Friday, November 17, 2006


Kegilaan Agnes
Eps: Mantra



Malam itu Agnes merasa gelisah, di kamarnya, di tangannya terdapat perkamen berisikan mantra kuno.

Mantra itu dapat memberikan keagungan, keindahan, kekuatan, kelincahan, kekuasaan, dan keabadian.Hanya bila dirinya

tidak tahan akan cobaan yang menyertainya... taruhannya nyawa.

Agnes benar-benar gundah, namun ketika ia melihat bintang-bintang baru bertebaran di televisi, nafsunya berbicara.

Aku harus bisa.

Maka Agnes, membuka seluruh pakaiannya hingga bugil, ia melangkah masuk ke kamar mandi yang hanay ditemani temaram

lilin dan dupa, dan berendam dalam bathub yang telah disebar bunga tujuh rupa dan kemenyan.

Agnes merasa dingin walaupun air bathubnya hangat. Ia berkonsentrasi, memejamkan mata, dan mengucapkan mantra.

"Datanglah padaku keinginanku, jadilah yang ku mau, isi aku, pakai aku. Penuhi aku, aku milikmu."

Tiba-tiba air dalam jacuzy Agnes berputar seperti pusaran air, dan angin menderu seperti badai dalam kamar mandi

itu. Agnes menjerit ngeri dan berusaha bertahan di tepi jacuzy, namun pusaran air itu menyedot Agnes.

Agnes merasa paru-parunya panas, karena menahan napas di dalam pusaran air itu. Ketika ia melihat ada cahaya di atas

kepalanya, ia berusaha berenang sekuat tenaga ke permukaan.

Agnes terkejut mendapati dirinya ada disebuah danau, ditengah hutan yang perawan. Belum habis keterkejutannya, ia

merasa deru angin di atasnya, dan seketika itu ada sepasang kaki yang mencengkeram bahunya dan menerbangkannya ke

udara.

Agnes menjerit ngeri melihat mahluk yang membawanya, tubuhnya manusia, namun berkepala dan berkaki elang, serta

dihiasi sayap besar. Mahluk itu memerbangkan Agnes, yang menggigil kedinginan dan ketakutan, ke tengah hutan,

kesebuah lapangan terbuka dengan sebuah pohon beringin tua ditengahnya dan menjatuhkannya disitu.

Agnes mencoba bangkit dan terkejut ngeri mendapati dirinya di kelilingi siluman harimau, kera, beruang, kuda

stalion, serta siluman elang yang terakhir turun. Mereka semua dalam keaadaan bugil, dan Agnes dapat melihat penis

super siluman-siluman itu, terutama penis siluman stalion yang diameternya sekepalan tangan orang dewasa.

Para siluman meneteskan liur memandang tubuh bugil Agnes yang menggigil ketakutan dan kedinginan diterpa angin

gunung, serta basah kuyup.

Agnes terjerembab ketika pantanya ditendang siluman elang, ketika mulutnya membuka untuk menjerit, siluman kera

dengan lincah melompat dan dengan brutal menghujamkan penisnya dan memperkosa mulutnya dengan brutal. Tenaga agnes

jelas kalah kuat sehingga ia hanya bisa tersedak, menahan gempuran penis yang menyeruak hingga kekerongkongannya,

hidungnya bertumbuk dengan tubuh berbulu siluman kera. Melihat adegan brutal itu siluman lainnya mulai mengeluarkan

suara-suara liar, mereka muali menggerayangi tubuh Agnes, lalu siluman harimau mengarahkan penisnya ke vagina Agnes,

dan dengan brutal menghujamkannya. Agnes melolong tertahan, merasakan penis besar dan panjang siluman harimau

merangsek vaginanya. Tubuh Agnes terlempar-lempar mengikuti entakan dua siluman itu.

Dua jam kemudian kedua siluman itu ejakulasi, Agnes tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menerima semburan sperma di

kerongkongan dan vaginanya. Belum habis shocknya siluman beruang menghantam tubuh Agnes hingga terlempar terlentang,

lalu dengan brutal memperkosa vagina Agnes.

Agnes menjerit-jerit kesakitan diperkosa brutal begitu rupa, karena siluman beruang itu juga menelikung tubuhnya

hingga hanya tertahan bahu di tanah. Setelah siluman beruang membuang spermanya dalam rahim Agnes, siluman elang

menerbangkan Agnes ke udara, dan menyodominya dengan brutal di udara.

Agnes meraung-raung kesakitan karena vaginanya disodomi dengan brutal, terlebih lagi karena tidak ada pijakan atau

tahanan bagi tubuhnya sehingga tahanan satusatunya adalah penis siluman elang yang masuk begitu dalam ke dalam

anusnya yang sudah rusak itu.

Setelah dua jam menyodomi Agnes, siluman elang kembali melemparkan tubuh Agnes yang sudah lunglai ke tanah. Agnes

menggeletar kesakitan merasakan seluruh anggota tubuhnya seperti dilucuti, vagina dan anusnya sudah berantakan

akibat perkosaan brutal yang dialaminya. Namun deritanya masih jauh dari selesai.

Agnes berusaha beringsut menjauh ketika siluman kuda stalion perlahan mendekati tubuhnya.Sebuah tendangan di

rusuknya membuat Agnes terhenyak, tubuhnya mencari udara, siluman stalion kemudian menangkap Agnes dan meregangkan

kaki Agnes selebarnya, sehingga seakan merobek Agnes jadi dua, dan dengan brutal menghujamkan penisnya yang

berdiameter kepalan tangan manusia dewasa dan panjang satu meteritu ke vagina Agnes. Jerita Agnes kembali karena

vaginanya dimasuki benda yang begitu besar, bahkan sampai tembus ke rahimnya, Agnes hanya tersedu menyadari kalau

vaginanya yang sekarang mulai meneteskan darah sudah tidak karuan lagi bentuknya. Agnes benar-benar kesakitan,

uluhatinya seakan disodok oleh penis besar itu, matanya berkunang-kunang, namun sebuah tamparan keras kembali

menyadarkannya. Ternyata siluman stalion menarik mundur penisnya, dan ketika Agnes menyangka kalau ia akan

dibebaskan, siluman stalion mengangkat tubuh lunglai agnes, dan mengangkannya ke atas penis siluman beruang yang

sedah menanti dalam posisi terlentang, Agnes dipaksa berwoman on top, mulutnya diperkosa secara brutal oleh siluman

harimau, tangan nya sibuk berhandjob dengan penis siluman kera dan elang.

Agnes menjerit tertahan ketika merasakan siluman stalion menyodominya dengan brutal, ia berusaha berontak, namun

tenaganya jelas kalah jauh dengan para siluman itu. Tubuhnya benar-benar bagai boneka rusak,terbanting-banting di

antara siluman yang begitu brutal dan tanpa belaskasihan itu. Tigajam penuh Agnes diperkosa oleh kelimasiluman itu,

sebelum semuanya siluman itu orgasme.

Mata agnes mengabur karena siksaan fisik yang dialaminya, smar-sama ia merasa semburan demisemburan sperma memenuhi

rahim dan anusnya, dan juga di sekujur tubuhnya. Ia hampir pingsan ketika merasakan dingin disekujur tubuhnya, dan

sebuah pecutan yang mendarat ditubuhnya membangunkan Agnes.

Agnes terkejut mendapati dirinya tergantung diudara membentuk huruf x, kaki dan tangannya terikat sulur-sulur pohon

beringin. Ia tidak melihat lagi siluman-siluman binatang yang telah selesai memperkosanya dengan brutal.

Agnes berusaha meloloskan diri, namun ikatan beringin itu sangan kuat. Dan dirinya yang sudah lemas hanya bisa

memandang ngeri pada sulur-sulur berbentuk tangan yang menyerbunya, sulur-sulur itu menggerayangi tubuhnya yang

kesakitan, payudaranya diremas-remas brutal, bongkahan pantanya diremas-remas, labianya dibuka, dan satu sulur

mengusap-usap dan memilin klitorisnya yang bengkak. Perlakuan tersebut justru menambah nyeri tubuh Agnes, dan

kengeriannya makin bertambah ketika melihat lima sulur dengan diameter kepalan tangan perlahan-lahan mendekatinya.

Agnes berusaha sebisa mungkin untuk menghindari sulur-sulur yang berbentuk penis itu, namun sulur-sulur yang melilit

tubuhnya, mencegah hal itu.

Satu sulur yang melilit lehernya, mempererat lilitannya, sehingga memaksa Agnes membuka mulut untuk mengambil

udara.Kesempatan itu digunakan satu sulur penis untuk merejok masuk kedalam mulut Agnes.

Agnes kelojotan dibuatnya, mulut dan tenggorokannya dipaksa bekerja keras menelan sulur itu.Agnes benar-benar takut

mulutnya akan robek dan sulur itu akan membunuhnya. Agnes sedikit lega karena lilitan dilehernya melepaskannya,

namun kelegaan itu tidak berlangsung lama, karena Agnes merasa sulur-sulur yang lain berebut memperkosa vagina dan

menyodomi anusnya.

