Thursday, July 31, 2008


Nasib Tragis Andrea Lee IV: Petualangan di desa

Hari itu, ketiga tuan dan nyona besar, berbaik hati untuk mengajak 'budak' mereka, Andrea...
Mereka merasa kalau mereka harus memberi sedikit hadiah atas kepatuhan budak mereka yang telah melayani mereka dengan sepenuh hati.

Mereka membawa Jeep, ke luar kota, Arman, dan Susi duduk di depan, dan beringkah mesra layaknya kekasih, sementara satpam dan tukang kebun duduk di jok belakang, mereka menyamankan diri karena ada interior baru di mobil itu, yaitu Andrea yang mereka letakkan sebagai keset mobil.

Andrea hanya mengenakan sport bra dan hot pants sexy warna hitam, running sneakers senada. Wajahnya dan dadanya terhuni kaki sang satpam, semantara perut dan selangkangannya dihuni kaki sang tukang kebun, dan ketika mereka bercanda, mereka dengan suka cita menghentak-hentakkan kaki mereka....

Perjalanan itu lumayan jauh, mereka beberapa kali harus berhenti untuk istirahat, dan budak mereka dengan 'suka cita' melayani mereka
Sang nonya berkata
'Eh budak, aku pegal, pijit aku..., dan sang budak dengan patuh mulai memijat sang nyonya dengan kepatuhan.
'mmmm,boleh juga pijatanmu...' kata sang nyona, sambil kemudian menedang rusuk Andrea sebagi tanda kepuasan...Andrea megap-megap menarik nafas, rongga dadanya sesak...

Belum lagi nafas Andrea normal... ctar...ctar...ctar..., sabetan ikat pinggang Arman mengingatan kalau ia belum melayani ketiga tuannya, dengan terhuyung ia menghampiri mereka. Andrea mengambil sebuah paha ayam, memgigitnya, kemudian dengan patuh menyuapkannya ke mulut Arman, yang dengan rakus mengunyah bibir sexy itu, kemudian, ia beringsut.... menerima kepala tukang kebunnya dipangkuannya, membelai rambutnya sambil menyuapi anggur, sementara mulutnya mengoral penis satpamnya.

Mereka tertawa mendengar perut Andrea yang berbunyi....
'hahaha.... lapar, ya?' ejek Susi
Andrea terdiam, dan par....
'Jawab kalau ditanya, lonte...' bentak Arman sambil menampar Andrea
'I.... iya nyonya, saya.... saya lapar' kata Andrea demi melihat sabuk kulit Arman, mengayun kejam....

Kemudian Susi nampak membawa sebuah jagung bakar, tampak jelas Andrea menelan liurnya.... sedari tadi yang dapat ia makan adalah sperma satpam dan tukang kebun, serta remah-remah ayam dari mulut Arman.
'Kalau kamu mau makan, kamu harus turunkan hotpants kamu' perintah susi
Andrea yang kelaparan hanya bisa menuruti perintah gila tersebut, hingga kini ia hanya berbalut sport bra, dan running sneakers, ia meregangkan kakinya lebar-lebar dan mengaitkan telapak tangannya di belakang kepala.

Susi mengedip, dan tukang kebun, melepaskan kaus kakinya yang dekil, menyumpalkannya ke mulut Andrea, dan merekatnya dengan lakban silver.
Susi lalu berkata,'mulutmu ada tiga, ngga adil kalau cuma satu yang dikasih makan', sambil perlahan mendorong jagung bakar panas itu ke dalam vagina Andrea.
Andrea berusaha mati-matian menahan posisinya. Tubuhnya menegang, nafasnya cepat, wajahnya menengadah menahan sakit dan air mata.
Susi kemudian mengaduk vagina Andrea dengan jagung panas itu, mereka dapat melihat vagina Andrea memerah, terlebih karena Susi memilin clitoris Andrea dengan ganas.

Kemudian dengan sekali sentak Susi mencabut Jagung itu, tubuh Andrea tersentak dan kehilangan keseimbangan, hingga ia jatuh tersungkur dalam posisi merangkak. Dan segera sabuk Arman, satpam dan tukang kebunnya silih berganti menyapa kulit indah Andrea....
Andrea menggeliat kesakitan, berguling menahan sakit, sambil mencoba kembali bangkit dan kembali pada posisinya.

Lalu dengan perlahan, kembali Susi menghujamkan jagung tadi ke anus Andrea. Tubuh Andrea bergetar hebat, keringat dingin mengucur di sekujur tubuhnya dan membasahi sports branya, pengaruh obat yang membuatnya selalu perawan benar-benar permanen, ia merasa anusnya yang begitu rapat dan sempit dihajar jagung besar itu.

