendapat angin, namun semuanya hilang ditelan horor yang didengarnya kemudian.
'Pakaianmu!', Kata si penjahat sambil merobek-robek pakaian Imelda, melihat itu penjahat yang lainnya ikut merobek pakaian gadis itu dan membuangnya keluar jendela taksi yang dengan santainya dikemudikan keluar kota.

Imelda benar-benar tak berdaya, tubuh mulusnya segera menjadi bulan-bulanan penjahat itu, mereka berlomba meremasi payudaya Imel, mengaduk-aduk vaginanya, memaksa frenchkiss. Taksi itu kemudan keluar tol dan menuju suatu daerah sepi di luar kota, ke tempat persembunyian gang penjahat itu. Mereka membawanya ke sebuah gudang kosong, jauh dari keramaian dan menyeret Imelda ke dalamnya. Imelda terkejut mengetahui ada enam orang lagi dengan wajah sangar menatinya.

Sorakan girang, siulan dan kata-kata jorok segera memenuhi telinga Imelda yang sekarang berdiri kaku gemetaran dihadapan sepuluh orang penjahat itu, gemetar kedinginan dan ketakutan.
Si sopir berkata 'apapun yang kamu lakukan, kami akan tetap memperkosamu, kami akan membuatmu kesakitan!'
Imelda langsung jatuh bersimpuh mendengar ancaman itu, ternyata mereka adalah penganut aliran sadisme, dan benar saja, salah seorang penjahat langsung memecut tubuh Imelda, memaksanya merangkak dan mengoral semua orang disitu.

Dan mereka melakukannya dngan brutal, mereka meperkosa mulut sensual Imelda tanpa ampun, mereka memaksa Imel berdeepthroath. Mereka menekan wajah Imelda sampai ke selangkangan mereka, membuat imelda gelagapan karena hidung imutnya tertanam di rimbun rambut penis yang lebat, kotor dan bau, begitu juga penis mereka, yang rata-rata sebesar botol akua 600 ml, membuat mulut sensual Imelda membuka lebar.
Mereka menumbuk-numbukkan wajah pucat Imelda keselangkangan mereka dengan keras hingga darah mulai mengalir dari lubang hidungnya.

Dan satu jam kemudian Imelda sudah hampir muntah menelan semua sperma yang dikeluarkan dikerongokongannya, semuanya masuk ke perutnya.
Sebuah tendangan di rusuk Imelda membuatnya meringkuk kesakitan, lalu mereka menelentangkannya, dan si sopir yang ternyata pimpinan mereka langsung mengambil tempat di antara selangkangan Imelda dan tanpa pelumas, mengujamkan penisnya ke dalam vagina Imelda yang masih sangat kering itu.

Imelda menjerit-jerit kesakitan, tubuhnya melejang-lejang, namun si sopir tidak perduli, dengan brutal ia menyodok-nyodok rahim imelda. Bosan dengan posisi misionaris si sopir menggulingkan Imelda sehingga sekarang berada dalam posisi woman on top.
belum habis rasa sakit yang dirasakan Imelda, gelombang sakit itui datang lagi. Dengan brutalnya salah sorang penjahat menyodokkan penisnya ke anus Imelda tanpa peringatan, kembali jeritan kesakitan menyayat hati terdengar. Imelda merasakan anusnya berdarah-darah disodomi secara brutal seperti itu. Matanya membeliak, mulutnya membentuk huruf o dan segera diisi oleh sebuah penis.

Orang di anusnya yang pertama ejakulasi, mungkin karena sempitnya anus Imelda yang sekarang mulai terbuka, lalu yang di mulutnya, dan horor itu makin bertambah ketika penjahat yang menyodominya, menjejalkan penis yang berlumuran darah dan kotoran dari anusnya kedalam mulut Imelda, imelda shorck merasakan darah dan kotoran itu di dalam mulutnya, masuk ke dalam kerongkongannya, dan si penjahat memaju mundurkan penisnya dengan santai hingga ia yakin penisnya bersih kembali. Si sopir kembali pada posisi misionaris, dan bergerak semakin brutal dan cepat sambil meracau 'Gue bikin lo hamil lonte... rasain punya anak dari penjahat.. dasar pelacur.. lonte... lonteee' teriaknya brutal sambil menyemprotkan spermanya kedalam vagia Imelda yang panik, ia tidak mau hamil oleh pejahat ini, namun apa dayanya, tubuhnya dikunci, sehingga denga isak iba dan takut imel merasakan sperma itu berenang dengan lancarnya ke dalam rahimnya.

Orang berikutnya sangat gendut, dengan santainya ia duduk di dada Imelda yang langsung membuatnya sesak nafas, laludengan santainya si gendut menghimpitkan penisnya di antara payudara Imelda yang montok itu dan mulai mengocoknya di sana. dada imelda langsung merah-merah karena remasan dan gesekan penis yang tak diberi pelumas kecuali liur Immelda hasil deeptroath tadi, dan memuncratkan spermanya sembarangan di wajah Imelda.