Tubuh Agnes mengejang dan menggelepar hebat, seperti ayam disembelih, menahan sakit karena anus dan vaginanya

masing-masing dijejali dua sulur. Kesakitannya luarbiasa, tubuh Agnes seakan terkoyak-koyak, mata Agnes mendelik

kebelakang, hingga hanya bagian putinya yang terlihat, kesadarannya hilang total, hanya kesakitan yang dirasakan,

terlebih ketika sulur di mulut dan anusnya merangsek maju, sehingga bertemu di lambungnya, dan bergerak liar di

dalamnya.

Enam jam Agnes mengalami penyiksaan seksual yang sangat hebat dari siluman pohon beringin itu. Ketika akhirnya

siluman pohon itu ejakulasi, Agnes merasa ia akan mati tenggelam karena sperma yang disemburkan sulur-sulur itu

memenuhi tubuhnya, bahkan Agnes sampai tersedak dan lelehan sperma keluar dari hidungnya seperti ingus, dan ketika

sulur-sulur itu keluar dari tubuhnya, semburan sperma belum berhenti dan mampu membasahi tubuh Agnes seperti disiram

selang pemadam kebakaran.

Sulur-sulur yang mengikat Agnes, melepaskan tubuhnya begitu saja di udara sehingga Agnes terjerembab ke tanah yang

becek oleh sperma, dan akhirnya Agnespun pingsan.

Ketika akhirnya Agnes sadar, ia berada di jacuzynya, Agnes berharap ini hanya mimpi, namun air kembang yang kini

menjadi kolam sperma menyadarkan Agnes kalau yang dialaminya tadi nyata.

Dengan sedikit ngeri Agnes keluar dari jacuzy dan membasuh dirinya di shower. Ketika akhirnya Agnes memberanikan

diri untuk bercermin, Agnes terkejut bahagia dan gembira karena ia memperoleh apa yang dijanjikan mantra kuno itu.

Tubuhnya memancarkan sinar yang melambangkan keagungan sang elang.

Aura tubuh dan sorot mata tajam, yang mampu menaklukkan siapapun, memancarkan kekuasaan sang harimau.

Gelegak keliaran, kelincahan primitif dan barbar dari sang kera.

Kekuatan tubuh yang tak terbantahkan sehingga mampu menahan beban berat dari sang beruang.

Wajah yang makin cantik, tubuh yang makin proporsional dengan otot yang makin terdefinisi jelas, sehingga nampak

seperti atlit fines aerobik internasional, keindahan tubuh sang stalion.

Kecerahan kulit, keremajaan yang nyata, meyakinkan Agnes kalau ia akan menikmatinya untuk waktu yang sangat lama.

Keabadian sang beringin.

Dan senyum keceriaan tersungging di mulut Agnes, ketika mendapati vagina dan anusnya kembali perawan, sehingga kini

ia bisa memikat lelaki manpun untuk bercinta dengannya, karena kedua lobang sorga dunianya akan selalu kembali

perawan.

Dengan rasa puas penuh kemenangan Agnes melangkah keluar dari kamar mandi, dan bersiap untuk ber wild sex party

anytime, anywhere with anyone.

End.

Monday, November 13, 2006


Liarnya Titi Kamal

Suatu malam minggu di Night Club Terkenal di Jakarta, Titi Kamal sedang asyik larut dalam suasana.

Ia hanyut dalam gairah entakan house music yang mengentak jantung.

Martini demi martini mengalir membasahi tenggorokannya, di tambah dengan sebutir pink lady membuat Titi trance.

Titi naik ke atas meja bar dan mulai menari erotis, tubuhnya yang berbalut tanktop putih dan rok span hitam pendek dan high heel dengan tali sampai ke lutut mengentak, mengayun, meliuk erotis.

Hasratnya meluap, keringat membasahi tubuhnya, dan memetakan dengan jelas payudaranya di tanktop itu.

Seorang bartender naik ke meja membawa pitcher beer dan mengguyur Titi dengan beer itu. Body montok Titi makin jelas, Titi makin liar, pengunjung makin trance.

Titi turun ke tengah dance floor, menghentak makin liar. Ia meloloskan Tanktopnya, dan meneymbullah toket indahnya yang tidak berbalut bra.Pengunujung bersorak riuh, mereka memberi ruang di tengah dance floor, menyaksikan liarnya sang bintang.

Tak lama kemudian rok spannya lucuct dari tubuhnya, kini Titi hanya berbalut g-string dan high heel nya, dan sebutir butterfly masuk ke dalm aliran darahnya dan membuat Titi makin trance.

Dua orang pengunjung maju dan mengentak bersama Titi. mereka saling menggerayangi, berpagutan liar, dan g-string Titi entah telempar ke mana.

Tak lama kedua orang itupun bugil dan menempel Titi dari depan dan belakang. Mereka makin liar, pengunjung lain bersorak riuh melihat kegilaan mereka, mereka menyadwich Titi yang sudah basah oleh keliarannya sendiri. Titi hanyut dalam entakan mereka, remasan, jilatan, ciuman mereka, bendungan Titi jebol dan teriakan orgasmenya di sambut riuhnya gemuruh sorak sorai pengunjung lainnya.

Kemudian Titi direbahkan di tepi panggung dj, kakinya menjuntai ke bawah, dan satu persatu pengunjung maju dan menyetubuhi Titi dengan brutal, di vagina dan anusnya. Titi malah menjerit keenakan, makin brutal mereka, makin bersemangat dirinya.

Ia bersimpuh kembali ditengah dance floor dan mendeep throath semua penis yang ingin merasakan nikmatnya mulut sensual Titi.
Sperma demi sperma masuk ke kerongkongan Titi, anus dan vaginanya, serta belepotan di wajah dan sekujur tubuhnya, toketnya makin membusung, akibat remasan tangan-tangan nakal.

Buterfly itu memang hebat, stamina Titi tidak merosot malah makin tinggi. Titi benar-benar lupa diri, ia rela diperlakukan model apa saja oleh pengujung yang sama sekali tak dikenalnya. Bahkan ketika ia dirantai di lehernya dan dia arak keliling Night Club sambil merangkak bagai anjing dan di setubuhi di ketiga lubang kenikmatannya, juga ketika mereka meminta Titi menjilati anus mereka.

Pengujung wanita juga tak kalah heboh, mereka juga yang sudah birahi tinggi, ikut larut dalam kegilaan bersama Titi. Mereka menciumi, menggerayangi tubuh masing-masing, berfrench kiss dengan Titi, bermain dengan payudara masing-masing, dan ber69 menjilati vagina masing-masing. Titi juga melayani untuk berfinger fuck, bahkan fist fuck di anus dan vaginanya yang sudah luber dengan sperma yang entah punya siapa, dan keliaran itu terus berlangsung sampai mereka semua tak sanggup lagi bangun untuk bertindak liar lagi.

Titi benar-benar bintang kemeriahan malam itu.

Tragisnya nasib Nabila

Nabila yang sedang naik daun membuat tidak sedikit orang yang iri dan cemburu padanya. Termasuk, Iyem, pembantu rumah tangganya.

Suatu hari ketika Nabila sedang senidrian di rumah dan sedang tidur, Nabila terbangun dan kaget mendapati tangan nya terikat di ujung-ujung ranjangnya.

Dan betapa kagetnya ia melihat Iyem disampingnya sambil tersenyum sadis.

'Iyem apa-apaan ini, lepasin saya'
'Nggak, non. Saya ngga akan ngelepasin non. Saya muak dengan kesuksesan non. dan sekarang saya mau ngeliat non hancur.'

Nabila berteriak-teriak histeris, namun ia sadar itu percuma. kamarnya yang tersendiri, kedap suara. Dan ia sedang sendirian di rumah.

Iyem tertawa buas, sambil ia merobek-robek baju Nabila, perlahan-lahan sampai bugil.

lalu Iyem bangun dan membuka pintu kamarnya. Nabila panik melihat lima orang bertampang sangar, brutal dan dekil masuk ke kamarnya.

Iyam berkata' sekarang saya mau melihat non di entot sama mereka.dan saya mau mengabadikannya' di tangan Iyem tergenggam kamera digital dan mulai mengabadikan tubuh mulus Nabila dengan vagina yang tercukur rapi.

Nabila melawan sekuat tenaga. Kakinya yang bebas menyepak kesana kemari membuat mereka kewalahan.

Akhirnya mereka mengikat kedua kakinya ke atas ke samping tangannya ke arah tiang kasurnya. Nabila menjerit kesakitan karena kakinya direntangkan begitu rupa, tubuhnya sedikit terlipat, sehingga vagina dan anusnya tertampang bebas. Iyem terus mengabadikan kondisi tubuh Nabila yang kini hanya bisa pasrah.

