Thursday, June 12, 2008


Celebrity Nightmare: Kinaryosih

Kinaryosih terbangun karena merasakan tubuhnya terhimpit sesuatu yang berat, dan ia kaget ketika mendapati tubuhnya ditindih Bayu, tukang kebunnya. Ia mencoba berontak namun tak bisa, tangannya terikat ke pinggir ranjang, begitu pula kakinya.
Bayu hanya tertawa mendengar teriakan Kinar, ia tau tak ada sesorangpun di rumah mewah itu yang akan menolongnya, rumah itu sepi, dan sekeras apapun teriakkannya tak akan terdengar ke luar rumah.

Kinar menjerit ketika dengan brutal Bayu menyentak kemeja longgar yang dipakainya tidur, dan segeralah tampak payudara Kinar yang sangat menantang. Bayu tak berlama-lama, segera melumat, menjamah dan meremasi payudara sekal itu dengan liar dan brutal, Kinar menjerit dan meringis kesakitan ketika Bayu menggigit payudara dan putingnya dengan ganas.

Bayu kemudian menarik celana dalam Kinar ke arah perut hingga kain CD itu terselip ke vaginanya, kembali kinar meringis kesakitan ketika Bayu menggesek-gesekkan CD itu dengan keras di dalam vagina Kinar yang menyebabkan vagina dan klitorisnya perih, dan dengan sekali hentak, Bayu merenggut putus CD katun Kinar, dan kini memampangkan vagina Kinar yang mulus tanpa bulu dan kemerahan akibat gesekan dengan CDnya.

Tanpa aba-aba Bayu menghujamkan penisnya yang sudah tegang dan Kinar menjerit pilu. Walaupun ia sudah tidak perawan lagi, perbuatan brutal itu sangat menyakiti hatinya. Terlebih dengan hinaan dan pelecehan yang dilakukan Bayu. Tangan Bayu sendiri begitu brutal menyakiti Kinar, sepertinya tiap jerit gadis itu menjadi musik indah di telinga Bayu. Tiga jari tangan kanan Bayu menyeruak dalam anus Kinar, membuat perempuan sexy itu menggeliat dan mengejang nyeri.

Setengah jam, Kinar di perkosa oleh Bayu, ketika tanpa belas kasihan Bayu mengisi rahim majikannya dengan sperma...., kemudian ia menarik jemarinya dari anus Kinar, ia mendapati jejak darah dan kotoran, lalu dengan santai mengelapkan jemari kotor itu di bibir sexy Kinar dan memaksanya menjilati jemari itu hingga bersih.

Kinar berseru mengiba ketika Bayu meninggalkannya masih dalam keadaan terikat, dan kinar kembali membeliak ngeri ketika Anton, penjaga rumahnya yang orang timur, masuk dalam kamarnya dalam kodisi bugil. Penisnya yang besar membuat Kinar meronta-ronta mengiba.
Ketika Anton membuka ikatan kakinya, Kinar berusaha menendang-nendang liar membebaskan dirinya. Namun tenaganya jelas kalah kuat, ditambah lagi tubuhnya lemas setelah diperkosa brutal oleh Bayu.

Anton mengepitkan lutut Kinar di kedua telinga Kinar, dan mengikatnya. Tubuh kinar kini terangkat menyakitkan, berat badannya bertumpu pada lehernya, Anton lalu mengarahkan penisnya ke lubang anus Kinar dan...
Mulut Kinar hanya bisa mengeluarkan suara geram tertahan, ketika dengan brutal Anton memperkosa anus dan vaginanya bergantian dan menyakiti tubuhnya. Kaki Anton sengaja menginjak wajah Kinar, dan menggosokkan kakinya yang bau dan kotor ke wajah sexy Kinar yang berlinang air mata.

Kembali rahim Kinar dikotori sperma pemerkosanya. Kinar benar-benar hancur, walau dirinya sudah dilepaskan dari ikatan, tubuhnya masih meringkuk menahan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.
Dengan lemah ia bangkit, tanpa memperhatikan kondisi tubuhnya, ia memakai pakaian seadanya, dan melangkah keluar.

Ia bisa mendengar tawa puas penuh kemenangan kedua kacung kurang ajarnya, yang telah merendahkan martabatnya. Mereka berdua tau kalau Kinar tidak akan mengadukan perbuatan mereka demi menutupi popularitasnya. mereka membiarkan Kinar berjalan tertatih ke luar rumah dan memacu kendaraannya.

Kinar tidak tau berapa lama dan jauh ia berkendara dalam pikirannya yang kalut. Ia baru sadar ketika seorang polisi menghentikan kendaraannya. Kinar berada di lokasi operasi bersama.
Kinar yang kalut tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan dan SIMnya yang memang tak terbawa. Polisi itu kemudian meminta Kinar ke luar mobil, dan segera tubuh sexy kinar menjadi santapan polisi tersebut. Kinar tak sadar keluar rumah hanya mengenakan sackdress, dengan model backless sexy.

Kinar di paksa berpegang pada kap mobilnya pada posisi 'siap periksa', dan kembali pelecehan dialami Kinar, disiang bolong. Ia sedikit bersukur karena lokasi pemeriksaannya sedikit tersembunyi. Tangan polisi tersebut menggerayangi habis tubuh Kinar, meremas dan mencengkram dengan kasar.