Enam orang berikutnya langsung maju, kembali imelda menjadi bulan-bulanan mereka, dan nafsu mereka benar-benar besar karena sudah hampir 10 jam mereka memperkosanya tanpa henti, dengan segala gaya dan cara yang mereka mampu pikirkan dan jelas sangat menyakitkan juga sangat merendahkan bagi Imelda, karena beberapa kali mereka memaksa Imelda menjilati anus mereka dan sengaja buang angin di hidungnya, menjilati kaki mereka yang segaja dilumuri kotoran. Lalu para penjahat itu mengikat tangan Imelda dan menggantungkan ikatan itu dengan tali ke arah atap dan menariknya hingga ibu jari kaki imelda teranggkat sekitar 2 cm dari lantai. Dan para penjahat itu duduk santai memngelilingi tubuh Imelda yang tergantung, mereka mengagumi karya mereka yang sudah tidak berdaya dan dalam kondisi menyedihkan. Tubuh Imelda penuh dengan sperma kering, vagina dan anusnya memar, bahkan anusnya sekarang bukan berbentuk lubang kecil melainkan menggaris tak beraturan. Mulut sensualnya memerah, bengkak dan hidungnya mengucurkan darah. mereka tersenyum puas, duduk santai sambil merokok mengumpulkan tenaga.

Dering HP Imelda mengagetkan mereka, salah seorang penjahat mengambilnya dan membaca SMS yang masuk dengan keras.
'Mel, jangan lupa shooting nanti pagi jam tujuh'
Saat itu jam 2 subuh
Si sopir bangkit dan mendekati Imelda, ia menanyakan lokasi shooting Imelda, yang dijawab dengan suara parau berbisik Imelda, kerongkongannya jelas terluka dan memar.

'Oke Pecun, kalau begitu sebelum lo mulai shooting kita sudahi kencan kita dengan permainan terakhir' seru si sopir sambil menyundutkan rokoknya ke payudara Imelda, jerit parau kembali membahanya, dengan santai si sopir menghisap kembali rokonya, menyundutkannya lagi, dan yang lainnya ikut serta, ada yang menyundut rokok, ada yang mencambuk, ada yang dengan brutal memperkosa Imelda dengan gaya satu lubang dua batang, sehingga anus Imelda benar-benar hancur.
Ada sekitar sepuluh bungkus rokok yang dipakai menyundut Imelda, hampir tidak ada tempat bagi kulit mulus di tubuh Imelda, hanya wajahnya yang bebas sundutan. Sementara jejak cambukan berdarah jelas-jelas tertera diseluruh tubuhnya, bahkan di vagina dan anusnya.

Imelda sudah tidak tahan lagi dan ketika ia merasakan tangan si sopir dan temannya menyeruak masuk ke vagina dan anusnya sedalam yang mereka bisa, Ia pingsan
*****

Di sebuah rumah di komplex P....I...Jakarta Selatan tempat shooting berlangsung.

Si sutradara masuk ke kamar tempat schene dan berteriak
'Properti brengsek! Masak tempat tidur berantakan begini mau dipakai! Bereskan!'

Anggoata wanita team properti itu tergopoh-gopoh masuk kamar, ia heran karena kemarin tempat tidur itu rapi dan bed covernya tidak dihampar begini menutupi guling.
Ia menyibak bed cover itu. Dan

'YA TUHAN!!!!.... IMELDA!!!!.... KENAPA KAMU!!!!!....'

End

Tuesday, July 31, 2007


Kegilaan Agnes - Pesta di Rumah Singgah

Suatu hari ketika Agnes sedang asyik berkendara, ia melihat sekelompok anak jalanan yang sedang ngamen di bawah terik matahari dengan peluh bercucuran.
Melihat itu rasa iba Agnes muncul, rasa iba yang berbalut birahi liar, melihat cucuran keringat itu Agnes membayangakan tubuhnya digumuli oleh anak jalanan itu, dan selain itu bukankah selebrity yang baik harus memberikan kepuasan menyeluruh pada para penggemarnya. Lalu Agnes menepikan kendaraannya, dan mengikuti gerombolan anjal itu yang menuju sebuah rumah singgah untuk beristirahat.

Agnes segera masuk ke dalam rumah singgah itu dan melihat ada sekitar sepuluh anjal yang langsung kaget melihat sosok sexy berbalut tanktop putih ketat dan rok mini mengembang sepinggang dan sepatu kets yang membuat Agnes makin sensual saja. Jakun mereka naik turun karena kaget dan terkesima. Lalu Ujang yang merupakan pemimpin grup itu sadar dari kagetnya dan berkata
'Wah non Agnes Monica, ya? mimpi apa kami sampai non mau datang ke sini?'
'Ah, nggak kenapa napa kok, aku cuma mau menghibur kalian semua, supaya capek kalian hilang'
Lalu Agnes masuk ke tengah-tengah rumah singgah yang kecil itu, dan dirinya langsung dikerubuti para anjal yang sekarang sangat bernafsu itu, Agnes bisa melihat penis-penis mereka menegang dibalik celana lusuh mereka.