Orang pertama maju dan memperkosa Nabila dengan brutal. Ia tidak perduli jeritan Nabila, penisnya dilesakkan ke dalam vagina Nabila yang kering tanpa ampun, darah perawannya mengalir deras.

'Edan, sempit abis, peler gua dijepit ni memek' cetus pemerkosa Nabila sambil memaju mundurkan penisnya secara brutal.
Nabila hanya bisa merintih dan menangis karena mahkotanya direnggut paksa begitu rupa. Tak lama Nabila merasakan penis pemerkosanya berdenyut.

'Jangan bang, ampun. Jangan di dalam'

Namun pemerkosanya tidak perduli dan memuntahkan spermanya di rahim Nabila. Tangis Nabila makin menjadi membayangkan dirinya hamil oleh orang brutal itu.

Belum lagi ia bernafas lega, orang kedua menghujamkan penisnya ke vaginanya yang sudah berantakan. Penisnya dengan lancar masuk dan maju mundur di vagina Nabila yang basah oleh sperma dan darah keperawanannya.

Nabila sudah tidak dapat merasakn lagi vaginanya, ia hanya merintih pelan merasakan daging brutal itu menghancurkan vaginanya.

Namun deritanya belum lagi berakhir, Iyem memanggil maju orang kelima, lalu ia berkata pada Nabila
'Non, kenalin ini Juki, dia bakal bikin non kelojotan keasakitan karena dia seneng banget nyodomi pantat perawan.'

Nabila mendelik ngeri mendengarnya, ia coba meronta namun sia-sia. Dan Nabila menjerit ngeri ketika Juki telanjang di hadapannya, penisnya seukuran penis kuda. Dan juki benar-benar berkeinginan menyiksa Nabila, karena ia menghujamkan penisnya ke anus Nabila tanpa pelumas, dan dilakukan perlahan-lahan sampai seluruh batangnya habis, lalu dengan brutal menyodominya.

Nabila tak mampu berteriak karena sakitnya, mulutnya menganga, matanya terbalik. Penderitaan di anusnya baru berakhir setelah satu jam, karena Juki benar-benar ahli dalam hal sodomi.

Ketika Nabila hanya tinggal berdua dengan Iyem. Iya memohon lirih
'Yem, tolong lepasin aku...'
'Ngga, non, saya bakal ninnggalin non kaya begini untuk semalem, biar non inget terus sakitnya.'
Dan Iyem benar-benar meninggalkan Nabila terikat seperti itu semalaman dengan tambahan dua vibrator ukuran super yang entah didapat Iyem dari mana dihujamkan di anus dan vagina Nabila yang sudah hancur berantakan dan dinyalakan dalam getaran penuh.

Kini Nabila menjadi budak Iyem. Ketika mereka sedang berdua di rumah Iyem memaksa Nabila bertelanjang bulat dan menggantikannya mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, dan memuaskan hasrat sexnya, Iyam memaksa nabila untuk menjilati vaginanya sampai dirinya orgasme, dan kemudian memaksa Nabila tidur terlentang dan memaksa nabila menjilati anusnya.

Iyem benar-benar sadis, ia memaksa Nabila membuka mulutnya lebar-lebar dan iyem kemudian buang air di mulut Nabila, memaksa Nabila mengunyah kotorannya, dan menelan kotoran itu. Selain itu Iyem memasukkan tangannya kedalam anus Nabila sampai siku, mengaduk-aduk anus dan usus Nabila yang meraung-raung kesakitan, untuk meudian menghujamkan tangan yang penuh kotoran dari anus Nabila itu kedalam vagina Nabila dan mengoles-oleskannya di situ sampai bersih, atau memaksa Nabila menjilati kotorannya sendiri

Tak jarang juga Iyem membawa Nabila ke tenda remang-remang terkumuh yang ada di Jakarta, dan memaksa Nabila melacurkan dirinya untuk para pengemis, gelandangan, pemulung, kuli pasar dan preman yang ada dengan tarif seribu rupiah per orang.

Nabila yang cantik, sexy dan terawat jalas menjadi primadona. Tak jarang dirinya di antre 40 sampai 50 orang semalam, bergiliran atau keroyokan, bahkan ketika ada orgen tunggal di daerah tenda remang-remang itu Nabila terpaksa 'melayani' lebih 100 orang 'tamu' di lapangan terbuka tempat konser itu berlangsung

Dan Nabila tak mendapatkan apa-apa dari keringatnya kecuali sperma di sekujur tubuhnya, rahim, anus dan mulutnya, karena seluruh 'penghasilannya' dirampas Iyem.

Adegan iklan Lux yang tidak lolos sensor.....

'Oke, set ready?'
'Ready'

'Camera ready?'
'Ready'

'Roll Camera... Action'

'Oke Mariana... jalan ke arah pacuran... buka haduknya... oke bagus... tersenyum ke arah dua model laki-laki itu, ayo yang expresif'

'Mariana... seduce mereka... bertingkah bitchy... Bagus.'
'Nyalakan shower!'

'Mariana... Sabuni tubuhmu sambil meliuk erotik... kobel memekmu... ya... bagus... pemeran pria maju... jamah seluruh tubuh Mariana.... bagus, benar begitu... jilat memek dan anus nya.... bagus... ya... ya... terus...'
'Bagus... Mariana orgasme!'
'Kamera! Dapat adegan orgasmenya?'
jempol teracung

'Bagus... Mariana sekarang kamu sabuni kedua lawan mainmu... benar... erotik... bagus....'

'Pemeran pria! sandwich Mariana dalam posisi berdiri... angkat sebelah kakinya... ya... hujam memeknya... Bagus! Sekarang angkat kedua kakinya... Sekarang.. Anusnya... ayo... sodomi Mariana...
Bagus!'
'Pertahankan angle!'
'Turunkan kedua kaki MAriana.... biar dia terantung bebas... jamahi tubuhnya... french kiss... remas-remas...bagus...Tahan! Tahan'

'kamera zoom out! Bagus... Ya! Dapat.. bagus... orgasme bersamaan... fantastis!'

'Oke Mariana sekarang bersimpuh... dep throath penis mereka berdua... ya.... yang bersih... mengkilat... jilat... isap sisa sperma dan apapun yang ada... Perfect and Cut!

'Oke take five... Siapkan set adegan kamar ganti! Hei! mana tiga pemeran prianya? disuruh ngewe ko susah!


'Siap semua! Action!'
'Mariana... jalan bugil ke dalam kamar... melenggok binal ke arah kasur.... bagus...!
'Saling raba.... remas... wild kiss.... oke ... bagus....'
'Ok Mariana... ngangkang di atas kontol lawan mainmu... oh ayolah... jangan ragu begitu... cuma 30 cm gitu kok...nah... oke bagus... tahan kamera!'

'Hei kontol kuda! bengong aja! Entot anusnya! ayo! oke kamera tahan! deep penetration... ya.... tahan... close up ke ringisan Mariana... bagus ambil expresi nikmat wajahnya.... nah deep throath... bagus'

'Zoom out... angle pada three some... bagus... sekarang rotasi... ganti posisi... terus... terus..'
'Kamera... Moment...Bagus! orgasme Mariana!

'Oke Mariana... nungging... tunjukkan memek dan anusmu... tersenyum binal ke kamera... sekarang gantian menyodominya....
oke... oke... oke... terus...ayo gantian...

' Bagus , sekarang Mariana, bersimpuh... bagus... kalian facial abuse dia... bagus... kocok tenggorokannya... terus... terus... bagus... gag dia... bagus...'

'Sekarang ejakulasi di wajahnya... ayo... semprot peju kalian di muka Mariana... bagus... bagus... Sempurna!

'Mariana... ratakan peju di mukamu seperti memakai lotion.... bagus... leher... ya bagus... toket... turun terus ke arah memek... bagus'

'Oke Mariana, pakai baju pestanya, berjalan ke arah kaca.... bagus.... angkat parfumnya... tersenyum binal ke arah kaca... bagus... tahan... letakkan parfumnya... melenggok bagai high class prostitute... bagus... tahan kamera dan... CUT, Selesai!
'Wardrobe... ambil baju pesta Mariana... ayo Mariana, ke sini'

'Bagus Mariana... adeganmu benar-benar sempurna!'
'Terima kasih'

'Bodymu memang montok'
'Ah bisa aja'

'Siap untuk gangbang dengan kita-kita? Kita juga pengen loh'
'Siapa takut'

'Alright.. Crew! It's Mariana's gang bang time!'

Tuesday, November 07, 2006


Nadine

Malam itu Nadine baru pulang sendirian dari sebuah night club, dengan berbalut t-shirt dan jeans ketat.
Ketika mobilnya melalui sebuah daerah yang rawan ban mobilnya mendadak kempes.

'shit' gerutu Nadine, ia keluar dari mobil dan melihat ternyata ada paku yang disebar di jalan sebagai jebakan.