Kinar hanya bisa menggigit bibirnya sendiri menahan jerit dan perih ketika polisi itu mulai menyodominya sementara tongkat pentungannya dihujamkan ke vaginanya dan pelecehannya bertambah ketika polisi itu mamaksa Kinar untuk memaju mundurkan pentungan itu dalam vaginanya dengan tangan sendiri.

Kinar hanya bisa pasrah ketika polisi demi polisi, tentara demi tentara bergantian memperkosanya, memaksanya berdeeptroath, dan mengalami sodomi demi sodomi, anus, mulut dan vagina Kinar tidak mampu lagi menampung sperma hingga berleleran di sekujur tubuhnya.
Ketika akhirnya mereka puas menggilir Kinar, polisi pertama tadi memberinya surat perintah untuk menjalani wajib lapor setiap hari selama satu bulan di Polsek yang Kinar tahu menyimpan banyak penjahat yang baru tertangkap.

Tubuh Kinar begitu lemah. Mobilnya melaju perlahan dan tersendat-sendat hingga dirinya menemukan sebuah tempat yang sedikit teduh untuk memarkirkan mobil dan beristirahat.
Baru saja matanya terpejam. ia merasa ada yang merenggut tubuhnya ke luar mobil dan menyeretnya ke halte bis dekat parkir mobilnya. Ia melihat sekumpulan preman menantinya dengan wajah garang dan penuh nafsu.

Dalam hitungan detik Kinar sudah telanjang, hanya sepatu kets tipis yang melekat di tubuhnya. Dan dalam hitungan detik pemerkosaan itu dimulai. Kinar dipaksa ber woman on top sambil di sodomi dan mulutnya dijejali penis. Kinar tak bisa berkutik sama sekali. Tangan halusnya mulai menocok penis-penis kurang ajar, dan payudara indahnya memerah akibat remasan, gigitan dan cupangan preman itu.

Kinar tak menyangka dirinya akan diperkosa masal di tempat terbuka, ia melihat banyak orang lalu lalang. Yang membuatnya sedih, tak ada satupun yang membantunya. Para wanita melihatnya dengan sinis, menganggapnya pelacur murahan yang pantas di perkosa brutal. Mereka benci kecantikan dan ketenaran Kinar yang mebuat banyak pasangan mereka menelan liur.

Para lelaki bukannya menolong. Sebagian mengabadikan perkosaan masalnya dengan berbagai media, dan sebagian besar lagi ikut dalam perkosaan itu. Vagina, anus dan mulut Kinar bekerja ekstra keras dan memerah bengkak. namun tak ada belas kasihan dan iba dari para pemerkosanya.

Dan senja berganti malam ketika pesta perkosa itu terus berlangsung. Preman, pengemis, pengamen, gelandangan, pemulung, dan banyak lagi bergantian atau keroyokan menggilir Kinar yang kini benar-benar bagai seonggok daging tanpa tulang dengan tiga lubang penampungan sperma, yang entah punya siapa.

Fajar menyingsing ketika perkosaan itu usai. Kinar benar-benar merayap ke mobilnya tubuh telanjangnya merasakan aspal yang mulai memanas dihajar mentari pagi. Lama hingga kaki goyah Kinar mampu menginjak pedal gas, untuk membawa tubuh lemahnya kembali ke rumah.

Dan Kinar tau bahwa dirinya kini tak ada harganya lagi. Kedua kacungnya Bayu dan Anton hanya nyegir melihat mobil kinar datang, mereka sama sekali tidak berniat membuka gerbang.
Kinar sudah kalah...
Dengan lunglai tubuh lemah dan telanjangnya keluar dari mobil. Tubuh telanjangnya segera menjadi tontonan banyak orang, kulitnya yang berbercak merah bekas remasan dan cupangan nampak jelas, serta lelehan sperma mengalir deras bagai aliran keran dari vagina dan anusnya.
Dan tubuh lemahnya dipaksa membuka pagar dorong yang berat itu.

Belum habis letihnya, Bayu sudah merangsek. ia membanting Kinar ke paving block di depan rumahnya, dan dengan brutal kembali memperkosa Kinar, punggung gadis itu lecet tergesek paving block yang kasar dan ia hanya bisa merintih pilu menahan sakit.
Dan Anton... dengan kasar ia menelungkupkan tubuh Kinar ke kap mobil yang masih panas. Kinar hanya bisa menjerit lirih dan menggeliat lemah di antara kap mobil dan dada Anton yang sengaja menekan tubuhnya hingga Kinar makin erat tertempel di kap mobil.

Dan airmata Kinar makin keras berlinang, melihat gerombolan orang yang mengabadikan perkosaan itu.... Ia sadar tak lama lagi mereka juga akan ikut mengantri dirinya, mereka akan seenaknya datang ke rumahnya kapanpun emreka mau, ingin dan bisa. Kereka akan menjadikannya tak lebih dari sekedar pembuangan sperma disaat mereka ingin, tanpa malu, tanpa sungkan dan tanpa bayaran.. Dan benar... Mereka mengangkat tubuh remuk Kinar terlentang di atas tangan mereka, membawanya ke dalam rumah, dan.....