'Nah sekarang buka lakbanmu, pelacur' bentak Susi....
Dengan tangan bergetar Andrea membuka lakban yang sangat rekat itu, meninggalkan jejak kemerahan di bibirnya, ia mengeluarkan kaus kaki busuk itu dari mulutnya.
Badannya masih bergetar,
'Sekarang jongkok' perintah Susi lagi, 'tangan tetap di belakang kepala'
Dengan lemah Andrea menuruti perintah itu....
'Ngeden! Keluarin tuh jagung pake kekuatan perutmu!'

'Ngggggghhhhh!!' Andrea mengejan setengah mati, ia mati-matian menuruti perintah gila itu. Tuan dan nyonyanya tertbahak-bahak melihat jagung yang keluar masuk dalam anus Andrea karena sulitnya gadis itu mengejan.
Akhirnya...'plop'.. jagung itu akhirnya berhasil dikeluarkan....
'Nah...', seringai Susi, 'makan tuh jagung, dan bersukur kamu sudah kami kasih makan...'

Andrea memandang miris, jagung yang berlumuran pasir, dan bercampur 'bumbu-bmbu lainnya, termasuk 'bumbu coklat' yang ikut menghiasi jagung itu....
Namun lapar, dan takut atas ancaman mereka, membuat Andrea memungut jagung itu, dan memakannya dengan rakus, berusaha melupakan rasa yang tak karuan pada jagung itu.
Ketiga tuannya menghampiri Andrea, mereka mengocok penis masing masing, menjejalkan penis mereka jauh ke dalam kerongkongan Andrea, dan memberi gadis itu 'minum'....

Hari sudah beranjak siang, mereka melanjutkan perjalanan, namun sebelumnya, mereka mencopot spotrs bra Andrea, membiarkannya hanya menggunakan sneakers, mengikatnya di atap mobil jeep itu, dan mulai berkendara.

Mereka melalui sebuah padang tandus, tubuh Andrea terpanggang mentari yang menyengat ganas, keringat deras mengalir, matanya silau, tubuhnya memerah terbakar matahari.....
Kemudian mereka melalui sebuah hutan kecil, tubuh Andrea terhantam dahan-dahan kayu, memecuti tubuhnya meninggalkan jalur merah dan luka-luka cemeti alam di sekujur tubuhnya.
Akhirnya mereka kembali berhenti, di sebuah sungai dangkal, Arman memarkirkan mobil di sungai, dan melepaskan Andrea.

Mereka meaksanya mencuci mobil dekil itu hingga bersih, sementara keiga tuan dan nyonyanya, memasang tikar di tepi sungai dan melihatnya bekerja, dengan tubuh telanjang, kemerahan terbakar mentari dan penuh luka. Dan nafsu mereka menggelegak....
Satpam dan tukang kebun maju, Andrea nampak ketakutan, ketika ke dua lelaki telanjang itu maju, tubuhnya gemetar ngeri....

Bibir indahnya langsung di ajak french kiss oleh satpam, sementara lelher jenjang dan telinganya dipermainkan tukang kebun, tubuhnya yang perih dn terluka diremas, dan digerayangi dengan kasar...
Andrea hanya bisa mengerang sakit, ketika vagina dan anusnya diaduk dengan kasar oleh keduanya. Dan Andrea menjerit putus asa ketika kedua putingnya yang sensitif digigit kasar, payudaranya dilumat dan diremasi....

Dalam posisi berdiri, Andrea di sandwich dari dua arah, jerit liar keluar dari mulutnya, kakinya melejang-lejang, tubuhnya mengejang, menggeletar. Kembali darah mengalir dari vagina dan anusnya yang terluka akibat hujaman brutal penis-penis pemerkosanya. Tubuhnya terhentak-hentak, Andrea pasrah, kepalanya terlempar ke sana ke mari, desis liar keluar dari mulutnya, liur berhamburan.

'Edan nih pecun, memeknya seret....' teriak satpam sambil kemudian menggigit payudara Andrea,
'Boolnya juga peret, .....' , dengus tukang kebun, sambil dengan brutal menyodomi Andrea dan menghujamkan giginya di tengkuk mulus sang gadis,
Kecipak air menambah liar suasana perkosaan itu.... dan disela-sela siksaan itu, Andrea melihat Arman dan susi sedang bercinta dengan liar di tepi sungai.

Kedua pemerkosanya ejakulasi hampir bersaan..., kemudian menjatuhkan Andrea begitu saja di sungai itu, mata Andrea nanar, ia meliha Arman dan Susi datang menghampirinya.
Andrea takjub melihat tubuh telanjang Susi yang ternyata sangat terawat bahkan seindah tubuh - Kate Beckinsale -.
Tubuh Andrea sediri sangat indah, semua rutinitas 'olahraga' yang dilakukannya membuat tubuhnya seindah - Jessica Biel-,
Susi tersenyum sinis dan berkata, 'memang hanya kamu yang punya body sexy?'

Kemudian ia duduk di sungai, air setinggi pinggangnya, sementara Arman mendorong Andrea hingga terjengkang merangkak.
Susi menjambak rambut Andrea, dan berkata, 'Sekarang kamu jilatin vaginaku sampai aku orgasme', dan kemudian, membenamkan kepala Andrea ke seleangkangannya. Andrea gelagapan, ia tak bisa bernafas, di bawah air, tubuhnya meronta.