Belum habis kesalnya, Nadine disergap dari belakang, ia berusaha berontak, namun sebuah pukulan keras ditengkuknya mengakhiri perlawanan Nadine.

Ketika terbangun Nadine sangat terkejut mendapati dirinya berada di sebuah bangunan kumuh dan dirinya dikelilingi banyak orang yang ternyata kumpulan gelandangan, pengemis, dan pemulung.

'Wah akhirnya bangun juga lonte ini'
Nadin merasa jengah disebut seperti itu...
Seorang dari mereka maju dan mengamati Nadine dengan lebih jelas

'Hore... kita dapat durian montok... Ini Nadine, putri Indonesia itu'
Terdengar gemuruh sorak sorai gerombolan itu ketika mengetahui siapa hasil tangkapan mereka itu.

Nadine coba berontak dan melarikan diri, namun ia kalah jumlah, dan pimpinan mereka maju lalu menampar Nadine.
'Heh, pelacur... kalau kamu mau selamat, lebih baik kamu nurut sama kita-kita, apapun hasilnya kamu bakal kami ewe sampai kami puas, sekarang tinggal pilih cara halus atau kasar'

Nadine benar-benar ketakutan, ia sadar dirinya tidak punya pilihan, ia hanya berdiri pasrah sambil tersedu-sedu, mambayangkan dirinya harus melayani gerombolan penjahat itu.

'Nah,gitu dong... sekarang kita mau elo telanjang di depan kita-kita'

Nadine menggigil mendengar perintah itu, ia merasa mukanya memerah membayangkan tubuh mulusnya menjadi santapan mata-mata liar itu. Perlahan-lahan ia membuka t-shirtnya, dan memampakkan bongkahan dadanya yang kenyal,malam itu Nadine tidak pakai bra dan sekarang ia menyesal setengah mati, suitan nakal dan kata-kata kotor memenuhi telinga Nadine.

Kemudian ia meloloskan celana jeansnya, dan mencampakkan g-stringnya, yang sama sekali tidak dapat menutupi vaginanya yang tercukur rapi tanpa bulu. Sekarang Nadine benar-benar dalam kondisi polos kecuali high heelnya dan selempang putri indonesia yang kebetulan malam itu dikenakannya.

Segera saja tubuh Nadinie menjadi bulan-bulanan... remasan, jilatan, ciuman, tak melewati sejengkal titikpun ditubuhnya.

Tubuh Nadine kemudian direbahkan dilantai kotor dan dingin, kakinya dipentangkan ke arah dada. Nadine coba berontak mempertahankan kehormatannya, namun apa daya tubuhnya dikunci begitu ketat oleh orang-orang bejad itu.

Dan Nadine hanya bisa menjerit merasakan penis besar sang pemimpin menghujam vaginanya yang kering dengan brutal. Orang itu tidak perduli mendengar raungan Nadine, ia merasa bangga bisa ngentot putri indonesia. Nadine benar-benar merasa hancur, kebanggannya sebagai putri indonesia direnggut paksa oleh gerombolan pengemis, pemulung dan gelandangan.

Tak lama kemudian sang pemimpin orgasme, ia tidak perduli permohonan Nadine untuk tidak membuang spermanya di dalam, bahkan dengan sengaja pemimpin itu menekan penisnya sampai dalam dan membuang spermanya di rahim Nadine.

'Rawat anak kita ya sayang' ejek sang pimpinan. Belum habis isakan nadine, vaginanya kembali diperkosa dengan brutal, kali ini dirinya sama sekali tidak melawan dan pasrah.

Setelah sepuluh orang, vagina Nadine jadi sangat becek, lalu seorang pengemis maju menunggingkan Nadine, dan tanpa belas kasihan menyodomi Nadine dengan brutal. Penderitaan Nadine berlangsung kembali, anusnya yang sempit dan kering dirusak paksa oleh penis besar pengemis itu, mulutnya yang menganga segera dipenuhi penis seorang gelandangan.

Nadine gelagapan ketika mulutnya dijejali penis yang nampaknya tak pernah dicuci selama sebulan. Namun gelandangan itu tidak perduli, ia menekan seluruh penisnya ke tenggorokan Nadine sampai hidung indah Nadin bertumbuk dengan bulu penisnya yang berbau asam.

Nadine meratapi nasibnya yang tragis, diperkosa secara brutal oleh gelandangan, pengemis dan pemulung. Bahkan dirinya diperlakukan dengan tidak manusiawi, ia dipaksa berwoman on top dengan seorang pengemis yang tanpa lengan sementara anus dan mulutnya dijejali penis gelandangan dan pemulung, dan kedua tangannya mengocok penis yang entah punya siapa.

Hari menjelang siang ketika ada bentakan keras yang menyebabkan gerombolan orang itu menyingkir.
'Apa-apaan ini bangsat... lepasin tu cewek'
Nadine merasa penderitaannya akhirnya berakhir karena ada yang datang menolongnya, namun betapa terkejutnya ia ketika melihat sekitar 15 orang preman bertubuh besar dan penuh tatto, separuhnya orang dari indonesia timur, berkumpul menghampiri dia.

'Sekarang lonte ini punya kami, lu pada ngacir dulu, kalo kami udah bosen baru lu boleh pake dia lagi'

Segera para pengemis, gelandangan dan pemulung itu berhamburan keluar. meninggalkan Nadine yang berusaha menutupi ketelanjangannya dengan membuat tubuhnya menyerupai bola, dikelilingi para preman itu.

Mata Nadine membeliak melihat penis preman itu yang telah dimodifikasi sehingga panjangnya berkisar 14' diameter kepalan tangan orang dewasa, dan diberi berbagai aksesoris mulai dari biji tasbih, batang sikat gigi, sampai rambut kuda.

Nadine tau bahwa tujuan mereka hanya satu... menyiksa perempuan yang mereka dapatkan.

Kepala preman itu maju dan memukuli Nadine sambil berkata...
'Sekarang lu adalah lonte, cuma lonte, lu harus panggil kita-kita tuan, dan nurut apa kata kita, atau gua entot lu sampai mapus'

Nadine hanya bisa pasrah, ia benar-benar tidak berdaya untuk melawan. dan penderitaaan barunya dimulai.

Penis-penis besar itu memang dirancang untuk menyiksa vagina wanita. Nadine menjerit-jerit sejadi-jadinya menahan perkosaan brutal mereka, mulut anus, vaginanya benar-benar jadi pelampiasan nafsu mereka.

'Wah, nih lonte sudah mati rasa kali' ujar seorang preman sambil menginjak vagina Nadine yang sudah berantakan bentuknya,
'Gimana kalo kita buat dia ngejerit lagi'

Nadine cuma pasrah ketika mereka menunggingkannya, namun betapa terkejutnya Nadine ketika merasakan dua kepala penis terbesar dari preman itu menghujam anusnya, ia berusaha berontak, namun apa daya karena tubuhnya dipegang erat oleh preman lainnya.

Kembali lolongan menyayat hati terdengar dari mulut indah Nadine, ketika dua penis itu mengoyak dan mengaduk anusnya. dan ketika kedua preman itu selesai anus Nadine mengaga lebar sehingga mereka menjulukinya putri anus besar. Siksaannya bukan hanya itu, karena sakitnya Nadine sampai memuncratkan kotoran di penis kedua preman itu, sehingga Nandine harus merasakan kotorannya sendiri ketika kedua prema itu memaksa menjilati penis mereka yang belepotan kotoran nadine, perlahan-lahan, sampai bersih mengkilat.

Dan mereka juga melakukan hal yang sama terhadap vagina Nadine, berulang dan berulang lagi....

Nadine sudah tidak bisa merasai vagina dan anusnya, yang ia rasakan hanya hembusan angin dingin ketika lubangnya kosong dan penuh ketika sedang diperkosa.

Dan memang benar, setelah kumpulan preman itu pergi, gerombolan gelandangan, pengemis dan pemulung datang kembali, bahkan dalam jumlah yang lebih besar.
Tujuan mereka hanya satu. Ngentot putri indonesia.

Nadine tidak tau lagi berapa lama ia disekap di rumah kumuh itu, yang ia tau jumlah pemerkosanya terus bertambah dan makin brutal. Nadine tidak menyadari efek perkosaan yang dialaminya, keringat yang mengalir deras, kontraksi otot... menyebabkan tubuh Nadine makin berbentuk, ototnya makin terbentuk jelas. Lehernya makin jenjang, dadanya membusung dan membulat, pinggulnya bulat penuh, kakinya makin jenjang, dan secara keseluruhan makin membuat Nadine mempesona, dan membangkitkan birahi.

Bukan hanya perkosaan, perbuatan yang merendahkan martabat pun terpaksa dialami Nadine, ketika perempuan-perempuan gelandangan, bukannnya membantunya malah ikut melecehkannya dengan memaksanya memuaskan mereka, dan mereka juga melakukan fisting terhadap vagina dan anus Nadine, sampai ke siku, atau menyuruh anak-anak mereka mengencingi tubuh Nadine dan menjadikan mulutnya toilet, atau memaksa Nadine 'menceboki' anak-anak mereka dengan lidahnya yang sexy.

