Tuesday, November 07, 2006


Kegilaan Agnes
Villa

Agnes yang merasa jenuh dengan kehidupan kota dan rutinitas yang dijalananinya memutuskan untuk menyepi di daerah puncak yang sepi dan jarang dikunjungi orang.
Agnes menemukan sebuah villa terpencil yang jauh dari keramaian, di villa itu Agnes disambut penjaganya yang dipanggil Kaka.

Malam itu ketika Agnes sedang merenung, menikmati hangatnya perapian hanya berbalut piyama terusan, kaka berdiri disampingnya dan berkata kalau teman-temannya ingin berkenalan dengannya,.

Agnes mengeluh dalam hati ‘aduh, apa aku tidak bisa tenang barang sebentar, dasar penggemar’ namun ia berdiri dan berbalik menyambut penggemarnya.

Dan Agnes terkejut.
Di hadapannya berdiri sepuluh orang laki-laki dengan tampang mesum dan menelan liur melihat siluet tubuh agnes melalui piyama tipis yang menerawang akibat nyala api di belakang Agnes, Agnes mengenali mereka sebagai, empat orang adalah tukang ojek yang mangkal di dekat pasar dan lima orang kuli bangunan yang membangun villa dekat situ.

Kaka berkata ‘Kita-kita mau ngewe sama non, abis non seksi sekali. Ngga usah ngelawan, ngga bakal ada yang dengar. Kecuali kalo non mau dikasarin dan kita buang ke penampungan gelandangan biar non diewe sama mereka’

Agnes tersenyum binal, ia sama sekali tidak berkeinginan melawan karena melihat tampang mesum mereka Agnes justru merasa terbakar gairahnya, terlebih lagi ia membayangkan sensasi bercinta dengan orang kampong dan kuli bangunan, lalu ia berkata ‘shut up, jangan ancam saya’ katanya sambil membuka kancing piyamanya, meloloskannya melalui bahu, berdiri menantang. ‘Kalian mau ewe aku?’ katanya sambil berpose seperti patung dewi, ‘silahkan… makan malam sudah tersedia’
Kecuali Kaka semuanya maju merangsek Agnes. Tubuh agnes digerayangai, diciumi, dijilat. Agnes mendesah-desah kenikmatan menerima serangan bertubi begitu, remasan kasar, cubitan, French kiss, jilatan nakal.

Tak lama, Agnes jongkok dan mulai mengoral penis mereka satu persatu, mereka semua sudah bugil dan mengerang nikmat merasakan isapan Agnes.
40 menit Agnes mengoral mereka. Agnes begitu liar, ia men deep throath penis itu satu persatu, ia begitu terangsang melihat penis mereka yang antara 25 sampai 30 cm itu, ia minum sperma mereka.

Kaka menjambak Agnes, dan melemparkannya ke karpet lembut di depan perapian, dan mengangkannya. ‘Pernah di ewe kontol model begini?’ katanya yang membuat Agnes membeliak, karena penis Kaka yang hampir sepanjang lutut dan diameter kaleng bir, akhirnya Agnes tahu Kaka kependekan Kontol Kuda.

Agnes harus bekerja keras, menerima sodokan , menggelinjang, menaik turunkan pinggul, sambil mendesah keenakan merasakan penis Kaka mengisi rahimnya, bahkan Agnes mendapat orgasmenya yang pertama bersamaan dengan amblasnya keseluruhan penis Kaka. Agnes menggeletar.

‘Dasar lonte’ ejek Kaka ‘baru gitu dah keluar, nih terima sodokan gue, biar tambah kelojotan’ kata Kaka sambil mulai menggejnot Agnes, yang makin menggelinjang, dan mengerang keenakan.

Agnes mendapat orgasmenya yang keempat ketika Kaka menyemburkan spermanya ke rahim Agnes, namun Agnes sama sekali tidak kuatir karena tubektominya memastikan ia aman untuk bercinta. Tempatnya langsung digantikan, orang kedua, yang mengangkat kaki agnes ke atas bahunya dan menggenjot Agnes sebrutal yang ia bisa.
Orang ketiga menunggingkan Agnes dan menyetubuhinya doggy style, sementara orang keempat menyetubuhi mulut Agnes dengan ganas, membuat Agnes sedikit tersedak menahan serangan mereka. dan mereka orgasme bersamaan dengan Agnes.