Susi mengangkat kepala Andrea dan berteriak, 'Jilat memekku, pelacur...., puaskan aku....' dan kemudian kembali membenamkan kepala Andrea ke bawah air, Andrea kembali megap-megap, terlebih karena Arman memperkosanya dari belakang.
Arman merasakan kenikmatan jepitan vagina maupun anus Andrea yang berkontraksi ketika sang pemilik tubuh menggelepar kehabisan nafas...

Ketika hari menjelang magrib, mereka melanjutkan perjalanan, hingga mereka tiba di sebuah villa di tempat antah berantah.
Tubuh Andrea limbung, di punggngnya terdapat carrier 120 liter, di dadanya ransel 60 liter, dua tangannya membawa travel bag dan banyak lagi barang kecil milik tuan-tuan dan nyonyanya, dan ia harus merapihkan itu semua.

Di ruang tengah Arman mengalungkan sebuah strap di leher Andrea, gadis itu merasa seperti ada empat buah jarum halus menusuk lehernya.
Arman berkata, 'Ini buat penjagaan. Di lehermu terdapat empat jarum mikro berisi racun buatan profesor yang memberikan ramuan perapet vaginamu.'
'Racun dalam kalung itu akan membuatmu gatal di sekujur tubuh, dan hanya bisa disembuhkan kalau kamu bersetubuh dengan manusia'
Andrea merinding mendengarnya, ia teringat sosok tua yang memberinya ramuan pemandul, pembuat dada dan tubuhnya montok permanen, serta membuat vagina dan anusnya kembali 'perawan' bila dalam satu jam tidak merasakan penis

Lanjut Arman, 'Rasa gatal itu tak akan tertahan, kamu akan menggaruki seluruh tubuhmu hingga terluka, dan hanya sperma manusia yang bisa menyembuhkannya.'
'Jadi kalau kamu mencoba lari, silahkan, jarak dari tempat ini ke tempat berpenduduk sekitar seratus kilo, hanya ada hutan dan binatang di sini, silahkan bersetubuh dengan seluruh hewan hutan, atau menggaruk tubuhmu dengan pohon, biar tubuhmu hancur, dan kamu mati perlahan.'
'Dan kalaupun kamu bisa bertemu manusia, tubuhmu sudah begitu rusak, bahkan kamu akan dianggap orang gila hingga tak ada sorangpun yang mau menyetubuhimu.'

Ketiga tuan dan nyona Andrea tertawa, sementara sang gadis meratapi nasibnya... dan ia melihat Arman menekan sebuah tombol, dalam lima detik ia merasa tubuhnya panas, dan menjadi sangat gatal...
Arman serius....
Itu bukan gertakan...
Andrea menggaruk tubuhnya, bersukurlah kuku jarinya pendek, namun tetap gurat garkuan mulai terlihat, Andrea sampai berguling-guling di lantai, ia berteriak-rteriak kesakitan.

'Tuan Arman, entot saya.... tolong entot saya.... Ampun tuan, saya sangat kesakitan, entot saya tuan!, Andrea menjerit-jerit
'Aku budak kalian, tolong ampuni hamba......., setubuhi hamba.... perkosa.... entot.....' Andrea sampai meracau karena sakit dan gatalnya tubuhnya.

Arman berkata, 'kalau kamu mau di entot, ambil sendiri'
'Terima kasih tuan... terima kasih....' lengking Andrea sambil maju tergopoh-gopoh, dndengan rakus ia mendeepthroath penis Arman, sambil mengocok penis Sapam, dan tukang kebu, sebelum bergantian mengoral ketiga penis itu.
'Uuugh, penis yang indah... penis gagah.... penis perkasa' racau Andrea yang, sudah seperti orang gila....
Lalu ia menelentangkan Arman dan langsung ber woman on top, Andrea tak perduli perih di selangkangannya, penis Arman serasa es yang menyejukkan vaginanya,
Ia lalu meminta satpam menyodominya, dan dengan rakus ia mengoral tukang kebun.

Penis itu seperti hujan di tengah kemarau, Andrea menggelinjang liar, menggelinjang hebat. Ia menggelepar-gelepar minta dipuaskan, bahkan dalam histerisnya gadis itu menjerit 'Aaaaakuuuuuu looooooonteeeeeeeeeee!!!!!!!'. Dan ketika ke tiga lubang cintanya dipenuhi sperma, ia merasa gatalnya berkurang, tubuhnya menjadi sangat nyaman....
Mereka tertawa melihat Andrea yang orgasme hebat.....
Andrea sendiri ketika tersadar menangis sejadinya, karena ia bisa orgasme oleh ketiga tuannya....belum lagi ketakutannya, karena masih ada tiga jarum yang belum digunakan.....