Nadine juga menjadi sarana 'percobaan'dan 'pelatihan' untuk anak-anak gelandangan, pengemis atau pemulung yang ingin merasakan 'nikmatnya ngentot'.

Akhirnya Nadine tak mampu bertahan lagi, tubuhnya sudah tidak sanggup menerima siksaan dan hinaan itu. Terakhir matanya berkunang-kunang ketika melihat mereka menggiring lima orang gila untuk mengentotnya, pandangannya mengabur ketika merasakan tangan-tangan orang gila itu menggerayangi tubuhnya, dan akhirnya Nadine pingsan ketika merasakan penis-penis orang gila itu merejok ke dalam mulut, vagina dan anusnya dengan brutal.

Nadine ditemukan rombongan pencarinya, dua minggu setelah diculik disebuah tempat pembuangan akhir sampah, dalam kondisi mengenaskan. Tubuh indah Nadine, yang hanya berbalut selempang putri indonesia dan high heel, belepotan sperma, kotoran dan oli, dirayapi belatung-belatung dan dirubungi lalat-lalat hijau. Vagina dan anusnya disumpal botol beling saos sambal yang paling besar, paling jorok dan paling dekil yang mungkin ada di penampungan sampah itu. rambutnya kusut masai berantakan. Mulutnya yang sexy membuka karena rahang Nadine kaku setelah melakukan ribuan blowjob dan deepthroath.

Perlu waktu yang lama sekali untuk mengembalikan kondisi Nadine seperti sedia kala.
Lama sekali....

end.
derita nia 3: eps: nyontek


Hari itu Nia Ramadhani benar-benar lupa kalau ada ujian, karena ia sibuk shooting sampai subuh. karena panik, ia melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya.... dan ada sepasang mata yang melihat Nia mencontek.... seseorang yang sangat membenci Nia...

Sekolah hampir bubar ketika Nia mendapat MMS, dan ketika ia membukanya, ia sangat terkejut melihat rekaman dirinya sedang mencontek.Dan pesan yang mengikutinya berbunyi, kalau kamu tidak mau rekaman ini tersebar... datang ke ruang olah raga setelah sekolah sepi.

Nia yang ketakutan perbuatannya diketahui, mengikuti ancaman itu. Setelah sekolahnya sepi... ia datang ke ruang olah raga, di dalamnya ia melihat temannya Maya.

'Ada apa ini May... Kamu kenapa?'

'Aku... Mau... kamu... hancur! kamu sudah terlalu lama ada di atas, lonte. sekarang saatnya kamu jatuh.'

Dan mendadak ada tangan yang mendorong Nia terjatuh, dan terdengar pintu ruang olah raga dikunci, dan ketika Nia sadar, ia sudah dikelilingi sekitar 40 orang temannya yang berkelakuan paling brutal dan yang paling jelek yang ada disekolah.

Nia mencoba berontak, namun mereka benar-benar kesetanan, tidak lama tubuh Nia sudah telanjang, kecuali kaus kaki semata kakinya. mereka merobek-robek pakaian Nia dan membuangya.

Nina menangis sejadi-jadinya... ia tau tak akan ada yang menyelamatkan dari gerombolan serigala yang sekarang telah telanjang bulat seluruhnya.

Mulut Nia menjadi korban pertama, penis demi penis, merojok masuk jauh ke kerongkongannya. Nia hampir muntah dan kehabisan napas karena mereka menekan wajahnya sehingga hidungnya tertanam di bulu penis mereka.

Kemudian, temannya yang paling preman, Joko, maju, ia menjambak rambut Nia, menaparinya, menendang pantat montok Nia sampai terjengkang, dan dengan brutal menyodominya.

Nia menjerit sejadi-jadinya karena anusnya di sodomi dengan brutal, Joko bukannya iba, bahkan makin menjadi-jadi menghancurkan anus Nia, mengubah posisinya sehingga makin menyakitkan Nia. ketika akhirnya Joko ejakulasi, ia memaksa Nia men deep throath penisnya yang belepotan darah dan kotorannya.

Nia benar-benar merasa terhina diperlakukan begitu rupa, terlebih ketika ia melihat Maya sengaja merekam seluruh kejadian perkosaan itu.

Sebuah tendangan di wajah Nia membuat ia terlentang, dan belum hilang kagetnya, tubuhnya sudah di timpa, Andi, temannya yang paling gendut. Nia sampai megap-megap karena Andi sengaja menumpukan berat badannya ke tubuh kecil Nia.

lalu teman-temannya yang lain maju. mereka meregangkan kaki Nia sejauh mungkin sehingga seakan-akan mereka mau merobek Nia jadi dua, lalu mereka bergantian memperkosa dan menyodominya.

Temannya yang lain menelikung tubuh Nia, sehingga hanya bahu dan kepalanya yang menyangga di tanah, lalu mereka memperkosa vagina dan anusnya dengan brutal. bahkan dalam posisi itu anus dan vaginanya menerima serangan satu lobang dua batang, Juga mulutnya selalu penuh dengan penis, yang sengaja di hujamkan sampai dalam ke kerongkongannya.

Nia juga dipaksa ber woman on top, sementara punggungnya dipecuti Maya. Bukan hanya itu, mereka mengikat leher Nia dengan rantai anjing dan memaksanya berlaku seperti anjing. Nia benar-benar direndahkan. Mereka memaksa Nia membuka mulutnya dan mereka berlomba-lomba berejakulasi ke arah mulut Nia, wajahnya sampai belepotan sperma, mereka memaksa Nia berkumur dengan sperma mereka dan kemudian menelannya. Mereka juga memaksa Nia menjilati telapak kaki dan anus mereka, dan merusak vagina dan anus Nia menggunakan base ball batt dan memasukkan bola base ball ke dalam vagina dan anus Nia.

Hari menjelang subuh ketika akhirnya mereka puas melihat kondisi tubuh Nia yang berantakan, mereka lalu mengikat tangan Nia dan menggereknya di tiang bendera. Esoknya tubuh bugil Nia jadi tontonan seluruh sekolah.
Teman-teman Nia yang ternyata sangat membencinya dan sangat ingin melihat Nia menderita. Mereka berlomba menyiksanya dengan melempari telur, dan sayuran busuk ke tubuh Nia, mereka menyeret Nia ke wc sekolah dan dipaksa menerima siraman kencing teman-temannya dan meminumnya.

Mereka juga memaksa Nia merangkak ke seluruh kelas sekolahnya yang berlantai tiga untuk kemudian mendeepthroath penis dan menjilati vagina sampai seluruh temannya orgasme. Juga untuk menerima perkosaan dan sodomi, serta gangbang bertubi-tubi dari semua siswa yang jumlahnya 300an siswa

Sejak saat itu Nia Ramadhani menjadi lonte untuk seluruh orang disekolah karena rekaman perkosaannya juga sengaja disebar Maya, sehingga semua sekolah tau kalau Nia benar-benar hina dan nista.

Mereka memaksa Nia untuk bugil kalau berada dilingkup sekolah dan menyerahkan dirinya untuk menjadi pembuangan sperma semua orang yang mau, mulai dari anak baru sampai penjaga sekolah. Bahkan guru-gurnya juga ikut menikmati Nia Ramadhani sang artis sinetron.

end
Derita Nia Ramadhani 2
Eps: Putus

Ini adalah kejadian dibalik sakitnya Nia Ramadhani, tak lama setelah putus dari penyanyi R 'n B, Resa.

'Aku minta putus..., aku sudah ngga tahan' teriak Nia
'kamu terlalu posesif... aku ngga mau', sambung Nia, ketika mereka berdua sedang berkendaraan

'jadi kamu mau putus, hah... oke lonte... aku putusin kamu... tapi aku akan hancurkan kamu' teriak Resa sambil melajukan mobilnya seperti kesetanan ke arah lokasi pelacuran terkumuh di Jakarta.

lalu Resa menjambak Nia keluar mobil dan menyeretnya ke tempat pelacuran itu. beberapa preman yang ada disitu menahan mereka

'Ada apa nih bang? siapa tuh cewe?'

'Apa abang ngga ngenalin?' kata Resa, 'Ini Nia Ramadhani, artis sinetron... malam ini dia mau tau rasanya jadi lonte, jadi kalo abang-abang mau... silakan entot dia sampe mampus.'
Mendengar itu Nia menjerit ngeri, namun para preman bersorak gembira, Resa menyeret Nia ke tengah lokasi pelacuran, dan sekejap saja mereka sudah dikelilingi seluruh penghuni lokalisasi yang jumlahnya ada sekitar seratus orang.

Resa lalu menelanjangi Nia dan melemparkannya ke arah para manusia tuna susila itu. Nia menjerit, berusaha berontak, namun apa dayanya dikepung banyak orang, tubuhnya dibanting ke tanah, dan vaginanya segera dihujam penis. Nia hanya dapat menjerit tertahan karena ada penis lain yang mengisi mulutnya.