Dengan terbata-bata ujang berkata, 'menghibur bagaimana, non?'
'Agnes saja, ngga usah pakai non' desah Agnes di telinga Ujang yang membuat dadanya makin dag dig dug tidak karuan.
'A...A...Agnes'

Agnes terseyum dan mulai bernyanyi lagu-lagunya yang slow, para anjal terkesima mendengar suara merdu Agnes, dan mereka lebih terkesima lagikarena interaksi Agnes dengan mereka dilakuakn dengan penuh birahi, Agnes segaja meliukkan badannya dengan erotis, menggoda para anjal itu sampai mereka tidak tahan lagi, dan mulai merapat ke arah Agnes.

Salah satu anjal itu secara spontan berseru, 'Nes... gua mau lihat body sexy lo'. Agnes merasa girang, pancingannya berhasil.
Lalu dengan gerakan erotis agnes melepaskan tanktopnya, Agnes tidak mengenakan BH dibalik tanktop itu sehingga payudaranya yang mulus dengan puting yang segar segera tertampang indh dan menjadi santapan mata para anjal itu, tangan meraka secara otomatis bergerak ke balik celana dan bermain dengan penis masing-masing.

Lalu dengan sensual Agnes membuka kait rok mininya yang langsung terjatuh ke lantai, dan meningalkan g-string yang hanya berupa lembaran kain tipis tanpa bisa menutupi keindahan di baliknya, ayng taklama kemudian tercampakkan sembarangan di lantai rumah singgah itu.

Melihat itu para anjal tidak tahan lagi, mereka langsung menegrubuti tubuh Agnes, remasan, jamahan jilatan, ciuman bergerak diseluruh tubuh Agnes, wajah, payudara, vagina, anus dan semua jengkal tubuhnya, tak ada yang terlewat. Jari-jari mulai ikut mengaduk-aduk vagina dan anus Agnes sambil kemudian Agnes direbahkan di lantai, Ujang segera mengmbil posisi di selangkangan Agnes dan segera menghujamkan penisnya yang sudah sangat tegang itu ke vagina Agnes.

Agnes menjerit kcil menerima sodokan itu untuk kemudian segera menemukan ritme untuk melayani Ujang. Agnes memang jauh lebih berpengalaman dari pra anjal itu, terbukti tak lama kemudian Ujang meledakkan lahar putihnya di rahim Agnes.
Anjal yang lainya segera berebutan ingin merasakan tubuh Agnes, Agnes sekarang dalam posis doggy, rahimnya disodok dari bawah, anusnya di tembus penis Agus yang lumayan besar sementara mulutnya dijejali penis kecil seorang anjal yang diperkirakan masih SD kelas limaan. Kemudian Agnes diminta mengoral penis lainnya dan meminum semua sperma mereka. Agnes melakukannya dengan riang, karena selain ia sendiri mendapat pelampiasan sexual, ia juga bahagia bisa menyenangkan anjal yag selam ini terpinggirkan, Agnes senang mampu memberikan keriangan buat mereka, sehingga ia bersedia melakukan apa saja yang diinginkan para anjal, termasuk menjilati anus mereka.

Sedang asyik mereka berpesta tiba-tiba terdengar bentakan
'Wah..wah..wah lagi pesta lonte ya, kalian!'

Mereka terkejut melihat ada tiga orang satpol PP dengan perut buncit dan wajah jauh dari tampan masuk ke rumah singgah itu.
Meleka terkejut melihat 'lonte' itu ternyata Agnes.
'Nggak disangka, Agnes yang terkenal itu ternyata lonte', kate pemimpin satpol PP itu, para anjal sudah meringkuk ketakutan disudut rumah singgah, sementara Agnes berdiri menantang mereka tanpa berusaha menutupi ketelanjangannya. Agnes tau kalau mereka juga ingin merasakan tubuh mulusnya, terlihat wajah mereka memerah dan jakun mereka bergerak liar melihat tubuh mulus Agnes.

Dan tanpa keraguan Agnes maju menghampiri pempmpin satpol PP yang mirip babi itu, berlutut di hadapannya, membuka sabunya dengan erotis, menurunkan retsleting celananya dengan gigi dan meloloskan celana dinas dan celana dalamnya secara perlahan, dan segeralah terpampang penis raksasa di depan wajah Agnes. mata Agnes melotot kegirangan, ia mengigiti bibirnya, birahinya menggelegak merasakan penis yang akan segera masuk ke vaginanya.