Belum habis letihnya, Andrea sudah harus melayani keempatnya, ia menyiapkan makanan, menyiapkan air panas buat mandi, ia harus menadikan majikannya satu persatu sambil memberikan kepuasan sexual pada mereka, memijiti mereka, menghibur mereka dengan tarian erotis.
Bahkan mereka memaksa andrea dalam posisi merangkak, dan punggungnya menjadi meja permainan kartu, dan jadi asbak.
Sundutan rokok membekas di tubuh Andrea, yang hanya bisa menjengit nyeri, dan menahan posisi agar permainan kartu tersebut berlangsung dengan baik.

Hari telah tengah malam ketika permainan itu selesai.....
Dan rasanya baru saja mta Andrea memejam ketika sengatan cemeti menyapa tubuhnya....
Ia melihat nyonya Susi berdiri menantang sambil memegang cemeti besar. Andrea segera duduk bersimpuh, 'Maaf nyonya, hambamu telah lalai melayani nyonya, jagan hukum saya... hamba siap diperintah....'

Susi berkata garang, 'ikut aku... dan buka seluruh pakaiannmu', Andrea segera melepas sport bra, hotpants dan sepatunya lalu mengikuti nyonya Susi, ke luar villa.
Andrea menggigil kedinginan, sementara sang majikan mengenakan pakaan super tebal yang membuatnya nyaman.
Susi kemudian memerintahkan Andrea membawa pikulan dengan dua ember besar, lalu mereka berjalan ke salah satu sisi Villa yang berbatasan dengan sungai.

Jalannya curam dan licin, Susi memaksa Andrea turun ke sungai, memerintahkan gadis itu untuk mengambil air dan mengisi penampungan air villa itu.
Andrea tertegun, memandang curamnya tebing, ia memandang majikannya dengan pandangan memelas, namun demi melihat remote racun di tangan Susi, Andrea melangkah.

Dan karena licinnya, baru sepuluh langkah, Andrea harus merasakan tubuhnya bergesekan dengan bebatuan seiring luncurannya ke sungai. Airnya begitu dingin, Andrea mengigil, dan berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.
Andrea sudah putus asa, tiap kali usahanya naik selalu berakhir dengan luncuran, namun siluet Susi dengan remote itu, membuatnya berusaha, beban berat itu dipanggulnya, tapak kakinya luka namun langkah demi langkah dijalaninya demi mempertahankan hidup.

Tiga jam yang berat dilalui Andrea hingga penampungan itu penuh, lalu Susi menyeretnya ke dapur, memaksanya menyiapkan makanan, kemudian ke toilet untuk membersihkan tempat itu. Andrea hampir muntah melihat kotoran yang sengaja dibuang sembarangan, dan ia harus membersihkannya. Lalu mengepel seluruh villa, membersihkan tiap sudutya.
Susi berbisik di telinga Andrea yang sangat keletihan,'Ini rasanya jadi pembantu.....'

Baru saja Andre menarik nafas, ketika Susi menarik diri. Sang satpam bangun dan langsung menyodominya, lolongan Andrea menjadi beker bagi kedua tuannya yang lain.
Dan pagi itu Andrea menjadi sarapan hidup tuan-tuannya, belum lagi kembali ia harus menyuapi ketiga tuannya, memandikan mereka dan menhibur mereka,

Jam tujuh, tukang kebun, mengikat leher Andrea dengan tambang rami dan menariknya ke sisi lain villa itu. Dan Andrea berhadapan dengan sebidang lahan pertanian luas. Tukang kebun, memasang kuk di leher Andrea, memasang kekang kuda, dan memasang bajak di kuk tersebut.
Tukang kebun duduk di atas bajak, lalu memecut Andrea, dengan tertatih, gadis itu menarik bajak itu dengan tubuh telanjangnya, lumpur menodai tubuh montok yang berkilat karena keringat yang mengalir deras.
Ketika mentari meninggi, tukan kebun mengijinkan Andrea beristirahat sejenak di kubangan lumpur, hanya memperoleh sekeping tempe goreng, tahu dan daun bayam untuk makan, dan air ang mengalir di tepi sawa sebagai air minum dan sperma sebagai penutup.

Ketika senja tiba, Satpam membawa Andrea masuk ke arah hutan, merengkuh tubuhnya, menempelkan punggungnya ke pohon besar, dan meperkosanya dengan brutal, hingga menyisakan lecet di punggung Andrea. Lalu ia memaksa Andrea memanggul tumpukan kayu bakar yang ada di hutan itu. Lutut andrea serasa copot karena beban seberat itu yang dipanggulnya, tinggi tumpukan itu menjulang dari atas kepala turun hingga ke pantatnya.

Tiba di villa kembali Susi sudah bersiap menyambut dengan setumpuk pekerjaan rumah tangga buat Andrea....

Ketika malam, mereka mengadakan barbeque di halaman villa, Andrea hanya bisa menelan ludah karena melihat lahapnya majikannya makan hasil barbeque yang ia buat, sementara ia hanya memakan sisa-sisa mereka, sementara ia dibuat sibuk, memanggang, dan memasak serta melayani majikannya. Tubuh indahnya memerah di terpa api unggun yang dipakai memasak.