Tak lama orang di vaginanya orgasme, dan segera diganti oleh penis lain. Tak lama berselang, Nia kembali tersedak karena penis di mulutnya di dorong sampai mentok ke tenggorokannya, dan ejakulasi di situ. Orang berikutnya menunggingkan Nia dan menyodomi anusnya dengan brutal. Nia melolong sejadi-jadinya, namun kembali ada penis yang menyumpal kerongkongannya.

Kemudian Nia dipaksa ber woman on top, lalu anusnya di sodomi, dam mulutnya di jejali penis. Nia benar-benar bagai boneka rusak, dilempar kesana-kemari, dibuat bagai seonggok daging, mengalami berbagai variasi sex, yang menyakitkan, terutama variasi satu lobang dua batang di anus dan vaginanya.

Belum lagi para pecinta BDSM, mereka megikat Nia, mencambuki, menyundut payudara, vagina, anus, pantat dan bagian tubuh Nia lainnya dengan rokok dan cerutu.

Para pelacur yang ada, bukannya menolong malah ikut menyiksa Nia, mereka memaksa Nia menjilati vagina dan anus mereka sampai orgasme, dan ikut menghancurkan vagina dan anus Nia dengan berbagai cara, fisting, sayur mayur, buah-buahan,botol berbagai miras, kayu, besi, bahkan kaleng bir yang sudah mereka remukkan sebelumnya.

Melihat kondisi Nia yang sudah kepayahan, mereka bukannya iba, malah mereka berlomba-lomba ejakulasi di sekujur tubuh Nia, sehingga lengket oleh sperma, lalu 'membersihkannya' dengan mengencingi Nia.

Resa benar-benar kejam, tanpa kasihan ia justru mengumpulkan pengemis, dan gelandangan dari daerah sekitar komplek pelacuran. Tak lama terkumpul sekitar lima puluh orang.

Kembali Nia mengalami perkosaan dan hinaan yang merendahkan martabatnya, karena Resa sengaja mengumpulkan pengemis dan gelandangan yang paling cacat yang dapat ditemui. Ada yang kakinya buntung, badannya cacat, korengan disekujur tubuh, ada yang badannya busuk di mana-mana, ada yang pengkor, idiot. Bahkan Resa sengaja mencari kumpulan terkumuh yang memiliki beragam penyakit kelamin, sehingga vagina anus serta mulutn Nia yang harus men deep throath semua penis itu terinfeksi siphilis, gonorhea, herpes, genital wrats, dan vietnam rose.

Setelah puas melihat Nia dalam kodisi sekarat dan sangat menderita, Resa menjejalkan tubuh Nia yang lemah dan berantakan ke dalam bagasi mobilnya yang penuh ban serep dan perkakas mobil lainnya.

Lalu Resa mengantar kan Nia kerumahnya lalu mengikat tubuh Nia membentuk huruf X di gerbang rumahnya yang sedang sepi, dan meninggalkannya dengan mencoret tubuh Nia dengan spidol permanen, di atas vaginanya yang membuka lebar dan mengalirkan sperma dan darah ditulisnya, 'memek lonte', juga tulisan 'aku lonte gratisan', lalu Resa meninggalkan Nia begitu saja.

Demi menjaga reputasi Nia dan menutupi aib. Nia dan keluarganya sepakat... maka berita yang muncul adalah, Nia terlalu kelelahan, Nia perlu istirahat. Dan Resa tertawa

end

Kegilaan Agnes
Villa

Agnes yang merasa jenuh dengan kehidupan kota dan rutinitas yang dijalananinya memutuskan untuk menyepi di daerah puncak yang sepi dan jarang dikunjungi orang.
Agnes menemukan sebuah villa terpencil yang jauh dari keramaian, di villa itu Agnes disambut penjaganya yang dipanggil Kaka.

Malam itu ketika Agnes sedang merenung, menikmati hangatnya perapian hanya berbalut piyama terusan, kaka berdiri disampingnya dan berkata kalau teman-temannya ingin berkenalan dengannya,.

Agnes mengeluh dalam hati ‘aduh, apa aku tidak bisa tenang barang sebentar, dasar penggemar’ namun ia berdiri dan berbalik menyambut penggemarnya.

Dan Agnes terkejut.
Di hadapannya berdiri sepuluh orang laki-laki dengan tampang mesum dan menelan liur melihat siluet tubuh agnes melalui piyama tipis yang menerawang akibat nyala api di belakang Agnes, Agnes mengenali mereka sebagai, empat orang adalah tukang ojek yang mangkal di dekat pasar dan lima orang kuli bangunan yang membangun villa dekat situ.

Kaka berkata ‘Kita-kita mau ngewe sama non, abis non seksi sekali. Ngga usah ngelawan, ngga bakal ada yang dengar. Kecuali kalo non mau dikasarin dan kita buang ke penampungan gelandangan biar non diewe sama mereka’

Agnes tersenyum binal, ia sama sekali tidak berkeinginan melawan karena melihat tampang mesum mereka Agnes justru merasa terbakar gairahnya, terlebih lagi ia membayangkan sensasi bercinta dengan orang kampong dan kuli bangunan, lalu ia berkata ‘shut up, jangan ancam saya’ katanya sambil membuka kancing piyamanya, meloloskannya melalui bahu, berdiri menantang. ‘Kalian mau ewe aku?’ katanya sambil berpose seperti patung dewi, ‘silahkan… makan malam sudah tersedia’
Kecuali Kaka semuanya maju merangsek Agnes. Tubuh agnes digerayangai, diciumi, dijilat. Agnes mendesah-desah kenikmatan menerima serangan bertubi begitu, remasan kasar, cubitan, French kiss, jilatan nakal.

Tak lama, Agnes jongkok dan mulai mengoral penis mereka satu persatu, mereka semua sudah bugil dan mengerang nikmat merasakan isapan Agnes.
40 menit Agnes mengoral mereka. Agnes begitu liar, ia men deep throath penis itu satu persatu, ia begitu terangsang melihat penis mereka yang antara 25 sampai 30 cm itu, ia minum sperma mereka.

Kaka menjambak Agnes, dan melemparkannya ke karpet lembut di depan perapian, dan mengangkannya. ‘Pernah di ewe kontol model begini?’ katanya yang membuat Agnes membeliak, karena penis Kaka yang hampir sepanjang lutut dan diameter kaleng bir, akhirnya Agnes tahu Kaka kependekan Kontol Kuda.

Agnes harus bekerja keras, menerima sodokan , menggelinjang, menaik turunkan pinggul, sambil mendesah keenakan merasakan penis Kaka mengisi rahimnya, bahkan Agnes mendapat orgasmenya yang pertama bersamaan dengan amblasnya keseluruhan penis Kaka. Agnes menggeletar.

‘Dasar lonte’ ejek Kaka ‘baru gitu dah keluar, nih terima sodokan gue, biar tambah kelojotan’ kata Kaka sambil mulai menggejnot Agnes, yang makin menggelinjang, dan mengerang keenakan.

Agnes mendapat orgasmenya yang keempat ketika Kaka menyemburkan spermanya ke rahim Agnes, namun Agnes sama sekali tidak kuatir karena tubektominya memastikan ia aman untuk bercinta. Tempatnya langsung digantikan, orang kedua, yang mengangkat kaki agnes ke atas bahunya dan menggenjot Agnes sebrutal yang ia bisa.
Orang ketiga menunggingkan Agnes dan menyetubuhinya doggy style, sementara orang keempat menyetubuhi mulut Agnes dengan ganas, membuat Agnes sedikit tersedak menahan serangan mereka. dan mereka orgasme bersamaan dengan Agnes.

Lalu Jai, salah seorang kuli bangunan menjilati anus Agnes. Agnes mengerang merasakan sensasi tersebut, lalu Jai meludahi lubang anus Agnes, dan tanpa ba bi bu, menghujamkan keseluruhan penisnya ke anus Agnes.

Agnes berteriak tertahan menerima serangan mendadak tersebut, kepalanya terdongak ke belakang merasakan hujaman itu, mulutnya menganga, namun segera mengeluarlkan desah kenikmatan dan erangan nafsu. Agnes sudah dapat menguasai dirinya kembali dan menggerakkan pinggulnya seiring hentakan Jai yang menyodominya. dan tak lama mereka orgasme berbarengan, kemudian Jai menyorongkan penisnya ke mulut Agnes yang langsung memberikan deep throat walau penis itu membawa sedikit kotoran dari anusnya.

