Sunday, July 11, 2010


The beast Within - Julie's Secret Lover

****
Maaf kalau cerita ini terlalu singkat, it just come out suddenly
Anyway.. Enjoy
*****
Julie tersenyum binal sambil melangkahkan kakinya ke dalam ruangan santai rumahnya.
matanya menatap jalang pada dua pejantan yang menantinya penuh nafsu. dan dengus penuh birahi pejantannya, membuat tubuh Julie yang terbalut kimono mini sutra yang sama sekali tak menutup paha mulusnya, bergetar menahan gairahnya.
'hi darling, waiting for me?' desah gadis itu manja sambil memposiskan dirinya di tengah pejantan yang langsung bergerak merespon aroma tubuh Julie yang dibalut birahi.

Julie melenguh nikmat ketika satu pejantannya menjilati tengkuknya, sementara satunya lagi mengendusi pahanya yang membuka. Julie mengerang menerima serangan berganda itu, bahkan tanpa ragu, sang gadis membantu para penikmatnya, dengan melolosi kimono yang sebenarnya tak menutupi apa-apa.

Dan desahan Julie berubah jadi erangan penuh nafsu ketika permainan lidah pejantannya merambat ke payudaranya yang mungil namun sekal itu, dan gigitan-gigitan ringan di puncak payudaranya membuat tubuh sang gadis melengkung seakan mencoba mencari kenikmatan lebih.
Tangannya menermasi rambut, dan wajahnya sendiri, sementara pinggulnya maju mundur, menginginkan kenikmatan permainan lidah pejantannya yang makin rakus demi menikmati cairan cinta Julie yang mengalir makin deras.

Julie seakan ingin meledak, rangsangan di tubuhnya membuatnya menggila pertahanannya hancur, dan dengan erangan dahsyat, gadis itu melepaskan orgasmenya yang tertahan. Tubuhnya melanting meresapi orgasme yang tercapai, lalu kemudian melemas….

Namun siksaan birahi itu tak berhenti karena kedua penikmatnya tetap melanjutkan aktivitasnya untuk menikati tubuh sang gadis yang kembali terusik, dengan liar Julie melakukan french kiss dengan sang kekasih yang telah memberinya kepuasan sexual itu, ia tak peduli dengan liur yang berleleran, ia hanya merasakan kehangatan sensual…

Dengan tubuh yang sedikit lemas namun terusik birahi itu, Julie membalikkan tubuhnya, hingga berada dalam posisi bersujud, lalu dengan tenang ia mulai mendeepthroath penis sang kekasih dengan lembutnya, jemarinya memainkan zakar yang menggantung bebas di hadapannya.

Dan kembali jilatan yang menjelajahi vagina dan anusnya membuat julie melenguh tertahan karena mulutnya penuh oleh penis, namun liukan tubuhnya jelas menunjukkan betapa tenagsangnya ia, bahkan lengannya yang bebas kembali meremasi payudaranya yang tergantung indah…

Julie berhenti sejenak dengan tetap membiarkan penis besar itu bersarang jauh ke dalam tenggorokannya. Gadis itu merasakan kekasih di belakang tubuhnya bergerak, menaiki tubuhnya dari belakang, dan merasakan penis sang kekasih menempel di pintu vaginanya, dan dengan satu sentakan penis itu mendobrak vagina sang gadis yang mengejang menahan desakan penis yang masuk jauh hingga ke dalam rahimnya.

Tanpa menunggu gadis itu siap, sang kekasih langsung menggenjot Julie dengan liar. Tubuh sang gadis tersentak di bawah tekanan sang kekasih, terlebih ketika penikmat mulutnya menuntut perlakuan yang sama dan mulai menggenjot pinggulnya di mulut Julie.
Julie kelabakan menahan gempuran itu, godaannya berbalik menyerangnya, tubuhnya terasa penuh, adukan, sodokan, bergantian menghantam tubuh msang gadis dan mengantarkannya ke gerbang orgasme yang bertubi-tubi.