Lalu kembali Andrea menjadi bulan-bulanan sexual mereka, kembali ketiga lubang kenikmatan Andrea menjadi penampungan sperma, juga cairan nyonya Susi, bahkan terakhir meteka menggantung Andrea mendatar membentuk huruf X, menambah kayu dan melihat tubuh andrea mengeliat-geliat merasakan bunga-bunga api unggun
menerpa punggungnya. Dan membiarkannya semalaman di luar, tergantung demikian.... rasa panas berganti sejuk kemudian dingin seiring padamnya api unggun, dan seperti manambh derita Andrea, langit mendadak gelap, dan hujan hangin mengguyur tubuhnya semalaman....

Jam dua subuh, tubuh Andrea terbanting ke tanah, ia mengerang, ia mencoba meringkuk, namun dera cemeti menyakitinya, ia melihat Nyonya Susi berdiri, berkacak pinggang....
'Jangan malas pelacur....Liburan kita masih lama....'
Prosesi itu dimulai kembali.....
Air mata mengalir dari mata Andrea, dengan tertatih ia berjalan ke arah sungai, ditambah attachment baru, vibrating dildo panties untuk anus dan vaginanya, yang dipastikan menyetrumnya ketika bersentuhan air...

Hari masih jauh dari siang.....
Hari masih sangat panjang....

Thursday, July 24, 2008


Kegilaan Agnes VII: Jakarta-Surabaya

Supir truk itu terkejut, mendengar ketukan di pintu kendaraannya.
Seorang gadis keturunan muda dengan tubuh indah membawa tas gendong, hanya mengenakan you can see shirt ketat, bercelana jeans mini sexy berdiri di samping truknya yang sedang parir. Topi yang dipakai miring menambah kesexyan gadis itu, serta sepatu kets imutnya serta gelang emas di engkel kakinya menambah sensualitas gadis misterius itu.

Ahmad, sopir itu pucat terdiam sampai sang gadis berkata,
'tenang bang, saya bukan hantu, saya hanya ingin tanya apa abang akan menuju surabaya?'
Ahmad terbangun dari kagetnya..
'e... iya non, abang mau ke surabaya, memang kenapa?'
'saya mau ikut, saya ngga punya ongkos buat naik kendaraan umum... saya hanya bisa mengharap dari belas kasian abang' rayu gadis tadi...

Takut di otak Ahmad berganti nafsu menggelegak demi melihat tubuh sexy dengan paha jenjang memohon padanya.
'wah... neng, abang sih mau aja... tapi abang takut resiko ketauan, kan ngga boleh bawa penumpang lain' kata Ahmad sambil mengetuk kaca mobilnya dengan jari telunjuk.

'lagian abag bawa si Toing, kenek abang, kan kasian desek-desekan...'

Gadis itu memohon..
'tolong lah bang, saya akan sangat berterima kasih, kalau abang mau menolong saya....., dan saya tidak akan melupakan kebaikan abang'

'wah neng... kalau abang tolong, emang neng mau kasih apa? uang aja ngga punya...' jawab Ahmad ketus

Gadis itu ragu sejenak, namun kemudian, tanpa di duga Ahmad, gadis itu menurunkan celana jins mini yang dikenakannya, ia memandang Ahmad dan berkata..
'apa ini cukup sebagai pembayaran?'

Mata Ahmad melotot melihat vagina pink gadis itu yang tak ditumbuhi sehelai rambutpun....
Nafsunya menggelegak.....
'Oke deh neng.... abang bantu....' kata Ahmad, ia lalu membangunkan Toing, yang juga terkaget-kaget melihat bidadari turun dari khayangan ada di depan matanya
'siapa tuh, bang? ' tanyanya kagum
'perek baru gua..' kata Ahmad kalem, ia bisa melihat telinga dan wajah gadis tadi memerah, ia tak perduli.... penisnya sudah tegang dari tadi...

Ahmad menyuruh Toing pindah ke belakang kemudi, ia lalu membukakan pintu buat gadis itu, mempersilahkannya duduk di tengah.
'Eh, neng, mending tuh celana di buka aja... abang mau ngobel memek neng...' perintah Ahmad tanpa tendeng aling-aling.

Gadis itu menyunggingkan senyum dan meloloskan celana sexy itu, mata Toing hampir keluar dari rongganya, vagina gadis itu sungguh terawat. lalu Ahmad berkata,
'neng, kita minta uang mukanya dulu, baru kita jalan....'

Gadis itu menganguk sambil tersipu-sipu
'nah, sekarang lu sepong kontol si Toing, sampe dia puas,....'

Toing tak bisa berkata-kata... ia hanya terbengong belihat gadis cantik rela diperlakukan seperti itu... Ketika tangan gadis tadi mau membuka celana pendek Toing, Ahmad berkata...