Agnes berkata sambil mengocok lembut penis komandan itu. ' Ini hadiah buat bapak yang sudah letih seharian bekerja.'
Lalu Agnes men deepthroath penis besar itu. Komandan satpol PP tak berkutik, semua kaliat ancaman yang sudah disiapkan untuk Agnes hilang begitu saja. Ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Kedua rekannya segera membuka pakaian masing masing dan mulai menjamahi tubuh Agnes.

lalu Agnes membimbing mereka ke tengah ruangan, Agnes meminta sang komanadan berbaring lalu dirinya memasukkan penis ang komandan ke anusnya, dan berbaring terlentang di atas tubuh gendut sang komandan sehingga tubuhya sendiri melelngkung dan membuat payudaranya makin mebcuat menantang. Orang kedua lansung maju dan menghujampan penisnya ke vagina Agnes sementara satpol ke tiga meyetubuhi mulut Agnes, dan mereka melakukan rotasi agar masing masing merasakan tiga lubang kenikmatan Agnes sampai masing-masing ejakulasi.

ketiganya sangat berterimakasih atas pelayanan Agnes yang mereka nilai sangat menghargai kelatihan yang selama ini mereka rasakan, Agnes hanya berkata bahwa sepantasnya jerihpayah mereka dihargai dan bahwa hanya ini yang bisa diberikannya untuk mereka. Lalu satpol PP itu pergi dan berjanji tak akan melaporkan kejadian ini sebagai rasa terima kasih mereka pada kebaikan Agnes.

Kemudian Agnes berpaling pada para anjal yang sedari tadi mematung, lalu berkata. 'Mau dilanjutkan pestanya?'
Merka terkejut dan bersorak kegirangan, dan pesta itu berlanjut hingga lurut malam, dengan jumlah peserta yang semakin bertambah karena makin banyak anjal serta gepeng yang ikut dalam pesta itu.

Agnes sendiri merasa sangat terpuaskan, orgasmenya seakan tak berujung, mengalir bagai air bah. Dan ia merasa bahagia melihat kepuasan di wajah para anjal dan gepeng itu yang sehari-harinya sangat tertekan dan terhina. Agnes senag bisa membuat mereka sedikit merasakan kelegaan. Menjelang subuh pesta itu baru usai.

Ketika kembali di kamarnya, Agnes merasa menjadi wanita yang sangat berharga, dan ia merasa kewajibannya membahagiakan semua orang dengan tubuhnya. Lalu ia melihat ke jalan di depan rumahnya. Ia melihat seorang pemulung sedang mengais sampah di rumahnya.

Rasa ibanya muncul, rumahnya sedang kosong, dan Agnes berteriak dari jendela
'Bang... bisa bantu aku?'
Pemulung itu masuk ke dalam rumah, dan....

end

Cerita ini disadur dari sebuah kisah dalm bahasa inggris dengan judul 'Bad Time at The Mall', saya mengubah sudut pandangnya menjadi orang ketiga dan menjadikannya sebuah fan fiction.

Enjoy
*******

Hari itu Bunga CL sedang berbelanja di sebuah mall, ia mencari pakaian untuk shownya, namun sebagaimana umumnya perempuan, sampai berjam-jam mencari sepertinya tidak ada satu pakaianpun yang cocok. Ketika akhirnya terdengar pengumuman bahwa mall akan ditutup, Bunga memutuskan untuk mencoba mencari sekali lagi.

Pada saat Bunga yakin pencariannya sia-sia, ia memutukan untuk pulang namun kandung kemihnya mendadak berontak, Bunga baru sadar kalau sedari tadi ia menahan kencing. Namun sial, seluruh toilet wanita tidak bisa terbuka semuanya dituliskan dalam perbaikan.

Bunga mencari sampai ke basement, namun toilet wanita tetap terkunci. Bungan sudah sangat kebelet sehingga ia memutuskan untuk kencing di toilet pria.

Setelah memastikan tidak ada orang di toilet itu, Bunga masuk ke dalam salah satu toilet dan segera mengosongkan kandung kemih yang sedari tadi menyiksanya. Namun belum sempat Bunga membenahi dirinya, tubuhnya kaku, ia mendengar ada suara -suara pria di dalam toilet itu.

'Apa kamu yakin cewek itu masuk ke mari'
'Yakin, semua toilet sudah aku kerjain, dan ini satu-satunya yang bisa dipakai'
'Semoga kita tidak dapat pepesan kosong'

Bunga ketakutan dan berdiam diri berharap laki-laki itu tidak menemukan dirinya. namun harapannya musnah, pintu toiletnya didobrak paksa, Bunga shock dan tidak dapat bergerak. Tiga laki-laki segera menariknya keluar dari dalam toilet dan membawanya ke tengah wc itu.

'Bajumu sepertinya catik kalau berwarna kuning" kata salah seorang dari ketiga pria itu sambil mengencingi Bunga yang mengenakan tanktop putih tipis tanpa bra dan hotpants yang sekarang itut menggantung di tumitnya dengan celana dalamnya.

Ketiga laki-laki tertawa sambil mengencingi Bunga yang gelagapan menerima terjangan air kencing mereka, seorang dari mereka berkata, 'Kalian melewatkan satu bagian' sambil dengan segaja mengencingi wajah Bunga.

Bunga benar-benar shock, ia sama sekali tidak mampu bergerak diperlakukan hina begitu rupa, seorang dari ketiga pria itu berkata, 'Ternyata kamu tidak cocok dengan warna kuning' sambil merobek-robek pakaian Bunga dan membuangnya ke toilet serta menyiramnya. 'Hilang semuanya' serunya disambut tawa kedua temannya, sekarang Bungan hanya mengenakan sepatu kets dan kaus kaki yang tingginya semata kakinya.