Julie sudah tak perduli lagi dengan kondisi tubuhnya, ia membiarkan saja tubuhnya terhentak-hentak terayun mengikuti sodokan kedua kekasihnya, membiarkan liur keduanya memenuhi rambut dan punggunya, Julie merasa seakan diawang-awang demi merasakan multi orgasme, dan merasa makin mencintai kedua kekasihnya yang mampu memuaskan nafsu birahinya.

Julie kembali tersentak demi merasakan kocokan penis di vaginanya semakin cepat dan kuat. Gadis itu mengimbangi dengan berusaha menggoyangkan pinggulnya dengan binal walau tubuhnya terasa amat sangat lemas.
Geraman sang kekasih mengiringi semburan sperma yang mengisi rahim Julie.. begitu banyaknya sperma yang tersembur hingga tak tertampung oleh vagina sang gadis dan mengalir keluar dari sela vagina yang masih tersumbat penis besar itu.

Julie lalu melepaskan penis yang masih bersarang dalam tenggorokannya, ia ingin membersihkan penis sang kekasih yang sudah memuaskannya. Dan dengan penuh kasih Julie menjilati penis itu dan membersihkan sperma yang berlelehan di penis itu. Namun posisinya yang menungging itu kembali membuahkan petaka kenikmatan bagi sang gadis, karena kekasihnya yang belum puas oleh deepthrath sang gadis langsung maju…

Julie menjerit tertahan ketika penis besar sang kekasih yang seakan ingun menghukumnya mendobrak anusnya yang sempit itu, Julie menggigit bibir bawahnya menahan sensasi desakan penis di anusnya hingga tanpa sadar….

‘Oh honey, I’m sory’ desah Julie tertahan demi mendengar lolongan kekasihnya yang penisnya teremas oleh lengan Julie. ‘I’ll make it up to you’ dengus Julie sambil langsung mendeepthroath penis yang sudh memuaskannya itu, hanya untuk menyadari kalau ternyata kehangatan mulutnya kembali membangkitkan gairah sang kekasih, dan Julie merasakan penis itu kembali membesar dan memenuhi tenggorokannya.

Kembali Julie menjadi bulan-bulanan kedua kekasihnya yang kembali menggenjot Julie dengan liarnya, dan kembali Julie merasakan betapa lemas tubuhnya akibat multi orgasme yang kembali diterimanya hingga tubuhnya kini bagai onggokan daging tak bertulang yang bergerak seiring genjotan di anus dan mulutnya.

Untunglah derita birahi itu tak berlangsung lebih lama, ketika Julie yang kesadarannya makin menipis merasakan penis di mulut dan anusnya bergerak makin cepat dan liar hingga, raungan keras bergantian mengisi ruang yag kini sudah pengap dengan aroma pertubuhan liar itu…
****

Julie terbangun dengan tubuh yang terasa sangat lemas, namun senyum kepuasan menghiasi wajahnya ketika melihat kedua kekasihnya , pejantannya yang pulas di sampingnya, rapat di tubuh indahnya seakan ingin menghangatkan sang bidadari yang telah memuaskan mereka.

Dengan tertatih Julie bangun dan berjalan ke arah bath tub, dan berendam sambil mengingat kembali keliaran persetubuhan mereka. Setelah berpakaian Julie berjalan menghampiri kedua kekasihnya yang mengangkat kepala, sedih, seakan tak ingin ditinggalkan oleh sang kekasih..

‘Don’t worry my love, I’ll be back soon, and both of you can enjoy my body again… I’m all yours…’ desah Julie sambil memberikan ciuman panas ke kedua pejantan itu, lalu bangkit dan melangkah ke luar luar…

Meninggalkan Labrador dan Great dane itu mendengking lirih, dan resah menunggu Julie, majikan mereka untuk kembali dan menjadi betina mereka…

Julie juga sudah tak sabar… sangat tak sabar….

End

1 comment:

Anonymous said...

akhirnya ada cerita baru.. teruskan perjuangan nya, hehe..