'ngga sopan amat sih,lu... udah minta tolong juga, dasar perek... ijin dulu dong sama, yang punya kontol... main serobot aja, dasar lonte gatel...' bentak Ahmad...
Namun gadis itu tetap tersenyum, malah senyumnya makin sensual...

'kang Toing....' desah gadis tadi manja...'boleh saya sepong kontol, akang?'... katanya sambil tangannya menelusup ke balik celana pendek Toing dan menari di sana.
Toing tak bisa menahan lelehan ludahnya, ia hanya bisamengangguk bego.

Dengan lembut gadis tadi menurunkan celana Toing, dan segera penis tegang Toing mencuat, dengan tanpa ragu gadis itu memasukkan seluruh penis itu dalam mulutnya, dan melakukan deepthrath....

Toing hanya bisa melenguh keenakan tak percaya, mendapatkan pelayanan maximal dari gadis cantik yang baru dikenalnya. Tangannya meneyetak topi sang gadis, rambut ikalnya tergerai dan segera menjadi sasaran tangan Toing, dengan nafsunya ia menekan kepala gadis itu di sekangkangannya dan memaju mundurkan pinggulnya denagn liar.
Sementara vagina dan anus gadis tadi menjadi sasaaran jemari gempal Ahmad yang dengan liar mengorek-ngorek vagina dan anus gadis itu yang rapat, terawat dan wangi itu. Ahmad merasa bahagia seperti medapat durian runtuh.

Lima belas menit kemudian, Toing menekan kepala gadis itu dengan kuat ke selangkangannya dan berejakulasi, tanpa gugup, gadis itu menghisap, menelan dan meminum semua sperma tanpa sisa, ia profesional sekali dalam melakukannya.
Kemudian Ahmad membaringkan sang gadis di tempat kecil di belakang kursi mereka yang biasa dipakai untuk tidur, dan menyuruh Toing untuk mulai mengemudi.
Ahmad sendiri yang sudah kalap, segera menyampirkan kaki gadis tadi ke bahunya, dan langsung mencoba gaya kesukaannya, sodomi.

Tubuhnya mnghentak-hentak gadis tadi yang mengerang-ngerang kenikmatan, tangan gadis itu bermain lincah di clitorisnya untuk menambah rangsangan yang diterimanya, tangan gepal Ahmad sibuk menjelajah ke sana dan kemari, sembari meremasi payudara sekal sang gadis, dan menarik-narik puting susunya dengan gemas.
Ahmad dengan liar melipat kaki gadis itu ke samping telinga sang gadis, ia mengeluarkan penis yang berlumur kotoran dari anus gadis itu dan dengan santai menghujamkannya ke vagina sang gadis yang nampak horny dengan pelecehan itu, lalu mulai menggenjot tubuh gadis itu. Desah dan erangan mereka teredam deru mesin, bising kendaraan, dan gerinjal jalan menambah hentakan persetubuhan liar tersebut.

Di lampu merah, mereka berhenti, Ahmad pindah ke belakang kemudi, sementara Toing pindah ke belakang, Ia lalu menunggingkan sang gadis, mengarahkan torpedonya, dan langsung menggoyang sang gadis dengan liar, ia sama sekali tak perduli kalau sang gadis terantuk-antuk didning kabin, Toing hanya semangat mengaduk vagina sang gadis. Tangan kasar Toing menampari pantat sang gadis sampai memerah, meremasi dadanya dengan liar, membuat sang gadis merintih nyeri berbaur nikmat, erangan erotis keluar dari persetubuhan brutal itu.

Ketika malam kembali turun, mereka berhenti di sebuah warung remang, Ahmad danToing meminta san gadis untuk tinggal dalam mobil, dan membiarkan mereka membawa makanan.
Namun merka terkejut, ketika gadis itu dengan santai melenggang masuk ke dalam warung. Ada sekitar lima belas supir dan kenek sedang asik.
'Wah ada cewe nyasar, nih...'
'Eh.. neng lonte, ya?
'ngentot yu, neng..'
'Sialan, lu Mad, punya barang bagus diembat sendiri'

Sang gadis hanya tersenyum, Ahmad dan Toing tak bisa berbat banyak, kecuali membiarkan tubuh gadis itu digerayangi rekan-reannya yang kalap, dalam hitungan detk, gadis itu sudah polos, hanya tersisa septu ketsnya, mereka merebahkannya di meja panjang yang hanya dapat menyangga punggungnya, hingga kepala, dan penggulnya tergantung leuasa di pinggir meja.

Segera saja, mulut, anus dan vaginanya menjadi sarang penis yang dihujamkan bertub-tubi dengan brutal secara bergantian maupun bersamaan, tangan mungilnya sibuk mengocok penis, sementara tubuh sexynya mbasah dan lengket karena keringat, liur, sperma. dan memerah akibat remasan brutal dan lar. Tubuhnya tak berhenti menampung penis, dan sperma. Gaya bercinta lia, brutal dan barbar yang dilakukan malah mebuat gadis itu makin bergairah, makin liar makin horny gadis yangseperti tak pernah kehabisan tenaga itu.