Lima orang lainnya, membopong tubuh Agnes ke kamar, menghenyakkan tubuhnya di kasur empuk, seorang dari mereka menyodomi Agnes dan menelentangkannya di atas tubuhnya, seorang lagi segera menggasak vagina Agnes, sekarang Agnes berada dalam posisi sandwich. Kepalanya yang agak terjulur ke luar kasur menyebabkan mulutnya membuka dan memudahkan orang ke tiga untuk merasakan deep throat dari Agnes, sementara dua orang lagi menerima kocokan tangan mungil Agnes, dan mereka bergantian menyetubuhi seluruh lubang tubuh Agnes. Agnes tak tau lagi berapa lama ia bercinta dengan mereka, namun samara-samar ia melihat Kaka masuk ke dalam kamar dan bergabung dengan mereka.

Paginya Agnes terbangun dengan penis Kaka menancap tegar di anusnya, dengan sedikit lemas Agnes melangkah ke dalam kamar mandi, dan membasuh tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. namun tak lama kemudian, Kaka dan seorang tukang ojeg masuk dan menyanwich Agnes sambil berdiri. tukang ojeg tersebut menyodominya sambil meremasi payudara Agnes, dan Kaka ber French kiss ria dengan Agnes.

Agnes keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat karena mereka menyembunyikan handuk miliknya. Agnes lalu berjalan santai ke meja makan. Jai menantinya dengan senyum nakal, ‘makan dulu non biar kuat di ewe sama kita-kita’ ia lalu menyuruh agnes duduk dipangkuannya dan Agnes mulai sarapan dengan penis di anusnya, dan sarapannya diakhiri dengan semburan sperma di anusnya.

Melihat cuaca yang cerah, Agnes melangkah ke kebun belakang untuk menikmati suasana, dan ia ditunggu oleh para kuli bangunan.
Satu orang menyuruh agnes ber woman on top, yang satu meminta Agnes mengangkanginya, satu orang menyodomi Agnes, yang satu lagi melengkungkan tubuh Agnes sampai hanya bahu dan kepalanya tertahan di tanah, dan menyetubuhinya dengan brutal. orang terakhir mendapat deep throat dari Agnes, dan ia menyemburkan spermanya ke wajah Agnes, melihat ini teman temannya mengikutunya dan menyemburkan sperma ke seluruh tubuh Agnes, yang sudah lemas terbaring di rumput. Dan kemudian Agnes jatuh tertidur di rerumputan itu di selimuti angin gunung dan sinar mentari, setelah sekitar 3 jam ia disetubuhi ke lima orang itu

Agnes kemudian terbangun ketika hari sudah berangsur petang, Ia membasuh tubuhnya menggunakan selang penyiram rumput, para ‘penggemarnya menatap Agnes penuh birahi melihat tubuh berkilat mulus sang idola’
Mereka memberikan Agnes kesempatan untuk beristirahat sebelum akhirnya mereka membawa Agnes ke dekat perapian, mereka menyuruh Agnes untuk menghibur mereka, dan Agnes menjawabnya dengan tarian erotis, dan gerakan sensual.
Keringat yang mengalir membuat tubuh Agnes tampak makin sensual ditemaram perapian.

Agnes benar-benar liar, gairah sexnya mengalir bak air bah, jebol seperti kuda binal lepas dari kandang, walaupun sebenarnya yang menyetubuhinya adalah orang kampung yang tidak selevel dengan dirinya. Agnes tidak perduli, yang diperlukannya adalah pemuas dahaganya akan sex dan itu diperolehnya dari mereka.

Bahkan hinaan justru membuatnya makin bernafsu, seperti ketika seorang kuli berkata ‘gila nih cina, memeknya seret dan sempit banget, ada empotnya lagi’
atau ketika rekannya tukang ojeg bilang ‘iya nih, gua udah berapa kali dapet daging cina, biasanya becek, apalagi abis dipake si Kaka, biasanya memek dan boolnya nya langsung longgar.’ dan tujkang ojeg itu langsung menusukkan penisnya ke vagina Agnes yang masih dipakai kuli bangunan. ‘ Biar longgar’ ejeknya.

Atau ketika Kaka berkata ‘Entotannya memang hebat, lebih hebat dari bayur yang sering gua pake di warem. Sepongannya juga mantap’, sambil menekan kepala Agnes agar penisnya bisa masuk lebih dalam lagi ke tenggorokan Agnes, sembari Jai yang hobi menyodominya menggenjot anusnya dengan penuh nafsu diledek ‘hobi banget si lo ewe boolnya?’
‘Mumpung ada kesempetan. Kapan lagi bisa ewe bool artis kaya gini, lagian bini gua mana mau di ewe model begini.’

Semua hinaan itu dianggap pujian oleh Agnes, karena berarti ia berhasil memberikan kepuasan pada penggemarnya, dan seharusnya itu yang terjadi di mana penggemar mendapatkan yang terbaik dari idolanya, dalam kasus ini sex terhebat, liar dan menjurus brutal.
Selain itu Agnes menganggap ucapan mereka sebagai penghargaan atas usahanya berlatih keras setiap saat untuk mempertahankan bentuk tubuhnya dan kelenturannya, ramuan-ramuan yang diminum untuk stamina tubuhnya serta treatment khusus untuk vagina dan anusnya yang menjadi pelabuhan penis penggemarnya sehingga memiliki kelenturan mulut ular yang mampu menelan mangsa yang besar namun dengan cepat kembali ke bentuk aslinya.

Keesokannya Agnes memutuskan untuk kembali karena ada pekerjaan yang harus dikerjakannya.
Kaka berkata ‘kita punya oleh-oleh buat non’, sambil mereka menelentangkan tubuh Agnes dan mengangkat kakinya kea rah dada. kaka menyelipkan potongan bagian atas botol aqua ke dalam vagina Agnes, dan menuangkan sperma dingin satu gelas bir besar yang mereka kumpulkan pada saat Agnes tertidur kelelahan.

Agnes menggeletar merasakan dingin di vaginanya, dan setelah seluruhnya terserap, Kaka mencabut ‘corong’ itu dan menutup celah vagina Agnes dengan lakban sehingga sperma mereka tidak dapat keluar dari dalam vagina Agnes.
Mereka tertawa melihat tubuh agnes menggelinjang, menggeletar seperti ayam disembelih merasakan dingin di vaginanya yang menstmulasinya untuk kemudian mengejang hebat dan berteriak ‘gilaaaaaaaaaa’ seiring orgasme terdahsyat yang diperolehnya. Setengah jam kemudian Agnes baru bisa mengusai diri.

Para ‘penggemarnya’ mengambil semua baju Agnes sebagai kenang-kenangan sehingga Agnes pulang hanya dberbalut tanktop putih tipis ketat, yang dengan jelas mencetak lekuk tubuhnya, terutama putingnya dan daerah areolanya nyang berwaran coklat. Dan celana hot pants pendek model hipster yang tidak dapat menutupi pangkal pantat Agnes dan bagian depannya bermotif jala halus, sehingga lakban yang menutupi vaginanya membayang jelas. Dan secara keseluruhan membuatnya makin tampak seperti professional bitch

Agnes tidak perduli karena ia sendiri memperoleh kepuasan amat sangat, karena dahaga sexnya terpuaskan dengan kebrutalan mereka dan keroyokan yang dialaminya.
wajahnya menyunggingkan senyum puas, liar dan binal, dan tampak berseri-seri. Tubuhnya tampak makin berisi, segar bercahaya, terlebih setelah mendapat donor protein di seluruh tubuhnya termasuk yang sekarang mulai terserap di vaginanya.
Selama perjalanan pulang yang dipikirkan Agnes hanya satu. Mencari waktu yang tepat untuk kembali ke villa itu dan berpesta sex dengan ‘penggemarnya’.

End….
Derita Nia Ramadhani - Eps: Tamara

'Halo..., eeeh, Tante Tamara... ada apa? Main ke rumah tante? waaah mau banget, saya kan penggemar berat tante.... iya tante sekarang saya ke sana.'
Dan telepon itu menjadi awal neraka buat Nia Ramadhani

Tamara sendiri yang membukkan pintu rumahnya, ia memakai daster hitam tipis transparan, yang memperlihatkan keindahan tubuhnya yang tidak memakai apa-apa lagi di balik daster itu.

Nia merasa jengah, namun demi kesopanan sebagai tamu, ia tersenyum.
'Ayo Nia, kita ke ruang dalam' ajak Tamara sambil mengajak Nia kesebuah ruangan di rumahnya.

Tamara mendorong Nia ke dalam ruangan itu dan pintunya tertutup dan terkunci di belakang mereka.

'Apa-apaan ini Tante?

Dan letusan senjata yang hampir mengenai kaki Nia mengagetkannya, entah sejak kapan Tamara memegang senjata.

Nia terdiam menggigil melihat laras senjata itu mengarah ke tubuhnya, Tamara kemudian duduk disebuah kursi di tengah ruangan itu, Nia yang merasa dapat kesempatan segera berlari ke arah pintu, namun desing peluru yang nyaris mengenai wajahnya menghentikan langkahnya.

Tamara mengarahkan Nia sehingga berdiri dihadapannya, Nia mulai menangis ketakutan, melihat kilatan senjata yang dipegang Tamara.