Lalu Jai, salah seorang kuli bangunan menjilati anus Agnes. Agnes mengerang merasakan sensasi tersebut, lalu Jai meludahi lubang anus Agnes, dan tanpa ba bi bu, menghujamkan keseluruhan penisnya ke anus Agnes.

Agnes berteriak tertahan menerima serangan mendadak tersebut, kepalanya terdongak ke belakang merasakan hujaman itu, mulutnya menganga, namun segera mengeluarlkan desah kenikmatan dan erangan nafsu. Agnes sudah dapat menguasai dirinya kembali dan menggerakkan pinggulnya seiring hentakan Jai yang menyodominya. dan tak lama mereka orgasme berbarengan, kemudian Jai menyorongkan penisnya ke mulut Agnes yang langsung memberikan deep throat walau penis itu membawa sedikit kotoran dari anusnya.

Lima orang lainnya, membopong tubuh Agnes ke kamar, menghenyakkan tubuhnya di kasur empuk, seorang dari mereka menyodomi Agnes dan menelentangkannya di atas tubuhnya, seorang lagi segera menggasak vagina Agnes, sekarang Agnes berada dalam posisi sandwich. Kepalanya yang agak terjulur ke luar kasur menyebabkan mulutnya membuka dan memudahkan orang ke tiga untuk merasakan deep throat dari Agnes, sementara dua orang lagi menerima kocokan tangan mungil Agnes, dan mereka bergantian menyetubuhi seluruh lubang tubuh Agnes. Agnes tak tau lagi berapa lama ia bercinta dengan mereka, namun samara-samar ia melihat Kaka masuk ke dalam kamar dan bergabung dengan mereka.

Paginya Agnes terbangun dengan penis Kaka menancap tegar di anusnya, dengan sedikit lemas Agnes melangkah ke dalam kamar mandi, dan membasuh tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. namun tak lama kemudian, Kaka dan seorang tukang ojeg masuk dan menyanwich Agnes sambil berdiri. tukang ojeg tersebut menyodominya sambil meremasi payudara Agnes, dan Kaka ber French kiss ria dengan Agnes.

Agnes keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat karena mereka menyembunyikan handuk miliknya. Agnes lalu berjalan santai ke meja makan. Jai menantinya dengan senyum nakal, ‘makan dulu non biar kuat di ewe sama kita-kita’ ia lalu menyuruh agnes duduk dipangkuannya dan Agnes mulai sarapan dengan penis di anusnya, dan sarapannya diakhiri dengan semburan sperma di anusnya.

Melihat cuaca yang cerah, Agnes melangkah ke kebun belakang untuk menikmati suasana, dan ia ditunggu oleh para kuli bangunan.
Satu orang menyuruh agnes ber woman on top, yang satu meminta Agnes mengangkanginya, satu orang menyodomi Agnes, yang satu lagi melengkungkan tubuh Agnes sampai hanya bahu dan kepalanya tertahan di tanah, dan menyetubuhinya dengan brutal. orang terakhir mendapat deep throat dari Agnes, dan ia menyemburkan spermanya ke wajah Agnes, melihat ini teman temannya mengikutunya dan menyemburkan sperma ke seluruh tubuh Agnes, yang sudah lemas terbaring di rumput. Dan kemudian Agnes jatuh tertidur di rerumputan itu di selimuti angin gunung dan sinar mentari, setelah sekitar 3 jam ia disetubuhi ke lima orang itu

Agnes kemudian terbangun ketika hari sudah berangsur petang, Ia membasuh tubuhnya menggunakan selang penyiram rumput, para ‘penggemarnya menatap Agnes penuh birahi melihat tubuh berkilat mulus sang idola’
Mereka memberikan Agnes kesempatan untuk beristirahat sebelum akhirnya mereka membawa Agnes ke dekat perapian, mereka menyuruh Agnes untuk menghibur mereka, dan Agnes menjawabnya dengan tarian erotis, dan gerakan sensual.
Keringat yang mengalir membuat tubuh Agnes tampak makin sensual ditemaram perapian.

Agnes benar-benar liar, gairah sexnya mengalir bak air bah, jebol seperti kuda binal lepas dari kandang, walaupun sebenarnya yang menyetubuhinya adalah orang kampung yang tidak selevel dengan dirinya. Agnes tidak perduli, yang diperlukannya adalah pemuas dahaganya akan sex dan itu diperolehnya dari mereka.