Satu dari pengeroyoknya berkata sambil menggenjot anus yang seakan tak pernah lebar itu,
'neng, mau jadi bini abang, ntar kita ngentot siang malem, sepuasnya.'
Sambil terengah, sang gadis berkata, 'ah, abang, mending kaya gini aja....'
'kalau saya jadi bini abang, pasti abang bakal cari memek lain, mending abang entot saya sampe puas, dan besok abang udah bisa cari memek lain, ya,kan?'

Mendengan itu, sang supir makin brutal menyodomi, menggenjot vagina dan menyetubuhi mulut sang gadis, karena ingin merasakan memori ini sebanyak dan seama mungkin.
Dan mereka bercinta semalam suntuk, supir berganti supir, kenek berganti kenek merasakan tubuh nikmat sang gadis, yang degan suka rela melakukan seluruh permintaan mereka, yang terkadang sangat melecehkan.

Matahari sudah jauh tinggi keteka persetubuhan itu berhenti ketika semuanya tak sanggup bangun lagi.
Sang gadis beringsut meninggalkan tubuh penggemarnya, yang sudah tak berdaya. Ia keluar dari warung itu, ia membiarkan kaus dan celana hotpants pengganti jins sexynya basah oleh sperma, liur dan keringat.
Ia tersenyum binal ke arah Jupri, supir yang memintanya kawin, dan menyetubuhinya dengan brutal, naik ke kabin truknya, dan menutup pintu.

Truk Jupri perlahan berjalan dengan sedikit tersendat karena penis sang pengemudi berada jauh dalam kerongkongan sang gadis, dan truk pun terus melaju....

Setelah seminggu, sang gadis baru tiba di Surabaya, ke tempat tujuannya. Ia mengetuk pintu rumah sderhana itu.

'Aduh, Nez... makasih, ya kamu mau datang.... tante kira kamu ngga mau tolong tante. Soalnya tante tau kamu super sibuk, dan banyak show...', kata sang tante sambil mempersilahkan sang gadis masuk ke dalam rumah itu.

'Tenang, tante... Nez, sudah bikin berita kalau Nez mau persiapan album baru selama tigaminggu sebelum masuk dapur rekaman, jadi tante boleh pake Nez, untuk pleasure suntuk waktu yang cukup lama, ya,kan?'

'Tapi... tante bingung, kenapa kamu tidak pilih-pilih pelanggan, malah makin kumal, makin brutal dan makin kejam, kamu makin senang, kamu ngga takut tubuhmu rusak? dan kamu ngga pernah mau mereka pakai kondom. Kamu ngga takut hamil? Ngga takut kena penyakit?

Gadis itu hanya mengedip, tersenyum nakal, membuka pakaiannya sembarangan, lalu berdiri telanjang menantang di depan pintu rumah itu, menghisap dalam dalam rokok mentholnya.

Dan tak lama gemuruh girang tedengar...

'Hore...! Agnes sudah datang....'

Dan sontak selama Agnes di sana, dia menjadi primadona tak terbantahkan di Gang Dolli, Surabaya.

Monday, July 21, 2008


Celebrity Nightmare: Luna Maya

Luna tengah bersiap untuk melakukan photo session. Untuk kali ini ia bekerja sama dengan orang-orang yang benarbenar baru, ia menyanggupinya, karena team ini benar-benar memohon kerjasamanya demi kemajuan karir mereka. Luna tergerak karena ia sendiri merasakan yang namanya merintis karir dari bawah.
Namun sayang, Luna tidak tau kalau kalau photo session ini merupakan jebakan yang sudah dirancang dengan matang.

Luna tiba di villa megah yang menjadi tempat pemotretan, lalu Luna berkenalan dengan para crew. Ia sedikit heran karena semua crew nya laki-laki, tak ada seorangpun perempuan, dan semuanya bertampang menyeramkan. Luna merasakan bahaya, dan coba lari. dan betapa terkejutnya ia mendapati mobilnya terbakar hebat. ia sadar sudah di jebak. Ia mencoba lari, namun sebuah tackle keras menghentikan usahanya.

'Nona sudah ada di genggaman kami, nyawa nona, tubuh nona, semuanya dalam kekuasaan kami', kata pemimpin mereka.

Luna pucat pasi, tubuhnya lemas, badannya mengigil, ia benar-benar tak berdaya, tempat ini jauh dari mana-mana dan ancaman mereka bukan main-main.
Luna hanya teisak menangis ketika membawa peralatan foto dan audio visual lainnya ke luar villa, dan di atur mengelilingi tubuhnya yang bersimpuh di tanah.

'Nah sekarang kita mulai' bentak sang pimpinan
'Buka baju, pelacur!'