Seorang dari mereka meregangkan paha Bunga lebar-lebar dan segera menghujamkan penisnya ke vagina Bunga, bunga menjerit kesakitan, namun mereka tidak perduli, dan orang pertama yang memperkosanya justru bergerak semakin brutal sehingga bunga menjerit-jerit lebih keras lagi, lalu orang itu ejakulasi di rahim Bunga.

Dua orang lainnya yang sudah tidak sabar segera maju berbarengan, salah seorang menyodomi Bunga dengan brutal sementara orang yang lainnya memperkosa mulut Bunga, memaksanya berdeepthroath. Kemudan ketiga orang tersebut bergantian memperkosa Bunga di semua lubangnya sehingga masing masing merasakan nimatnya vagina, anus dan mulut Bunga.

Bunga sekarang terbaring terlentang di latai kamar mandi yang jorok itu bercampur dengan sperma dan kencing pemerkosanya, tubuhnya lemah, dan memar-memar. Salah seorang dari mereka kemudian maju, mengangkangi mulutnya dan buang air besar di mulut Bunga.

Bunga gelagapan, usahanya untuk meludahkan dan memuntahkan kotoran itu malah menyebabkan dirinya menelan lebih banyak lagi kotoran, dan setelah itu pemerkosanya meninggalkannya begitu saja.

Setelah memperoleh sedikit kekuatan, Bunga bangkit dan membersihkan dirinya sebisanya, terutama dari kotoran di wajahnya dan yang keluar dari anusnya seiring dengan sodomi brutal yang dialaminya. Lalu bunga berjalan tertatih-tatih ke dalam mall, ia berharap bisa menemukan pakaian, namun kembali ia dikejutkan suara gonggonggan anjing-anjing penjaga mall. Bunga berusaha lari, namun anjing-anjing itu telah terlatih, mereka menggiring Bunga ke tengah mall, dan mengepungnya.

Bunga melihat ada lima ekor anjing yang mengepungnya, dan seekor dari mereka langsung menerjangnya, Bunga terjatuh dalam posisi menungging, dan belum lagi Bunga sadar, anjing itu telah memperkosanya. Bunga berusaha menghindar, namun geraman anjing yang lain dan taring-taring yang siap merobek dirinya membuatnya pasrah. Bunga merasa penis anjing itu lebih kecil dari penis pria-pria yang memperkosanya sehingga ia membiarkan saja anjing itu, namun Bunga terkejut merasakan penis anjing itu membesar sampai hampir sebesar pergelangan tangannya. Bunga mulai menjerit-kesakitan namun anjing itu tidk perduli melainkan terus memperkosa Bunga dan ejakulasi di rahim Bunga. Kelima anjing itu menikmati tubuhnya bahkan tiga di antaranya menyodomi anusnya sehingga membuat Bunga sangat kesakitan dan terhina terlebih ketika anjing-anjing itu selesai berejakulasi, pantat mereka saling bertemu.

Bunga tergolek lemah di lantai marmer dingin di tengah mall, di penuhi sperma dan kencing anjing penjaga. Samar-samar bunga melihat ada dua penjaga yang datang.
Seorang dari mereka berkata, ' Sudah kamu rekam semuanya'
'Beres Boss' kata yang seorang lagi, lalu mereka berdua bergiliran memperkosa Bunga dengan brutal. Setelah itu meleka melepaskan sepatu kets Bunga hingga kini haya tinggal kaus kakinya yang tersisa, dan mereka memasukkan Bunga ke dalam locker yang penuh barang. Bunga yang kelelahan akhirnya pingsan.

Keesokan harinya para penjaga itu megeluarkan Bunga dari dalam locker yang membuat Bunga kram karena kesulitan bergerak. Penjaga itu memborgol Bunga, dan mengaraknya keliling mall yang sekarang ramai dikunjungi orang. Penjaga itu berkata kalau Bunga kepergok mecuri baju, mereka mengejarnya, dan mereka berkata kalau Bunga yang panik merobek semua pakaian itu hingga tubuhnya bugil.

Mereka mengarak Bunga ke semua penjuru mall tanpa ada yang terlewati, laki-laki yang menatapnya memandang penuh nafsu, semetara yang wanita memandangnya jijik dan hina. Lalu para penjaga itu membawa Bunga ke sebuah sudut terjauh mall itu yang dikenal sebagai tempat hang out para bajingan.

Penjaga itu melepaskan borgol dan melempar Bunga ke tengah-tengah mereka lalu berijar, 'Ia milik kalian'. Tangan Bunga di tarik dan bungan mendengar suara pria yang memperkosanya pertama kali, 'Kamu kangen ya'. Kembali Bunga diperkosa dengan brutal disemua lubangnya, tak ada yang terlewat. Kaum pria berdatangan, ada yang sekedar mengabadikan kegilaan itu dengan alat perekam, namun banyak yang juga ikut bergabung dalam pesta perkosaan itu.