Bahkan hinaan justru membuatnya makin bernafsu, seperti ketika seorang kuli berkata ‘gila nih cina, memeknya seret dan sempit banget, ada empotnya lagi’
atau ketika rekannya tukang ojeg bilang ‘iya nih, gua udah berapa kali dapet daging cina, biasanya becek, apalagi abis dipake si Kaka, biasanya memek dan boolnya nya langsung longgar.’ dan tujkang ojeg itu langsung menusukkan penisnya ke vagina Agnes yang masih dipakai kuli bangunan. ‘ Biar longgar’ ejeknya.

Atau ketika Kaka berkata ‘Entotannya memang hebat, lebih hebat dari bayur yang sering gua pake di warem. Sepongannya juga mantap’, sambil menekan kepala Agnes agar penisnya bisa masuk lebih dalam lagi ke tenggorokan Agnes, sembari Jai yang hobi menyodominya menggenjot anusnya dengan penuh nafsu diledek ‘hobi banget si lo ewe boolnya?’
‘Mumpung ada kesempetan. Kapan lagi bisa ewe bool artis kaya gini, lagian bini gua mana mau di ewe model begini.’

Semua hinaan itu dianggap pujian oleh Agnes, karena berarti ia berhasil memberikan kepuasan pada penggemarnya, dan seharusnya itu yang terjadi di mana penggemar mendapatkan yang terbaik dari idolanya, dalam kasus ini sex terhebat, liar dan menjurus brutal.
Selain itu Agnes menganggap ucapan mereka sebagai penghargaan atas usahanya berlatih keras setiap saat untuk mempertahankan bentuk tubuhnya dan kelenturannya, ramuan-ramuan yang diminum untuk stamina tubuhnya serta treatment khusus untuk vagina dan anusnya yang menjadi pelabuhan penis penggemarnya sehingga memiliki kelenturan mulut ular yang mampu menelan mangsa yang besar namun dengan cepat kembali ke bentuk aslinya.

Keesokannya Agnes memutuskan untuk kembali karena ada pekerjaan yang harus dikerjakannya.
Kaka berkata ‘kita punya oleh-oleh buat non’, sambil mereka menelentangkan tubuh Agnes dan mengangkat kakinya kea rah dada. kaka menyelipkan potongan bagian atas botol aqua ke dalam vagina Agnes, dan menuangkan sperma dingin satu gelas bir besar yang mereka kumpulkan pada saat Agnes tertidur kelelahan.

Agnes menggeletar merasakan dingin di vaginanya, dan setelah seluruhnya terserap, Kaka mencabut ‘corong’ itu dan menutup celah vagina Agnes dengan lakban sehingga sperma mereka tidak dapat keluar dari dalam vagina Agnes.
Mereka tertawa melihat tubuh agnes menggelinjang, menggeletar seperti ayam disembelih merasakan dingin di vaginanya yang menstmulasinya untuk kemudian mengejang hebat dan berteriak ‘gilaaaaaaaaaa’ seiring orgasme terdahsyat yang diperolehnya. Setengah jam kemudian Agnes baru bisa mengusai diri.

Para ‘penggemarnya’ mengambil semua baju Agnes sebagai kenang-kenangan sehingga Agnes pulang hanya dberbalut tanktop putih tipis ketat, yang dengan jelas mencetak lekuk tubuhnya, terutama putingnya dan daerah areolanya nyang berwaran coklat. Dan celana hot pants pendek model hipster yang tidak dapat menutupi pangkal pantat Agnes dan bagian depannya bermotif jala halus, sehingga lakban yang menutupi vaginanya membayang jelas. Dan secara keseluruhan membuatnya makin tampak seperti professional bitch

Agnes tidak perduli karena ia sendiri memperoleh kepuasan amat sangat, karena dahaga sexnya terpuaskan dengan kebrutalan mereka dan keroyokan yang dialaminya.
wajahnya menyunggingkan senyum puas, liar dan binal, dan tampak berseri-seri. Tubuhnya tampak makin berisi, segar bercahaya, terlebih setelah mendapat donor protein di seluruh tubuhnya termasuk yang sekarang mulai terserap di vaginanya.
Selama perjalanan pulang yang dipikirkan Agnes hanya satu. Mencari waktu yang tepat untuk kembali ke villa itu dan berpesta sex dengan ‘penggemarnya’.

End….

1 comment:

Widogol said...

cerita fantastis dan menggairahkan