Luna merinding, dengan menggigil ia bangkit, di pikirannya hanya ada satu. Keluar dari neraka ini hidup-hidup.
Dengan perlahan ia membuka pakaiannya sendiri, air matanya tak henti berderai karena prosesi penelanjangan dirinya direkam dan diabadikan, kemulusan tubuhnya segra membangkitkan gairah para penawannya.

Pakaian pertama di serahkan....

Luna tertegun, namun pecut kerbau yang menghantam payudaranya membuatnya tersentak dan segera mengiba....
tak lama Luna Maya siap

Sebuah topi polisi, bersandar di kepalanya, dan dengan rambut yang digelung, menampilkan leher jenjang Luna.
Rias mata gothic dan lipstick hitam senada, serta blush on kental, menambah exotis wajah Luna.
High heel boots sampai paha, menghias kaki jenjangnya, dan sebuah hotpants hitam super sexy mengiasi tubuhnya.
Sarung tangan hitam dan sebuah pentung menjadi accesorris.

Dan pemotretan di mulai, berbagai gaya erotis, vulgar dan merangsang di peragakan Luna, yang menahan mati-matian tubuhnya yang menggigil kedinginan dan ketakutan.
Kemudian mereka memaksa Luna membuang hotpants itu, dan sebelum mereka memaksanya berbuat lebih lanjut, salah satu dari merka mendekati Luna dan berkata.
'Ini tambahan aksesoris'. Lalu ia menancapkan badge polisi di puting sebelah kiri Luna yang membuat gadis itu melolong kesakitan
Mereka kemudian memaksa Luna mengoral pentungannya, dan memperkosa vagina dan anusnya dengan pentungan itu.
Luna menahan jeritnya ketika anusnya ditembus pentungan besar itu. dan setelah itu, lima orang 'model pria' maju dengan menggunakan topeng ala bang napi dan make up seram lainnya.

Mereka memaksa Luna berlutut di tanah, lalu mengoral penis mereka sambil tangan lembutnya sibuk menghand job penis lainnya.
Lalu Luna mengalami hal yang ditakutkannya, Ia dipaksa berwoman on top, anusnya di sodomi, mulutnya mengoral penis sementara jemari lentiknya menghibur dua penis lainnya.
Mereka memperkosanya dengan brutal, menyiksanya, melecehkannya.

Ketika sesi itu berakhir, tubuh Luna sudah babak belur, maskaranya luntur, wajahnya belepotan sperma, anus dan vaginanya membuka lebar, puting kirinya sobek, karena badge yang ditarik paksa.

Namun siksaan itu belum lagi berakhir
Mereka membersihkan tubuh Luna dengan air comberan, dan mengeringkan tubuhnya dengan kertas koran.
Mereka kemuian memaksa Luna mengenakan korset merah, sexy transparan, mereka mengabadikannya berlenggak lenggok, ke dalam villa.

Di depan perapian telah menunggu puluhan 'pemeran pria' dengan keliaran yang sama. Mereka menggunakan beragam pecut ke tubuh luna, yang mebuat korset sutra itu tak bertahan lama di tubuh remuk Luna, dan segera warna merah korset berganti merah jalur cambukan.
Dan di depan perapian, kembali Luna di lecehkan habis-habisan, mereka melakukan bondage art pada Luna menyiksanya dengan berbagai sex toys, dan electric shock, di dalam vagina dan anus nya. Mereka tertawa melihat Luna terkencing kencing dan berkali-kali mengeluarkan kotoran karena kebiadaban mereka.

Dan pelecehan mereka juga tidak hanya pada fisik, juga pada psikis Luna. Mereka memaksanya menjilati anus mereka, mandi kucing, Thai massage dan berbagai pelecehan lainnya.
Luna benar-benar kepayahan, dirinya antara hidup dan mati setelah melalui berbagai siksaan itu.

Waktu menunjukkan pukul sebelas malam ketika sesi hari itu selesai. Mereka menyeret tubuh Luna ke luar villa, mereka mengikat tubuhnya pada sebuah palang dalam posisi menungging, semua sendinya diikat secara menyakitkan dan ia dibiarkan dalam keadaan bugil, dan kusut masai, mulutnya di pasangi dental gag hingga mulut Luna membuka sangat lebar.

Pemimpin mereka berkata pada Luna,

'Kamu tau...?, kami sudah mebuat berita palsu, kalau kamu akan vacation selama sebulan hahaha...., nah sekarang tidur nyenak, ya', ejeknya.
Ia kemudian berdiri di hadapan Luna, menurunkan celana, menyetubuhi mulut Luna, dan mengencingi wajahnya sembarangan.

Luna menggigil kedinginan dan ngeri, membayangkan apa yang akan terjadi padanya selama satu bulan, mampukah ia bertahan?
Dan belum habis galaunya, ia mendengar lolongan labrador dan herder yang entah dari mana mengelilingi tubuhnya dan mulai menyetubuhi seluruh lubang di tubuhnya.....

Satu bulan....

Satu bulan....

Satu bulan....