'Kenapa, begini Tante?' sedu Nia

'Karena aku benci kamu' seru Tamara dingin
'Kamu tidak berhak menggantikan aku... mengambil ketenaranku, kejayaanku, menyaingi kecantikanku'

'Tapi tante...'

Desing peluru berikutnya melewati bawah selangkangan Nia, dan meninggalkan lubang di roknya.
Tak terasa Nia kencing di celana, Tamara tertawa sejadi-jadinya.

'Ampun tante.. jangan bunuh saya... saya berjanji akan melakukan apa saja demi tante... atau kalau tante mau saya akan mundur dari dunia entertainment...'

'Apapun?'

'Apapun, tante...'

'Bagus... kita akan rekam pernyataanmu'

Nia baru sadar kalau banyak kamera dalam ruangan itu, lalu Tamara melemparkan sebuah kertas ke arah Nia

'Baca dengan jelas...'

Nia melihat isi pernyataan itu, ia terkejut... namun senjata yang menyalak menciutkan nyalinya, ia hanya ingin hidup, maka dengan suara bergetar ia membaca pernyataan itu

'Saya Nia Ramadhani, membuat pernyataan ini dalam keadaan waras dan tanpa paksaan apapun juga dari pihak manapun juga. Dengan ini saya menyatakan bahawa saya menyerahkan seluruh jiwa, dan raga saya kepada nyonya saya. Saya bersedia menjadi budak nyonya saya dan melakukan semua perintahnya tanpa pertanyaan, pemberontakkan, ataupun penolakan lainnya. Dan saya bersedia diperbudak selama nyonya saya berkenan.'

Nia tau jebakan ini... karena tak akan ada yang tau kalau Tamara Blezinsky yang melakukannya.

'Mulai sekarang, budak... panggil aku nyonya.'

'Ba..baik tan...eh.. nyonya'

'Sekarang... striptease, pelacur...'

Nia menangis karena direndahkan begitu rupa, namun ancaman tamara tak bisa dianggap mainan, maka... Nia mulai bergerak erotis dan menelanjangi tubuhnya, hingga hanya tinggal kaus kaki putih selutut dan sepatu hitam yang menghiasi tubuh polos Nia.

Tamara melemparkan sebuah pisau cukur ke arah Nia...

'Cukur jembutmu lonte... nyonyamu mau lihat memekmu'

Kembali Nia menangis dihina begitu rupa... dan tak lama... vagina Nia yang merah muda merekah terpampang jelas.

Kemudaian Tamara bangkit dari duduknya.... ia mengambil seluruh pakaian Nia dan membakarnya... lalu ia melolosan daster tipisnya... dan memaksa Nia bersimpuh di depan vaginanya yang berdenyut ingin dipuaskan.

'Jilat' perintah Tamara... 'Puaskan aku budak...'

Nia tak punya pilihan kecuali melakukan permintaan Tamara dan mulai menjilati vagina Tamara sampai Tamara ejakulasi.

'Bagus budak... karena aku puas... aku akan memberimu hadiah.... Mamat sayang.... masuk sayang'

Pintu membuka dan sesosok laki-laki masuk.dan mengunci pintu di belakangnya

Nia bergidig melihat laki-laki itu, tubuhnya bongkok, matanya besar sebelah, dan giginya tongos tak beraturan, serta tampak terbelakang mental karena membiarkan liurnya berleleran begitu rupa. Nia makin ngeri, karena laki-laki yang dipanggil Mamat itu telanjang bulat.

'Budak... kamu boleh menikmati dientot Mamat karena kau puas...'

Tanpa sadar Nia beringsut menjauhi Mamat... dan hal itu adalah kesalahan besar karena tiba-tiba tubuhnya merasakan sengatan panas dan pedih di punggungnya. Nia melihat Tamara memegang sebuah cambuk besar, dan sengatan bertubi-tubi menggempur tubuhnya.
Dada, punggung, pantat, tangan, bahkan beberapa kali vaginanya terkena cambuk itu, sehingga vaginanya memerah dan berdenyut-denyut kesakitan.

'Ampun nyonya.... ampun, saya salah nyonya.... tidak tahu diuntung nyonya... saya akan layani Mamat nyonya... tapi jangan cambuk saya lagi... ampuuuunnn'

'Baik... sekarang merangkak ke arah Mamat, anjing'

Nia merangkak sambil menahan sakit disekujur tubuhnya yang penuh bilur merah dan ungu... Tamara kemudian memerintahkan Nia mengoral penis Mamat yang panjangnya 20cm itu.

Nia hanya bisa meratapi dirinya yang kini mengoral penis orang cacad yang liurnya kini mengalir menetesi rambut dan wajah Nia.

Nia berusaha mengoral sebisanya, namun Nia kaget karena makin lama, penis Mamat makin memenuhi rongga mulutnya, ketika Nia melepaskan oralannya, ia kaget melihat penis Mamat membesar menjadi hampir sepanjang 60cm dan diameter baseball bat.

Lalu Tamara memerintahkan Nia untuk terlentang dan menarik kaki kearah dada dan mengangkan sebisanya.

Mamat yang sudah konak berat langsung menyodokkan penisnya ke vagina Nia yang sempit dan kering. Nia menjerit sejadi-jadinya, ia coba berontak, namun tubuhnya di cengkeram Tamara, Mamat tidak peduli, ia terus melesakkan seluruh penisnya kedalam vagina Nia, bahkan sampai tembus ke rahimnya.

Tamara memaksa Nia melihat pemerkosaan itu. Penis besar Mamat benar-benar destruktif, bahkan tampak seperti kepalan tangan yang maju mundur di bawah selimut.

Lalu Tamara mengangkangi wajah Nia dan memaksanya menjilati vaginanya lagi. Nia benar-benar kelabakan karena Tamara seakan sengaja menduduki wajahnya sehingga liang anusnya menutupi hidung Nia, dan aroma kotoran memenuhi paru-paru Nia.

Tamara kemudian menunggingkan Nia, dan membuka bongkahan pantat Nia dengan kasar. Mamat yang seakan dilatih untuk hal itu segera menghujamkan penisnya kedalam anus Nia dan menyodominya dengan brutal. Nia melolong kesakitan, karena anusnya disodomi dengan brutal. Nia dapat merasakan cairan hangat, yang diyakininya darah, mulai keluar dari anusnya yang hancur itu.

Walau cacat namun rupanya stamina Mamat benar-benar hebat, sudah satu jam ia memperkosa dan menyodomi Nia, gerakannya mulai liar. Tamara memerintahkan Mamat untuk mengarahkan penisnya yang berlumuran darah dan kotoran Nia ke mulut Nia, lalu tanpa belas kasihan Tamara memerintahkan Nia untuk menjilati penis Mamat perlahan-lahan seperti sedang menikmati ice cream, sehingga semua darah dan kotoran bersih, Niapun merasakan kotorannya sendiri, selain itu Nia dipaksa mendeepthroath mamat sebisanya dan dipaksa menelan semua sperma yang disemburkan Mamat. Nia tersedak, dan sebagian sperma mengalir dari hidungnya seperti ingus. Tamara kembali tertawa kegirangan.

'Mamat, sayang, sekarang bawa Bruno dan Samson'

Nia hanya bisa meratap karena dirinya sudah direndahkan begitu rupa, bahkan sampai harus makan kotorannya sendiri, dan kini akan kembali digilir dua pria.Namun betapa terkejutnya Nia ketika mengetahui Bruno dan Samson adalah seekor herder dan labrador.

Nia yang kengerian kembali merasakan cambukan dari Tamara
'Jangan nolak, anjing... kamu itu cuma anjing, anjing, anjing'

Nia makin terhina direndahkan seperti binatang. Namun ia tau nyawa taruhannya, maka ia pasrah ketika disuruh menungging dan merasakan kedua anjing itu memperkosa vagina dan mulutnya sekaligus. Dan betapa terhinanya Nia karena ketika kedua anjing itu sampai kepuncak keduanya berposisi gancet sehingga pantat Nia berhimpit dengan pantat herder dan hidungnya menempel di pantat labrador.

Hari sudah larut malam ketika Tamara mengusirnya dari rumahnya dengan menggunakan pakaian yang diberikan Tamara, tanktop tipis, ketat, dan kekecilan, serta celana pendek kulit, ketat yang membuat Nia nampak seperti pelcur murahan. Dan memaksanya naik kendaraan umum pulang ke rumahnya.

Nia tidak berani mengadukan Tamara, karena takut rekaman perkosaannya tersebar dan juga ancaman Tamara yang akan memerintahkan ribuan orang untuk memperkosa Nia sampai mati.

Sejak itu Nia benar-benar jadi budak Tamara, juga jadi pelcur dagangan Tamara yang harus melayani siapapun dari pengusaha terkenal hingga gelandangan pinggir jalan, sesuai keinginan Tamara.

end