Ketika mall tersebut ditutup, para penjaga datang dan mengusir semua laki-laki itu, lalu mereka meninggalkan Bunga yang kepayahan dan memberikan 'upah'pada Bunga dengan mengencinginya beramai-ramai.

Kemudain penjaga itu membawa Bunga ke tengah mall, melepaskan sepuluh anjing penjaga baru, menyiapkan kamera, dan mengambil kaus kaki Bunga. 'Nikmati malammu, besok kita ulangi lagi', ujar pimpinan penjaga sambil meninggalkan Bunga di tengah kepungan anjing.

Bunga sekarang telanjang bulat.

End

Monday, July 02, 2007


Ada pepatah asing mengatakan 'the most dangerous person is someone with nothing to lose.'
Keket menjelma jadi orang seperti itu, ia tahu hargadirinya sudah hancur, ia tidak punya apa-apa lagi, ia sekarang lebih rendah dari pelacur, bahkan dari hewan.

Awalnya Keket pasrah, ketakutan, malu. namun perlahan semuanya memercikkan bara api dendam, dan sekarang bara telah membesar siap membakar. Rencana dibuat matang, dan akhirnya eksekusi siap dilakukan.

Indah K. tidak menyadari hal itu, ia menyangka Keket masih ada dalam genggamannya. Ia tidak sadar nasibnya akan segera berubah, ketika kepalanya pusing setelah meminum wine, yang dicampur obat tidur oleh Keket, semuanya sudah terlambat.

Indah terbangun, ia mendapati dirinya berada di sebuah gudang, menggunakan lingerie sexy dengan high heel. Lampu sorot menyala, mata Indah mengejap membiasakan diri dengan terang yang mendadak itu. Segala makian dan sumpah serapah keluar dari mulut sexynya. Indah memang jalang, tidak gampang ketakutan, namun ketika ia melihat banyak sosok lelaki sangar maju ke arah cahaya mengepungnya, keberaniannya luntur terlebih melihat lelaki dengan ukuran raksasa hampir 3m mambuat nyalinya ciut.

Ia mencoba lari, mereka membiarkannya, mereka hanya tertawa melihat usaha sia-sia Indah membuka pintu gudang itu, triakan dan jeritannya semakin parau, namun tak terdengar karena suara hiruk-pikuk pelabuhan di luar meredamnya.
Indah mencoba melawan, namun apa dayanya sehingga dngen mudah ubuhnya diseret dan dibanting di tengah-tengah gudang itu.

Ketakutannya makin nyata, dan akhirnya pertahanannya jebol, Indah menangis mengiba-iba mohon dilepaskan yang dijawab dengan tawa cemooh. Indah sudah takluk, ia benar-benar berharap hanya bisa keluar hidup-hidup dari neraka ini.

Akhirnya, hanya kepolosan tubuh berbalut high heel yang tersisa, cemooh, hinaan dan kalimat yang merendahkan hanya bisa diterima Indah dengan tangis. Dan tangisnya makin menjdai ketika mendengar suara wanita yang menjebaknya. Tubuhnya bergetar lemas melihat Keket keluar dari bayangan, bediri di samping si raksasa yang tak lain adalah jawara desa yang dulu memperkosanya.

Tamparan, hinaan dan kegeraman Keket tak bisa dilawannya, terlebih ketika banyak tangan memegangi, menjamah dan menghinanya. Ketika Keket berkata bahwa waktu pembalasan dimulai, Indah benar benar tidak berdaya.

Si raksasa rebah terlentang di tengah Gudang dengan penis tegak mengacung. Yang lainnya mengangkat tubuh Indah, mengangkannya dan mendudukannya di atas penis sang jawara, tanpa pelumas dan persiapan, Indah mejerit tinggi, penis itu dihujamkan seluruhnyam tembus ke rahimnya, lalu mereka menelungkupkan tubuh Indah, seorang lagi maju dan langsung menyodominya dengan brutal. Tawa histeris Keket membahana meningkahi jerit Indah yang lalu diredam oleh penis berikutnya, selain itu kedua tangan Indahpun kebagian tugas mengocok penis sementara payudaranya digunakan sebagai batu asah bagi dua penis lainnya.

Mereka begitu brutal, Indah sengaja dibuat kesakitan, tamparan, jambakan, tendangan dan pukulan mendera tubuh Indah. Indah mengalami perkosaan brutal itu selama delapan jam oleh sekitar 60 laki-laki, dan perkosaan itu diakhiri dengan hujan sperma dan kencing disekujur tubuh Indah.

Bila indah menyangka semuanya sudah berakhir, salah. Karena dengan santainya Keket menjelaskan bahwa ia sudah membuat rencana untuk menghacurkan Indah, ia sudah berpesan pada semua orang bahwa Indah akan libur selam tiga hari. Lalu Keket berkata lagi, bahwa di pelabuhan itu berlaku tiga shift.

Indah hampir pingsan mendengarnya karena 3 shift berari 180 orang selama 3 hari, dan ketakutannya makin nyata karena belum lama Keket berkata demikian, pintu gudang telah terbuka, lebih banyak orang datang, karena ternyata Keket juga meminta agar tukan becak, tukang sampah, pemulung dan gelandangan juga ikut menikmati tubuh Indah. Dan pemerkosaan itu kembali berlanjut semakin brutal dan semakin brutal.

Ketika tiga hari sudah lewat kondisi Indah begitu memprihatinkan, semangat hidupnya sudah hilang, ketakutan jelas menguasainya. Sekarang sang penjajah menjadi sang terjajah, dan Indah menjadi budak Keket. Sampai akhirnya kebenaran itu akan terungkap... kebenaran mengenai penyebab semua ini terjadi....

To be Continued

Thursday, June 28, 2007


Dunia entertain memang penuh persaingan, intrik dan sabotase untuk menjatuhkan saingan, apalagi pada dunia catwalk.
Keket salah satu top model tidak menyadari bahwa ada seorang rekannya yang begitu benci padanya, sehingga mampu untuk merencanakan jebakan yang sangat menghancurkan dirinya.

Undangan pemotretan itu menarik bagi Keket, pemotretan lingerie di dareah pegunungan yang menantang.

Entah berapa banyak foto yang sudah diambil sang fotografer, berbagai pose menantang dilakukan Keket, termasuk ketika menyandarkan tubuhnya pada patung dewi yang ada didekatnya. Namun ternyata itulah jebakannya. Pada saat itu ada sekitar selusin penduduk desa meneyerbu lokasi pemotretan, mereka mengeroyok Keket.

Keket tak kuasa melawan, ketika mereka menyeretnya hanya mengenakan bikini dan g string yang sangat transparan. Dirinya diseret ke alun-alun desa, dan segera saja seluruh penghuni kampung mengerumuninya. Keket merasa malu setengah mati karena tubuh nyaris telanjangnya menjadi konsumsi penduduk desa yang ternyata lumayan banyak itu.

Lalu tetua desa maju dan merkata dengan lantang bahwa Keket telah dengan sengaja menghina dewi pengasihan yang menjadi sembahan mereka. Teriakan Keket yang mengajukan protes dan pernyataan tidak bersalah ditenggelamkan seruan cemooh para penduduk desa.

Dan jerit tak percaya Keket teredam oleh seruan gembira penduduk desa ketika sang tetua desa berteriak bahwa hukuman adat akan dijatuhkan. Dan Keket sama sekali tidak berdaya ketika helaian benang yang menutupi tubuhnya direnggut paksa, kaki dan tangannya direntangkan lebar-lebar dan sang tetua desa segera menghujamkan penisnya tanpa pemanasan.

Walau Keket sudah tidak perawan, vaginanya yang kering dan ketidak siapannya membuatnya menjerit jerit kesakitan. Tetapi sang tetua desa tidak peduli ia terus mengaduk vagina keket dengan brutal, sementara tangan dan mulutnya menjelajahi tubuh mulus Keket juga mencupanginya dengan ganas. Teiakan Keket agar sang tetua desa tidak membuang sperma di dalam sama sekali tidak bermanfaat dan diriringi geraman kepuasan, sang tetua desa berejakulasi dengan buas di dalam rahim Keket.

Belum lagi Keket bernafas lega orang kedua di desa itu yang juga merupakan jawara desa mendekatinya. Keket terbelalak ngeri melihat postur raksasa jawara desa itu, juga ketika orang itu bugil didepannya, Keket berontak sekuat tenaga ia merasa nger melihat penis yang sebesar penis kuda itu mengacung tegak siap mengobrak abrik tubuhnya.

Lengkingan panjang terdengar dari mulut Keket ketika jawaradesa itu menghujamkan penisnya dengan brutal ke vagina Keket, penis kuda sang jawara hanya masuk separuh ketika mentok dalam vagina Keket, namun sang jawara tak berhenti dan dengan hentakan keras menghujamkan seluruh penisnya hingga masuk ke rahim Keket.

Tubuh Keket berkelojotan seperti ayam disembelih, dari mulutnya berhamburan ludah dan matanya mendelik ke belakang. jawara itu memang kejam, tanpa memberi kesempatan Keket bernafas ia langsung menggenjot tubuh lemah Keket, yang hanya bisa mengikuti kebrutalan jawara desa yang liar itu. Dan Keket sangat tersiksa karena stamina sang jawara benar-benar perkasa, tubuhnya terbanting-banting, ketika sang jawara menarik penisnya dari vagina Keket, Keket merasa lega, namun tidak untuk lama karena sang jawara menunggingkan tubuhnya dan menyodominya dngan brutal. Kembali raungan Keket terdengar membahana di desa itu, dan raungan itu disambut sorak-sorai penduduk desa yang menyaksikan persetubuhan brutal itu.

Satu jam setengah sang jawara memperkosa Keket, sebelum akhirnya berejakulasi di anus Keket. Lalu dengan kejam jawara itu memaksa Keket mengulum, menjilat dan memberishkan penisnya yang berlumuran darah, sperma dan kotoran yang terbawa dari hasil sodomi brutal itu.

Keket benar-benar dilecehkan, namun ia tidak berdaya dan tubuhnya begitu lemah seperti habis dilindas rombongan gajah, sehingga ia hanya bisa pasrah ketika seluruh laki-laki yang ada di desa itu maju mengeroyoknya, seluruh bagian tubuh Keket tidak ada yang terhindar, selalu ada tujuh orang yang memperkosanya bersamaan. Keket dipaksa ber woman on top, lalu disodomi, mulutnya disumpal penis, kedua tangannya mengocok penis yang lain, dan payudaranya digesek oleh dua penis lainnya. Seluru gaya perkosaan dialami Keket, termasuk satu lubang dua batang, di anus dan vaginanya, bahkan ada yang nekat memasukkan tiga penis ke dalam vagina Keket.

Pagi menyingsing ketika para lelaki meninggalkan tubuh berantakan Keket yang belepotan sperma dan debu. Keket berharap siksaan ini berakhir, namun kembali harapannya sia-sia, ketika samar-samar ia melihat karena matanya tertutup sperma kering, seorang wanita tua bertubuh gemuk yang ternyata istri sang tetua desa menghampirinya telanjang bulat, menendang Keket hingga terlentang, dan dengan brutal menduduki wajah Keket dan menggerrakkan pinggulnya dengan liar.

Keket panik, ia tidak bisa bernafas, tubuhnya menggelepar, pandangannya berkunang-kunang, dan aroma vagina istri tetua desa yang tidak terawat itu menyiksanya. Ketika akhirnya perempuan itu orgasme, Keket terpaksa menelan semua cairan yang keluar dari vagina yang bau itu. Lalu berganitan para wanita di desa itu menuntut pemuasan dari Keket, mereka jauh lebih banyak menuntut dari para pria, dan mereka tidak segan-segan menyiksa Keket bila pelayanannya dirasa kurang. tamparan, tendangan, cakaran dan berbagai siksaan lainnya. Bahkan mereka memasukkan beragam sayuran kedalam vagina dan anus Keket sebagai dildo, jagung, singkong, terong, ketimun dan beragam sayur serta buah lainnya, juga dengan kejam mereka melakukan fisting pada vagina dan anus Keket dengan tangan yang sengaja dilumuri sambal atau minyak tawon atau balsam.

Pagi berikutnya meningsing ketika para perempuan itu selesai menyiksa Keket, lalu beberapa pengawal desa, membawa sebuah dudukan penyangga Keket, tubuh lemah berantakan itu ditunggingkan, tangan Keket diikat pada penyangga itu, lalu mereka memasangkan ring gag pada mulut Keket, yang segera saja mengalirkan sperma dan entah cairan vagina siapa yang sudah tidak dapat tertampung pada mulutnya. Keket hanya pasrah mengetahui dirinya akan kembali diperkosa, namun Keket terkejut ketika melihat penduduk desa membawa hewan peliharaan mereka.

Maka dimulailah perkosaan dan penghinaan terbesar pada diri Keket, tubuhnya dilecehkan habis-habisan. Semua hewan yang ada di kampung itu dipersilahkan memperkosa Keket sepuasnya, anjing, kambing, sapi, kuda, bahkan beberapa ekor babi, serta kera yang ada dikampung itu bebas menggunakan anus, vagina dan mulut Keket.

Sebelum mereka membeaskan Keket, mereka mengarak tubuh hancur Keket keliling kampung telanjang bulat, bahkan menyeretnya karena Keket tidak mampu lagi bergerak, slema diarak kembali pelecehan menderanya, hinaan, lemparan telur busuk serta pukulan menderanya. Lalu mereka melempar Keket begitu saja dipinggir kampung. Keket pingsan.

Ketika tersadar, ia berada di kamar apartemen Indah K. rekan seprofesinya, Keket bersyukur karena bisa kembali ke kota dan skandal itu tidak terbongkar. Namun salah. Indah datang dengan setumpuk dvd dan foto.

Keket terkejut melihat rekaman pemerkosaannya, ia terkejut karena Indah adalah otak dibalik kehancuran harga dirinya. Sekarang ia dikuasai sepenuhnya oleh Indah K. ancaman penghancuran nama baiknya begitu menakutkan sehingga kini keket bersedia melakukan apa saja yang diperintahkan Indah padanya termasuk melacurkan diri dengan harga seribu rupiah per laki-laki dipingir jalan atau tempat kumuh lainnya. Bahkan Keket beberapa kali terpaksa lari lintang pukang sampai harus masuk ke dalam gorong-gorong berisi tinja manusia hanya untuk menghindari kejaran Trantib dan Satpol PP yang sengaja ditelepon Indah untuk mengerjai dan menghancurkan Keket.

Keket benar-benar depresi, ia kalut dan takut karena merasa sangat tidak berdaya...
namun setiap penindasan akan mendapat perlawanan, dan kepasrahan akan menjadi pemberontakan...
maka diam-diam Keket membuat rencana....
dan....

To Be Continued